Ayo Ikuti Passionmu! Belum Nemu? Ini Petunjuknya! ;)


(cc) photo credit: Stephen Poff

Your work is going to fill a large part of your life, and the only way to be truly satisfied is to do what you believe is great work. And the only way to do great work is to love what you do. If you haven’t found it yet, keep looking. Don’t settle. (Steve Jobs)

Hal terbaik yang bisa kita lakukan untuk diri sendiri SEKALIGUS untuk negeri adalah: Menemukan PASSION.
Karena kalau elo belum menemukan passion elo, besar kemungkinan elo tidak akan melakukan sesuatu yang besar untuk siapapun. Elo, ataupun negeri.
Karena semua hal hal besar yang terjadi di dunia adalah karena passion yg besar.
(Pandji Pragiwaksono)

“Passion adalah faktor X yang memberi kamu energi untuk berbuat lebih sehingga kamu tidak akan berhenti hanya karena ada rintangan. Find your passion now!” (Billy Boen)

Apa itu passion? Atau lentera jiwa? Kalo yang gw pernah nulis:

Jadi sahabatku sekalian, sudahkah kalian menemukan lentera jiwa kalian? Passion kalian? Sesuatu yang kalian cintai? Sesuatu yang membuat kalian tanpa dibayarpun akan tetap melakukan hal itu? Sesuatu yang kalian pikir adalah manfaat yang kalian bisa berikan untuk dunia? Kalo sudah, bersyukurlah :)

dan ini: sesuatu yang meledak-ledak dalam hati, yang kita sangat cinta kepadanya (setelah cinta kepada Tuhan tentu saja :) ) dan mendorong kita untuk terus melakukan hal yang kita cintai tersebut.

Entah berapa banyak lagi orang-orang yang setuju, bahwa hidup harus menjalankan passion kita. Karena menjalani passion artinya bahagia menjalani hidup kita, dengan bonus kesuksesan di masa yang akan datang. Gw aja udah nulis beberapa kali tentang passion di blog ini.

Ngomong ikuti passion emang gampang. Gampang kalo udah nemu. Tapi bagaimana kalau kita belum nemu passion kita?

Percakapan gw beberapa minggu lalu dengan dua orang adik kelas di kampus, menjadi sumber inspirasi ini. Mereka belum nemu passion mereka, tapi mereka cerita udah nyari passion mereka, nyobain banyak hal, tapi masih ragu mana passion mereka. Dan mereka sudah berada di jalan yang benar πŸ™‚

Postingan ini terinspirasi banget dari film 3 Idiots yang inspirasi utamanya tentang kita harus mengikuti passion alias kata hati kita.

Yang paling besar, postingan ini terinspirasi postingan Mbak Ollie: Follow Passion = Success, yg di dalemnya beliau memberikan link tulisan yang amat sangat bagus dan jelas tentang petunjuk menemukan passion kita: The Short but Powerful Guide to Finding Your Passion.

Jadi, bagaimana caranya menemukan passion kita? Ga ada rumus pastinya, tapi tulisan The Short but Powerful Guide to Finding Your Passion menjelaskan petunjuk menemukan passion kita. Dan hei, secara ga sadar, ternyata dulu gw juga mengikuti petunjuk-petunjuk itu!

Gw beruntung, alhamdulillah, gw udah nemu passion gw sejak kira-kira bulan Juni 2007 seperti yg gw tuliskan di sini: Entrepreneur! Itulah Diriku Saat Ini dan Insya Allah Di Masa Datang.

Passion gw yaitu menjadi pengusaha (entrepreneur), dalam bidang Internet. Passion itu dijalankan dalam bentuk ngediriin bareng-bareng dan menjalankan perusahaan sendiri, di bidang konsultan web namanya Univind.

Jadi di sini gw mau nulis beberapa petunjuk menemukan passion kita dari tulisan tersebut, plus pengalaman gw sendiri dalam menemukan passion gw, supaya lebih konkret dan jelas kebayang gimana sih langkah-langkahnya.

Dan perlu diingat, semua langkah ini bukanlah langkah yang bisa dilakukan dalam waktu 1-2 bulan saja. Ini bisa makan waktu berbulan-bulan, lebih dari satu tahun, bahkan bertahun-tahun. Kalo gw nemu passion gw setelah hampir 5 tahun mencari, sejak kelas 2 SMA saat gw menemukan identitas diri dan makna hidup dan gw nemu saat gw di tingkat 2 kuliah.

The Short but Powerful Guide to Finding Your Passion

#1 What are you good at? Apa keahlian atau bakat kita? Apa sesuatu yang bisa kita gunakan untuk membantu orang lain? Apa nilai tambah diri kita? Apa ilmu yang kita punya? Ga perlu terlalu ahli, pokoknya yang penting ini bisa jadi nilai lebih diri kita. Coba luangkan waktu beberapa menit untuk merenung, berpikir dan menulis, apa saja hal2 yang termasuk di sini. Dari hal2 tersebut, satu atau beberapa di antaranya bisa jadi passion kita.

Kalo daftar gw dulu: main musik, main futsal (jadi kiper), menulis (entah ngeBlog atau nulis serius), disain grafis (terutama vector art), berbicara di depan umum, nambah temen, disain dan bikin website, belajar hal-hal baru dengan cepat, berorganisasi dan ikut kepanitiaan, nyari duit (gw pernah ngajar privat, nyari kerjaan sampingan di Internet, & punya ide bisnis jasa konsultasi pembelian komputer).

#2 What excites you? Apa aja hal yang kalo teman-teman kerjakan bener2 bikin seneng dan hati berdebar2? Yang kalo dikerjain rasanya beda kaya biasanya pas kerja? Bahkan kita bisa nyediain waktu lebih untuk melakukan hal itu? Yang kita suka melakukan itu lebih dari satu kali. Coba dipikir dan direnungkan lagi baik-baik selama beberapa menit, lalu ambil hal-hal ini dari daftar yang tadi.

Kalo gw dulu: disain grafis (gw suka ngeliatin karya2 yg jago2 dan coba bikin beberapa karya), ngeBlog (tahun 2006-2007 gw hampir tiap hari ngeBlog, saking semangatnya gw sampe punya ide bikin Ayo ngeBlog!), organisasi & ikut kepanitian di kampus (hampir 4 tahun gw kuliah nggak pernah berenti aktif di BEM Fasilkom), bikin website dan nyari duit (dua hal ini digabung karena dari 2006 gw diajakin bareng2 bikin usaha buat mroyek2 pembuatan website. Gw dan temen2 semangat banget cari proyekan bikin website!).


photo credit by: Patrick Gage

#3 What do you read about? Blog apa yang sering kita baca? Website apa yang sering kita kunjungi untuk dibaca2? Majalah atau buku jenis apa yang suka kita baca dan beli? Bagian mana dari Gramedia yang sering kita tongkrongin? Itu menunjukkan dengan cukup jelas ketertarikan kita di bidang tersebut, karena kita sadar nggak sadar mau nambah ilmu tentang itu. Beri tambahan catatan di daftar yang tadi.

Kalo gw dulu: Pas SMA gw suka banget baca2 majalah PCMedia/CHIP, makanya akhirnya gw masuk Fakultas Ilmu Komputer UI. Terus suka baca blognya pak Nukman, buat dapetin ilmu tentang bisnis online (dan sampe sekarang masih jadi sumber ilmu gw!). Gw juga suka beli buku-buku tentang motivasi entrepreneur.

Baca-baca buku marketing, baik dari pak Hermawan Kartajaya atau Seth Godin atau yg lain, juga manajemen dan bisnis kaya Change!-nya Rhenald Kasali atau Blue Ocean Strategy, buku-buku tentang dunia Internet kaya The Long Tail & Search!, baca kisah sukses & biografi kaya Google Success Story, biografi Steve Jobs atau Jeff Bezos. Udah keliatan banget ya passion gw πŸ˜€

#4 What have you secretly dreamed of? Apa impian kita? Apa yang diam-diam ingin kita lakukan atau kita capai? Tapi kadang-kadang kita ngerasa takut nggak bisa mencapai hal itu, atau ngerasa nggak sanggup melakukan hal-hal untuk itu, sehingga kita lupain. Mungkin buka usaha, mungkin jadi guru, mungkin bikin sesuatu untuk Indonesia, mungkin ini, mungkin itu. Seberapa nggak mungkinnya, tambahkan ke dalam daftar tadi!

Kalo gw: pas akhir SMA gw mimpi pengen jadi manajer IT, terus direvisi lagi jadi Direktur IT, terus pas lulus dan keterima di Fasilkom UI gw mau jadi ilmuwan IT, biar bisa bikin sesuatu ttg IT yang berguna buat dunia. Tapi setelah bergelut di tahun pertama di Fasilkom, gw lupa impian jadi ilmuwan itu. Pas SMA dulu, saat pertama kalinya belajar disain web, gw juga punya impian bisa punya satu website yang dikelola sendiri. (dan ini udah kejadian, alhamdulillah gw ngelola lebih dari 3 website, dan bakal nambah terus πŸ˜‰ ). Gw juga mimpi pengen punya perusahaan sendiri, yang besar dan internasional, seperti Google atau Apple.

Akhirnya saat gw menemukan passion dan menemukan jalan hidup gw, gw definisiin dua mimpi terbesar gw jadi “membuat sesuatu di bidang Internet yang bermanfaat bagi dunia“, juga “memiliki perusahaan IT berskala internasional

#5 Learn, ask, take notes. Nah! dari daftar yang udah kita punya tentang #2 What excites you?, ambil salah satu yang paling bikin kita ngerasa exciting sebagai kandidat pertama. Lalu pelajari lebih jauh, apa aja keahlian yang dibutuhkan, hal-hal yang perlu dipelajari, orang-orang yang harus dikenali, atau sesuatu yang perlu dieksplorasi lebih jauh. Pelajari hal itu dari seseorang yang ahli di bidang itu (entah lewat buku, blog, atau seminar) dan coba hubungi mereka untuk berbicara lebih lanjut lagi. Intinya cari tahu lebih banyak hal, tapi jangan makan waktu terlalu lama sebelum lanjut ke langkah selanjutnya.

Kalo gw: Waktu gw masih suka disain grafis, gw belajar sama senior gw dan orang2 di Internet yg jago vector art, juga nyari2 tutorial di sana. Gw berguru tentang entrepreneurship di bidang Internet, langsung ke Pak Nukman Luthfie. Gw pernah magang selama beberapa bulan di kantornya beliau. Dan ternyata gw dapet ilmu ga cuma dari beliau, tapi dari semua orang di sana! Sampe sekarang gw masih belajar dari orang-orang Virtual. Terus tentang blog, gw berguru tentang blog langsung ke gurunya, blogger full time pertama di Indonesia, mas Budi Putra. Ini cerita gw tentang mereka berdua.

Dalam hal-hal lain, terutama di kampus, gw banyak nanya ke senior-senior. Gimana caranya melakukan ini? Gimana caranya koordinasi yang bagus? Gimana cara memperbaiki kekurangan acara ini, dsb-dll..


photo credit by: macwagen

#6 Experiment, try. Practice makes perfect. Abis tahu hal2 apa yang harus dilakukan untuk melakukan hal-hal tertentu sebagai dari #5, ya harus dicobain dong. Kalo kita udah melakukan hal tersebut dari dulu, berarti sekarang saatnya melakukan hal-hal itu dengan lebih baik. Kalo belum melakukan, setelah tahu cara-caranya dari langkah #5, sekarang saatnya dipraktekkan. Misalnya mungkin tadi kita nyari tahu caranya bisnis sambil kerja, nah sekarang saatnya dipraktekkan.

Hal-hal ini bisa aja dimulai diam-diam atau sendirian, tapi kalau bisa, sesegera mungkin, umumkan ke orang lain. Kasih tahu keluarga, teman-teman, atau siapapun kalau kita sedang mencoba melakukan hal itu. Dengan ini, kita bisa dapet masukan, memotivasi kita untuk terus melakukan hal itu (biasanya ‘ditagih’ sama temen kita), dan bonusnya bisa meningkatkan reputasi.

Hal yang penting dalam langkah ini adalah perhatikan perasaan kita saat melakukan itu. Apakah kita ngerasa “aha! inilah yang gw cari-cari dari dulu!“, apakah kita merasa bosan, apakah kita merasa sangat senang sampai suka mempromosikan hal ini ke yang lain?

Kalo gw: semua yang ada di poin #1 gw udah gw cobain! Gw belajar otodidak pake tutorial-tutorial Adobe Photoshop saat SMA, terus ganti arah jadi vector art pake Adobe Illustrator saat kuliah, dan gw ga pernah berenti bikin disain sampai saatnya gw bosen tahun 2007. Dari SMA gw juga otodidak belajar HTML buat disain web, bahkan bertiga sama temen gw, kita sempet ikutan lomba disain web yang diadain Binus, jadi finalis 10 besar, hehe..

Juga nulis di blog sejak pertama kenal di tahun 2006 sampe sekarang (meskipun sempet bosen tahun 2008), ikut kalo diajakin ngeband setahun sekali di acara kampus (CGT), ngejalanin bisnis, ikut-ikut berbagai macam kepanitiaan di kampus di berbagai posisi (acara, perlengkapan, project officer, dekorasi), pernah nyoba jadi asisten dosen, ngejajalin kegiatan sosial, dsb dll.

Terus yang gw praktekkin secara langsung adalah waktu diajak mendirikan Univind, job utama gw adalah marketing, gimana caranya biar Univind bisa dapet klien, presentasi dengan klien nunjukin bahwa kita layak dipilih, terus memberikan servis yang terbaik, dsb. Praktek langsung ini artinya bener-bener eksperimen, karena dunia bisnis ini bener-bener dunia baru yang nggak dipelajarin di kampus!

Pokoknya banyak hal udah gw cobain, dan abis selesai melakukan hal-hal itu, biasanya gw refleksiin, apakah gw senang melakukan itu, gimana dampak dan manfaatnya buat orang-orang lain, apa hal yang bisa gw ambil inspirasinya, dsb..

#7 Narrow things down. Naah, inilah langkah pentingnya. Kalau kita udah nyobain semua hal di poin-poin sebelumnya, saatnya mencoret, memilah dan memilih beberapa hal. Pilihlah 3-5 hal terbaik dari daftar-daftar di atas, lalu lakukan langkah 5 & 6 pada hal-hal tersebut. Ini mungkin akan memakan waktu berbulan-bulan untuk menjalankan langkah 5 & 6 biar memastikan mana yang benar-benar bisa kita fokuskan, tapi bisa aja langkah ini sudah kita lakukan sebelumnya (kaya yang udah gw lakukan).

Sadar nggak sadar, kalo udah melakukan semua langkah di atas, pasti kita udah punya kecenderungan ke beberapa hal. Misalnya hal-hal itu kita senang melakukannya (udah pasti!), kita yakin di masa depan ini sangat bermanfaat, bisa kita lakukan bertahun-tahun (ga cuma dilakukan sekarang-sekarang aja).

Di akhir langkah ini, pilih 1-2 hal saja, karena 3 langkah setelah ini akan melibatkan hal-hal yang lebih fokus ini. Banish your fear, find the time, dan make a living (career) with it. Kalau seandainya 1-2 hal ini ternyata bukan passion kita, gapapa, kita masih punya hal berikutnya dalam daftar bukan? Gagal dalam mencoba itu gapapa bukan?

Kalo gw: Hal-hal yang lebih gw fokuskan belakangan sebelum akhirnya nemu passion gw adalah tentang entrepreneurship, dunia Internet dan bisnis Internet, serta marketing. Gw belajar sekaligus mempraktekkan langsung ketiga hal ini terutama lewat usaha gw, Univind, lewat blog Ayo ngeBlog!, lewat anakUI.com.

#8 Banish your fears. Ini adalah hambatan terbesar bagi kita. Ragu akan kemampuan diri atau ga pede, atau ketakutan bahwa nanti mungkin saja akan ada kegagalan. Kita bakal menghadapinya, dan melawannya!

Pertama, akui bahwa kita punya ketakutan itu, alih-alih mengabaikan atau menyangkalnya. Kedua, pikirkan dan tulis ketakutan kita itu, untuk benar-benar menyadarkan kita. Apakah kalau gagal, kita takut rugi waktu, takut dicela orang lain, takut ngerasa nggak sukses, takut nggak bisa hidup, dsb dll.? Tulis semuanya!

Ketiga, rasakan hal itu, dan ngerasa OK-lah dengan itu. Ingat bahwa semua hal itu belum terjadi. Keempat, tanya kita, apa hal terburuk yang mungkin terjadi? Mungkin kita bakal kehilangan banyak waktu, banyak uang, tapi kemungkinan besar itu bukan bencana yang bikin kita meninggal dunia kan? Dan kita masih bisa terus mencoba. Kelima, siap-siap aja melakukan 1-2 hal yang udah kita tentukan di poin #7, dan lakukanlah!

Ingat bahwa kita sedang menjalani apa yang ada di hari ini, bukan mengkhawatirkan apa yang belum terjadi. Selalu ingat juga bahwa mulailah sesuatu dari hal yang terkecil, sedikit demi sedikit yang penting progresif dan bertumbuh konsisten. Lalu rayakan setiap keberhasilan yang nanti akan datang, sekecil apapun, dengan bersyukur lalu mempersiapkan langkah selanjutnya.

Kalo gw: Setelah menemukan passion gw, yaitu menjadi pengusaha di bidang Internet, dulu gw dulu takut nggak bisa memberikan pelayanan yang maksimal buat klien-klien gw. Takut nggak bisa menjalankan apa yang dijanjikan. Takut mereka kecewa dengan pelayanan Univind. Takut merusak nama baik yang selama ini dibangun. Soalnya pernah banget di beberapa proyek, klien ngungkapin kekecewaan sekaligus ngasih masukan kita kita. Jadi selalu takut itu terjadi lagi aja.

Tapi rasa takut itu diambil sisi positifnya, bahwa emang dalam bisnis jasa, layanan adalah harus selalu jadi yang utama. Bukan malah diturutin sisi negatifnya, yaitu malah jadi takut berbisnis.


photo credit by: ToniVC

#9 Find the time. Ga punya waktu buat melakukan passion kamu? Sibuk menjalankan kewajiban kerja atau kuliah jadi ga sempet? Ayolah, cari waktu! Passion kan sesuatu yang bakal mengarahkanmu mengeluarkan segenap potensi positif dalam hidup. Masa ga punya waktu?

Coba atur jadwal sehari-hari. Mungkin waktu melakukan passion itu ada di pagi hari setelah bangun tidur, mungkin artinya tidur kita semakin larut karena itu dikerjakan di akhir hari, atau dilakukan setiap akhir pekan. Mungkin juga mempercepat mengerjakan tugas kuliah (tidak di-deadline) supaya selesai lebih cepat dan kita punya waktu lebih. Lakukan apa yang bisa memberikan waktu luang untuk melakukan passion.

Kalo gw: Waktu gw kuliah dulu, gw dan Univind rapat sambil nginep setidaknya setiap minggu sekali di kosan salah satu dari kita. Kadang-kadang juga curi-curi waktu istirahat siang atau jam kosong kuliah buat rapat di kampus. Tapi jarang, karena seringan siang-siang waktu dihabiskan buat kuliah, tugas, atau organisasi.

Terus juga buat ngerjain proyek atau ngoprek-ngoprek website, biasanya kalo nggak malem-malem abis kuliah sampe ngantuk, atau pas malem minggu, yang waktunya lebih panjang dari malam-malam sebelumnya.

Dari semua ‘curi-curi’ waktu itulah gw terus menjalankan passion gw, sampai akhirnya sekarang lulus dan gw pun bekerja sesuai passion gw, yaitu buka usaha sendiri πŸ™‚

#10 How to make a living doing it. Kita pengen banget hidup sesuai passion kita kan? Termasuk bekerja dan mendapatkan penghasilan dari bidang passion kita itu?

Ini nggak terjadi dalam satu malam. Bisa berbulan-bulan atau bahkan tahunan. Kita harus melakukan sesuatu, menjadi ahli atau punya kemampuan lebih di bidang passion itu, dan terus menunjukkan passion kita. Kita harus membangun kredibilitas alias personal branding kita, menunjukkan karya-karya kita dalam bidang passion itu, membuat orang lain tahu tentang passion kita.

Pastinya kita harus rajin mengasah ilmu. Tapi sebaiknya kita menulis blog, rajin networking lewat berbagai kegiatan, syukur-syukur bisa ngadain pelatihan, supaya masyarakat umum bisa mengambil manfaat dari passion dan keahlian kita. Intinya adalah pada saat ada orang yang membayar kita karena keahlian/passion kita, kita bisa hidup dari situ!

Kalo gw: Sekarang sedang berjuang di tahap ini lewat usaha konsultan web gw yang bernama Univind πŸ™‚

Epilog

Sukses itu bukan sesuatu yang harus dikejar, itu cuma bonus atas kebahagian dan rasa syukur kita dalam hidup. Kita akan bahagia dan bersyukur dengan hidup kita kalau kita menjalani apa yang kita cintai. Dan itulah passion. πŸ™‚

Saat kita merasa pekerjaan yang kita lakukan rasanya menyenangkan seperti bermain-main, seakan-akan ga bisa ngebedain mana main mana kerja, itulah passion πŸ™‚

Choose a job you love and you will never have to work a day in your life” – Confucius

Join the Conversation

31 Comments

  1. This is the great writing. This is an excellent writing! (honestly, the pictures too πŸ˜› hehe) I really like this. Thanks to IlmanAkbar has shared this. I hope the unknown passion in each person will be found soon by each of them. Amin. πŸ™‚

    Best Regards,

    AMYunus

  2. Kalo gue ngertinya passion sebagai sesuatu yang:
    1. we really love
    2. we constantly think of
    3. we really care about

    Cuma penekanannya di sini kayanya kurang (atau mungkin bisa ditambah?)

    Menemukan passion bisa dikatakan juga menyadarinya, karena passion kita adalah sesuatu yang sebenarnya sudah lama kita sukai, hanya saja kita belum sadar.

    Petunjuk di atas sangat membantu untuk seseorang mulai mengejar passion mereka. Dan gue setuju banget soal trying, doing, experimenting. Sometimes kita punya passion semu, yang hanya sekedar mampir. Dan ada baiknya jika passion-passion semacam itu ditinjau lebih lanjut.

    Yang juga gue pengen tambahin di sini adalah pentingnya untuk action. Smetimes kita terlalu pusing mikirin: “duh, gue mau jadi apa ya”. Sometimes memang kita harus terjun dulu, setelah merasakan barulah kita tahu apakah bidang tersebut cocok atau tidak, apakah passion tersebut nyata atau tidak.

  3. #1 AMYunus
    amiiin.. makasih nus..
    yes, let’s spread out the power of passion! πŸ™‚

    #2 Pandu Truhandito
    penekanan apa itu passion sebenernya ada di quotes di awal, dan kalo ada yg mau buka link tulisan gw di paragraf satu, ada di situ.

    tapi lo bener juga, gw udah sekalian tambahin di sini, biar penekanan tentang passion ada.. makasih ndu!

    dan tentang action, setuju beraat! just do it aja gitu ya..

  4. posting yang keren!
    saya sendiri setelah baca 8th Habit-nya Stephen Covey dan membaca teks pidatonya steve jobs.. membuat saya mengerti kenapa passion ini benar-benar berharga dan penating.

  5. #4 Jonru
    iyaa.. saya juga sudah baca tulisan mas jonru.. mudah2an kita bisa ngebantu yang lain menemukan passionnya ya πŸ™‚

    #5 Iman
    sama2 kang.. amiiin, mudah2an cepet menyadari passionnya ya.. nanti cerita2 kalo udah dapet πŸ™‚

    #6 anas
    alhamdulillah, seneng kalo bermanfaat πŸ™‚
    ayo sebarkan semangat mengikuti passion & mengejar impian! πŸ™‚

  6. hmm.. saya ngerasa kebanyakan passion, jadi bingung mau ngikutin yang mana, karena ga mungkin kalau diikutin semua, eh mungkin aja sih tapi ga mungkin sekaligus =p

  7. Kalau kemarin bicara bicara sama kamal. kerjaan yg sesuai passion ituh. kerjaan yang ngebuat kita selalu merasa kurang kerja keras. Alasannya karna menyenangkan πŸ™‚

  8. wadoww,, berat nih bahasannya….

    passion ya… tapi pernah denger juga kalo passion kita itu belum tentu bisa dijadikan sandaran hidup lho…
    berarti beruntung lah yang punya passion sekaligus bernilai ekonomis juga passion-nya

  9. #8 icha
    makasih banyak, mudah2an bermanfaat ya πŸ™‚

    #9 luqmansyauqi
    amiin, insya Allah ketemu.. nanti cerita2 ya, apa passionnya πŸ™‚

    #10 Ikhma
    passion bisa banyak kok, tapi pastinya ga mungkin banyaaak banget kan? mungkin masalah waktu aja sampe ikhma nemu beberapa (lebih sedikit) yg bener-bener passion πŸ˜‰

    #11 Arham

    kerjaan yg sesuai passion ituh. kerjaan yang ngebuat kita selalu merasa kurang kerja keras. Alasannya karna menyenangkan

    ahaha, like this banget..

    #12 ramadoni
    mungkin bener passion kita belum tentu bisa dijadikan sandaran hidup.. tapi masa kita mau menjalani pekerjaan seperti robot, tanpa passion?

    insya Allah sih selalu ada jalan buat menghidupi diri dari passion kita.. tulisan mas jonru di atas bagus dibaca juga tuh.. πŸ˜‰

    #13 Ihwan
    semoga berhasil kang Ihwan, ntar cerita-cerita ya! πŸ™‚
    semoga bermanfaat πŸ˜‰

  10. Terimakasih postingannya bermanfaat πŸ™‚
    Sampai saat ini saya masih merasa saya punya ketertarikan yg cukup besar di dalam kegiatan sosial, saya ingin perjalanan hidup saya dimulai dengan membantu orang2 yg kurang mampu seperti menyantuni mereka atau mendirikan sekolah juga menanamkan rasa sayang terhadap lingkungan dan bumi:) usia saya saat ini 17 tahun dan tentu aja masih sangat bingung kira2 harus dimulai darimana, dan nantinya jika meneruskan ke bangku kuliah, jurusan yg “dekat” dengan impian saya itu adalah kesejahteraan masyarakat which is setau saya kayanya hanya UI yg menyediakan jurusan itu, wow, UI.. Lumayan berat ya,hehe. Dan kalau disuruh untuk memilih jurusan lain,saya ngga yakin apa yang saya “mau” selain jurusan Kesejahteraan Sosial itu.. Belum lagi, tanggapan orang sekitar saya yg menganggap menjadi aktivis sosial itu baiknya sebagai pekerjaan sampingan saja,karena mungkin kurang menghasilkan materi. πŸ™‚ hehe.. Jadi curhat πŸ˜› thx anyway

  11. eh dari kemaren-kemaren kayaknya ngomongin passion mulu, lagi bikin riset yak? hehehe

    Saya malah muter-muter mbulet dulu, baru ketemu sama si passion.. Tapi bener kalo passion itu faktor X sebagai faktor pembeda. Fine article, bro!

  12. Ilman, gw dapet tautan tulisan in dari Hening gara2 gw lg ngomongin passion di milis angkatan SMA gw..

    ..dan gw seneng banget!
    Pertama, seneng karena ‘nemu’ Ilman lagi. Dulu gw langganan blog Ilman tapi gw kehilangan jejak pas Ilman pindah alamat blog hehe.. Seneng sekarang nemu lagi. Gw bakal langganan lagi nih agaknya..
    Kedua, seneng baca tulisannya karena bermanfaat banget menurut gw πŸ™‚

    Makasih ya Ilman πŸ™‚

  13. #15 Lex dePraxis
    salam kenal juga, makasih udah mampir πŸ™‚

    #16 Tashakl
    hei, kenapa udah merendahkan diri duluan?
    belum dicoba, ujian masuk masih lama, masih banyak waktu untuk belajar keras biar bisa keterima di Kessos UI kan πŸ˜‰

    terus klo tentang sosial, ga mesti harus Kessos kok.. saya kenal banyak temen2 dari berbagai bidang ilmu yg perhatian banget dengan bidang sosial dan lingkungan. menurut saya, jadi nanti apapun yg dipilih, bisa tetep kontribusi ke kegiatan sosial..

    semoga berhasil ya, nanti cerita2 lagi ya πŸ™‚

    #17 dhodie
    hehe.. iya, lagi mau melakukan “sesuatu” nih, hehe.. mudah2an bisa bermanfaat buat orang..

    meskipun muter2, yang penting alhamdulillah udah dapet kan ya sekarang? πŸ™‚
    eh btw emang passion kang dhodie apa sih? πŸ˜€

    #18 Shanti
    alhamdulillah, seneng banget kalo ini bisa bermanfaat πŸ™‚
    hehehe, iya dulu pindahan ga bilang2.. lagi juga bingung gimana bilangnya, hehe

  14. Hehe terimakasih. Iya,saya emang gak boleh males buat cari2 informasi dan terussss berusaha. Karna yang saya inginkan besar, jadi saya gak boleh setengah-setengah! Tahun depan saya mampir kesini lagi ah buat cerita akhirnya gimana. Hehehe. THANKS =D

  15. Wah ada pencerahan dan manfaat banget nih buat saya. tks ya mas Ilman tulisannya mdh dicerna dan simple apalagi ada contoh..tks. terus berkarya buat banyak orang. sukses

  16. Mas Ilman, sedikit cerita aja, saya seorang mhs di Surabaya. Tapi yg jd passion saya kok sesuatu yg g berhubungan dg akademik ya. Saya menginginkan memiliki fisik yg kuat dan badan yg bagus. Semacam orang2 yg ada di iklan L-Men gt.
    Yg saya bingung, beneran ta itu passion saya? Tp jujur, pas berusaha membentuk tubuh itu sesuatu yg menyenangkan. Saya org plegmatis dan agak pendiam, makanya saya kurang suka sm kegiatan kemahasiswaan. Tp saya bs jd lebih PD saat punya fisik yg bagus gt.
    Mohon ditanggapi ya, Mas.

  17. tulisan yang bagus dan bermanfaat banget trutama buat orang2 yg pingin menemukan passion utamanya dlam hidup…
    terus berkarya dan berbagi,

  18. Tulisan bagus, sangat bermanfaat, saat ini saya juga masih dalam perjalanan menemui Passion saya, banyak hal yang saya coba dan sudah mulai mengerucut ke beberapa hal spesifik, semoga akhirnya benar-benar berakhir di satu titik saja..

    Sayangnya untuk meninggalkan hal-hal yang dicoba-coba sebelumnya itu agak susah juga ya, meskipun sudah ‘bosan’.. karena melibatkan orang lain, teman, sahabat, hmm.. any tips?

Leave a comment

Leave a Reply to ramadoni Cancel reply

%d bloggers like this: