Stop Bercanda dengan Kata AUTIS

Time to Speak Out

Kita pasti familiar dengan becandaan-becandaan kaya gini:

“Ih gila, autis banget sih lo, maenan hapeee mulu..”

“Mari mengautis sambil fesbukaan!”

dan sejenisnya.

Apa sih sebenernya autis itu? Link di atas WAJIB DIBACA buat kamu yang suka becanda dengan kata itu.

Pernah gak kita membayangkan… sebentarrrrr saja… menjadi orangtua dari anak autistik…

Ketika kita bingung bagaimana menghadapi saat-saat dia mengamuk tanpa sebab yang jelas…

Memukul-mukul dadanya karena tidak tahu rasa apa yang ada didadanya… Yang dia tahu hanya dadanya sakit… dan dia berharap dengan memukul dadanya… rasa itu akan hilang???…

Pernahkah kita membayangkan rasanya ketika melihat anak kita memukul-mukul kepalanya ketika dia marah dan tidak tahu bagaimana mengontrol perasaannya sendiri…

Membenturkan kepalanya ketembok atau kelantai, karena dia tidak tahu apa yang membuat kepalanya sakit… Dia hanya berharap ketika membenturkan kepalanya ketembok… rasa sakit itu akan hilang….

Pernahkah kita tahu…. bagaimana rasanya ketika kita mencoba untuk memeluk dan menenangkannya… dia malah menggigit kita…???

Ketika kita anak-anak lain sudah bersekolah, anak kita bahkan belum bisa berkomunikasi sama sekali….

 

 

Lalu sekarang bayangkan,…. KITA,…  melihat orang lain yang bercanda seperti tadi. Bagaimanakah rasanya?

Saya udah berenti becanda menggunakan kata ini sejak membaca postingan mbak Silly ini beberapa tahun lalu. Dan karena saya baru engeh lagi dengan mbak Silly setelah bikin postingan di Penn-Olson tentang iklan TV Google di Indonesia. Lalu saya teringat dengan ajakan mbak Silly ini.

Aku peduli, dan berenti becanda dengan kata autis. Kamu gimana? Maukah kamu peduli?

Join the Conversation

4 Comments

  1. Terinspirasi! kebetulan saya pernah berkesempatan untuk bsia berinteraksi dengan anak2 dengan ganguan spektrum autis. Ijin copy idenya untuk saya tulis ulang di blog saya 😀

  2. kalau gitu gak boleh juga becanda dengan kata gila, congek, budek, buta, sinting, dll and we should always talk like a sir :))

  3. menurut gw kita menempatkan diri aja sih bro, artinya ya jangan juga becanda soal autis di depan orang yg punya hubungan kekerabatan dengan orang autis 🙂

    1. masalahnya adalah, gimana kita tahu kalo kita lagi becanda di depan orang yg punya kekerabatan dgn orang yg autis? lebih baik berjaga2 dengan nggak make kata itu kan?

      terus mengenai penggunaan gila, congek, budek, buta, sinting, dll itu, hmm, prinsip gw sih sama, jangan pake kata2 itu untuk bercanda, khawatir ada yg tersinggung kan

Leave a comment

Leave a Reply to Ricky Setiawan Cancel reply

%d bloggers like this: