Alhamdulillah, Fauzi Bowo Menang Pilkada DKI!

Ada apa dengan judul ini? Apakah iLm@N mendukung Fauzi Bowo sebagai gubernur DKI 2007-2012? Oh, tentu tidak. Saya pemegang resmi KTP Depok, sehingga walaupun sangat ingin mendukung salah satu calon gubernur DKI 2007, saya tidak berhak untuk itu. Lalu, ada apa gerangan dengan judul ini? Begini ceritanya:

Walaupun hasil Pilkada DKI Jakarta 2007 belum resmi diumumkan oleh KPUD DKI Jakarta, hasil hitung cepat (quick count) yang dilakukan berbagai lembaga survey seperti Lingkaran Survey Indonesia (LSI), Lembaga Survey Indonesia (LSI), Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Startegis (Puskaptis), Pusat Kajian Politik (Puskapol) UI, bahkan oleh real count Tim Adang-Dani Center, menunjukkan bahwa pasangan nomor 2 Fauzi Bowo – Prijanto lebih unggul dibandingkan pasangan nomor 1 Adang Daradjatun – Dani Anwar. Bisa dipastikan, Fauzi Bowo – Prijanto-lah yang akan memegang amanah sebagai gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012. Bahkan, Fauzi Bowo sudah bersyukur dan yakin atas kemenangan dirinya ini.[1]

Lalu, kenapa saya bersyukur Fauzi Bowo yang menang? Jawabannya adalah, karena Adang Daradjatun – Dani Anwar dan partai yang mengusungnya, yaitu Partai Keadilan Sejahtera (PKS),? legowo, bersyukur, dan menerima kekalahan ini[2] [3]. Asalkan tidak ada kecurangan-kecurangan yang signifikan berpengaruh dalam Pilkada DKI Jakarta ini, saya yakin PKS akan bersikap dewasa dengan menerima kekalahan ini, tidak ambisius dan haus akan kekuasaan. Satu partai saja tentu mudah bersikap legowo dan menerima kekalahan. Bagaimana jika 20 partai? Mudahkah mereka legowo dan menerima kekalahan seperti yang dilakukan PKS dan Adang – Dani? Itulah alasan utama mengapa saya bersyukur.
Saya khawatir, kejadiannya seperti yang terjadi setelah Pilkada Depok 2005? Sampai saat ini, Partai Golkar yang mengusung Badrul Kamal (mantan walikota Depok sebelumnya yang kalah oleh Nurmahmudi Ismail, walikota terpilih 2005-2010, calon dari PKS), disinyalir masih tidak terima dengan hasil Pilkada Depook 2005 dan menggunakan segala cara untuk menghambat kinerja walikota Depok terpilih. [disclaimer: Paragraf ini sepenuhnya berisi pendapat pribadi saya setelah membaca berbagai berita di media tentang kondisi politik di Depok. Saya tidak menemukan tautan berita yang isinya persis sama dengan kesimpulan saya ini.]

Jangan sampai, kota Jakarta yang sama-sama kita cintai ini, terhambat pembangunannya dan tidak selesai masalah-masalahnya, karena elite-elite politik di legislatif dan eksekutif sibuk bersaing memperebutkan kekuasaan. Sibuk meng-klaim dirinyalah yang seharusnya menang di Pilkada DKI Jakarta 2007 ini. Padahal, Jakarta memang harus terus berubah menjadi lebih baik, menata dirinya untuk menjadi kota internasional. Persoalan DKI Jakarta jauuuh lebih besar dibandingkan persoalan pemenang Pilkada DKI Jakarta 2007. Ayo, Benahi Jakarta untuk Semua!

Tautan

Join the Conversation

6 Comments

  1. ah…saya golput tuh…..karena ga terdaftar,jadi ya saya nikmatin sajalah apa yang akan dilakukan gubernur selanjutnya,syapapun dya..

  2. @tris:
    wah, termasuk yang golput ya.. sayang ya, KPUD memang kerjanya bermasalah nih.. tanpa mengurangi rasa hormat bagi mereka karena telah berhasil melaksanakan pilkada.. sosialisasi tentang DPT (daftar pemilih tetap) sangat amat kurang..

    yang menang Fauzi Bowo nih.. apa boleh buat, terima lagi deh gubernur kita apa adanya..

  3. repot juga kalau semua orang berfikiran sama dengan Anda, bisa-bisa enggak ada yang berani dengan status quo, saya bersyukur berbeda dengan yang anda rasakan. berbeda boleh tho !

  4. @iLm@N
    Nggak tau, mungkin ending sama karena mau ‘menyembunyikan’ preferensi kali ya?

    btw, setuju dengan sosialisasi DPT yang kurang. Aku juga baru tau bisa milih waktu kartunya dateng ke rumah. Mungkin kalo boleh saran (mengingat banyaknya pengunjung di sini, ya? :mrgreen: ) mungkin DPT “semi”final bisa dipublikasi lewat papan pengumuman RT/RW, atau Website KPU(D) dan semacamnya, supaya kalo ada pemegang hak pilih yang belum terdaftar (dan masih mau memilih) bisa meminta namanya dimasukkan dalam DPT final.

    Gitu kali ya? Semoga buat daerah-daerah lain yang belum pilkada bisa belajar bagus & kurang dari pilkada DKI yang sorotannya luas, dan semoga di manapun berlaku sama: Yang kalah berbesar hati, yang menang menenangkan semuanya. Amin…

  5. @arif ade
    hehehe, ketahuan deh, kita prefer yang mana..

    iya, jakarta kan barometer demokrasi nasional, jadi mudah2an daerah lain bisa meniru hasil pilkada jakarta.. yang kalah legowo, yang menang nggak mentang-mentang..

  6. @cheriatna
    iya juga sih, tak selamanya status quo itu jelek, juga tak selamanya newcomer itu selalu membawa perubahan lebih baik..

Leave a comment

Leave a Reply

%d bloggers like this: