Makhluk yang bernama SDA (2)

Assalamu’alaikum..

23:27
Aku malu: Pada diri sendiri, pada target yang telah gw buat, pada teman2 yang telah bersama-sama saling menyemangati.. Malu karena semua orang bisa ngerjain ini.. Malu karena semua orang tetap bersemangat sampai detik terakhir.. Malu karena gw terbukti kalah terhadap tantangan ini.. What a great mistake.. Astaghfirullah..

Bukannya menyerah atau apa, tapi setelah mengukur dan mengevaluasi kemampuan diri, gw memutuskan selesai mengerjakan tugas ini.. Ini jadi sebuah keberhasilan yang tertunda (baca: kegagalan =D ) yang sangat besar.. Ini evaluasi diri yang sangat besar..

Hikmah yang bisa diambil:
1. ( programming != mie instan )

Nggak ada lagi yang namanya ‘karir ngoding’ (ngambil istilahnya hening di blognya) instan.. Yang ada adalah ini:
“[edited]

Saya sharing pengalaman membuat tugas#1, sebelum membuat
program saya membuat konsep terlebih dahulu di kertas. Saya
membuat kasus-kasus untuk setiap perintah dan saya membuat
algoritma tertentu untuk setiap kasus. Semua itu dilakukan
di kertas. Setelah selesai membuat konsep, saya baru
membuat programnya berdasarkan konsep di kertas itu dan
terbukti lebih cepat, serta lebih bersih dari bug.
Jadi saya berharap dan memberi saran bagi teman-teman untuk
membuat konsep (kasus dan algoritma) sejelas-jelasnya di
kertas sebelum membuat program supaya dalam membuat program
mempunyai arahan yang jelas.

Semoga saran saya membantu.
Terima kasih.”

Itu adalah kata-kata Ricky Suryadharma, seorang Grand Master Programming di Fasilkom khususnya, dan Indonesia umumnya.. Ini nggak berlebihan lho..

2. Niat ngerjainnya harus dikuatkan
Itulah mengapa gw nggak selesai ngerjain tugas ini: Gw ketiduran dua malam berturut-turut.. Jadinya dua malam terlewat sia-sia..

3. Contoh dan tanyalah para ahli
Jangan gengsi, banyak2lah bertanya..

4. Malulah kalo orang lain bisa, cuma kita sendiri yang nggak bisa.
Jangan malah berapologi karena kita emang nggak ngerti.. Kalo hampir semuanya bisa, berarti emang suatu tugas itu emang bisa dikerjain dengan level kita.. Kalo kita menyerah dan kalah, itu artinya kitalah yang benar2 bodoh dan nggak normal..

5. Jangan mau cuma jadi programmer.
Jadi programmer itu capek.. Jadilah direkturnya!

Assalamu’alaikum..

Leave a comment

Leave a Reply

%d bloggers like this: