Assalamu’alaikum..
Nostalgia. Membaca tulisan ini, apa yang ada di pikiran teman-teman semua? Segala pengalaman masa lalu kembali terlintas di pikiran kita, dan kita serasa terbawa kembali ke masa lalu. Perasaan-perasaan bahagia, pengalaman-pengalaman tak terlupakan, kejadian-kejadian buruk, dan sebagainya seakan bisa kita rasakan kembali.
Hal itulah yang sedang saya rasakan saat ini. Ceritanya begini:
Dari saya SMA, saya dan adik-adik punya laci masing-masing, tempat menaruh buku-buku pelajaran. Begitu lulus SMA dan masuk perguruan tinggi, tentu saja buku-buku pelajaran SMA yang ada di laci tersebut dibereskan, dan ditaruh di tempat lain. Akan tetapi, masih ada beberapa barang lain seperti kertas-kertas, berkas-berkas, buku-buku selain buku pelajaran, yang tidak ikut terbawa saat buku pelajaran SMA dibereskan.
Nah, malam ini saya alhamdulillah tiba-tiba mendapat ‘hidayah’ untuk membereskan laci tersebut, yang selama ini berantakan dengan adanya majalah-majalah dan tabloid-tabloid komputer. Laci tersebut, setelah dibereskan, akan digunakan sebagai tempat menaruh buku-buku kuliah, dan buku-buku lain yang pernah saya beli.
Saat membereskan laci tersebut, saya menemukan banyak benda, yang mengingatkan saya dengan saat-saat indah di SMA dulu, terutama benda-benda saat saya kelas 3. Oh iya, tentang SMA yang katanya masa paling indah, saya punya cerita sendiri mengenai hal ini. Saat baru masuk SMA, banyak yang bercerita (termasuk dari majalah, sinetron, dll) bahwa masa SMA itu adalah masa yang paling indah dalam kehidupan setiap manusia. Tentu saja saya tidak percaya begitu saja. Setelah 3 tahun menjalani masa SMA, saya memiliki kesimpulan yang persis sama: SMA itu adalah masa yang paling indah dalam kehidupan saya. Saya memiliki teman-teman sekelas yang alhamdulillah selalu seru, saya ikut organisasi-organisasi yang benar-benar mempengaruhi jalan hidup saya, dan saya termasuk orang yang gaul, karena mengenal dan dikenal banyak orang. Untuk detailnya, silakan baca postingan saya sebelumnya.
Kembali ke cerita barang-barang dari laci, saya menemukan beberapa hal yang membuat saya benar-benar feel nostalgic dan merasa ingin kembali ke masa itu. Pertama, saya menemukan beberapa surat yang berada dalam amplop-amplop hitam. Saya langsung ingat, itu adalah surat simpati yang ditulis oleh siswa-siswa baru kelas 1 saat MOS (Masa Orientasi Sekolah). Murid-murid baru diharuskan mengirim surat simpati kepada kakak-kakak OSIS/MPK yang menjadi panitia MOS, tapi harus yang berlawanan jenis dengannya. Saya sendiri dikirimi 7 buah surat oleh murid-murid baru (tentu saja perempuan) dari kelas X-5, kelas yang saya menjadi PJ di dalamnya. Bila ingat hal ini, saya jadi senyum-senyum sendiri dan feel nostalgic banget, karena kenangan surat ini membuka kenangan tentang MOS (saya 2 tahun menjadi pengurus OSIS/MPK, maka saya 2 kali menjadi panitia MOS). Kenangan tentang MOS membuka kenangan tentang OSIS/MPK yang saya benar-benar mendapat pengalaman yang tak terlupakan di situ. Dan kenangan tentang OSIS/MPK, alhamdulillah, membuka jalan hidup saya sampai sekarang ini. Kapan-kapan insya Allah saya ceritakan deh, beberapa pengalaman di OSIS/MPK.
Kedua, saya menemukan Buku Curhat antara saya dengan seorang sahabat perempuan saya, dulu waktu kelas 2. Hal ini tidak usah diceritakan lebih lanjut ya?
Ketiga, saya menemukan bungkus hadiah ulang tahun saya yang dikirim oleh sahabat tersebut. Hadiah ulang tahun ke-16 saya itu dibuat sendiri olehnya. Sedihnya, dan sampai saat ini saya sangat menyesali hal itu, hadiah tersebut hilang. Hadiah berupa gantungan berbentuk disket dari kain flanel tersebut saya taruh di dalam tas saya yang lama, karena saya sering lupa untuk mengeluarkannya dari tas tersebut. Tas tersebut, karena sudah tidak layak pakai, diberikan oleh ibu saya kepada pemulung. Alhasil, hadiah tersebut tidak terselamatkan sama sekali. Sampai sekarang, jika saya mengingat hal tersebut, saya sangat sedih dan merasa tidak menghargainya. Maaf ya ‘A..
Keempat, saya menemukan bungkus biskuit yang bergambar anime One Piece. Biskuit tersebut adalah oleh-oleh dari teman sekelas saya, namanya Hanifa, yang satu bulan pergi ke Nagoya, Jepang, untuk pertukaran pelajar. Sekarang, ia kembali ke Jepang, karena mendapat beasiswa Monbusho dari pemerintah Jepang.
Kelima, saya menemukan foto-foto silaturahim perpisahan anak-anak ROHIS angkatan saya, beberapa minggu sebelum SPMB berlangsung. Acara silaturahim itu diadakan di Kebun Binatang Ragunan. Jika melihat foto-foto tersebut, berbagai kenangan saya di ROHIS muncul kembali. Kenangan mengikuti pembinaan demi pembinaan yang diberikan, hingga akhirnya bisa menjadi Ilman yang seperti sekarang ini (memangnya Ilman sekarang kayak gimana?). Kenangan menjadi panitia acara demi acara di ROHIS, kenangan berinteraksi sesama ikhwah pengurus ROHIS, kenangan ‘berantem’ antar ikhwan dengan akhwat saat sedang ada perbedaan, dan berbagai kenangan lainnya. Bila boleh jujur, satu-satunya kenangan SMA yang berbekas sampai sekarang, dan mengubah saya ‘totally’, adalah ROHIS. Sampai sekarang, alhamdulillah, saya tidak henti-hentinya bersyukur, karena saat SMA diberi hidayah oleh Allah SWT untuk bergabung dengan barisan pejuang-pejuang da’wah, dan insya Allah saya tidak akan berpisah dengan barisan ini.
Keenam, saya menemukan foto-foto band Jepang yang saya idolakan pada saat itu, yaitu L’Arc-en-Ciel dan Judy And Mary. Saat SMA saya berada dalam kondisi puncak-puncaknya nge-fans dengan musik, terutama musik Jepang (OST Anime dan Japanese Rock). Saat itu, di komputer saya, ada ber-giga-giga byte mp3 dan video dari musik-musik Jepang tersebut. Saat ini, saya tetap suka dengan musik-musik Jepang, tapi tidak nge-fans lagi seperti dulu. Bisa dibilang sekedar suka saja. Ber-giga-giga byte mp3 dan video tersebut sudah saya hapus dari komputer, karena saya yakin mp3 dan video tersebut, adalah file-file illegal, karena didapat dari sumber dan dengan cara yang illegal.
Ketujuh, saya menemukan kertas yang bertuliskan tangan, berisi daftar panitia Buku Tahunan (BT) 2005. Bergabungnya saya di kepanitiaan BT ini mengubah hidup saya. Titik awal saya menggemari dunia disain grafis adalah saat saya bergabung dengan Sie. Disain BT 2005 ini. Meskipun tidak jago-jago amat, tapi saya merasa sangat bahagia karena bisa berkontribusi dalam pembuatan disain BT. Sampai sekarang, saya masih terus belajar disain grafis.
Kedelapan atau terakhir, saya menemukan kertas-kertas soal dan materi-materi Superintensif SPMB 2005 dari Nurul Fikri (NF). Sebelum SPMB, saya mengikuti bimbingan belajar (bimbel) intensif satu bulan dari NF. Alhamdulillah, jalan masuk saya ke Fasilkom yang diberikan oleh Allah SWT salah satunya lewat NF ini. Bisa dibilang persiapan saya menuju SPMB sangat minim dan pas-pasan, karena saya kurang optimal dalam mengikuti bimbel intensif ini. Dari 4 kali Try Out (TO) SPMB yang diberikan, tidak satupun saya lulus. Alhamdulillah, Allah memberi saya nikmat yang sangat besar karena saya masih diberi kepercayaan untuk diterima di Fasilkom.
Salah satu parameter untuk membuktikan indahnya masa SMA kita adalah lewat banyaknya kenangan yang kita miliki selama di SMA. Alahmduilllah, saya termasuk orang yang diberi nikmat merasakan indahnya masa-masa SMA. Kenangan-kenangan yang terjadi selama di SMA akan menjadi kenangan yang insya Allah tak akan terlupa. Jangan pernah melupakan kenangan-kenangan kita di SMA dulu, karena sesungguhnya kenangan itulah yang akan mempersatukan seluruh teman-teman SMA kita dan mempererat silaturahim.
Waw.. Hebat bgt bisa msk fasilkom. O y, gw mau nanya donk. Mnurut lo ap aj yg harus gw lakuin supaya bsa msk fasilkom Ui. Sdangkan wktu na mepet bgt. Tes UMB tgl 7-8 juni. Gw ngarep bgt balesan dari lo. Bls aj ke email gw (si_rahat@yahoo.com) dtunggu balesan na. Scepat na y..