Selamatkan TKI Satinah dari Hukuman Penggal dengan Donasi Kita!

Long story made short: ada seorang TKI di Arab Saudi, bernama Ibu Satinah, yang terkena kasus pembunuhan majikannya. Sebagaimana hukum Islam yang diterapkan di Arab Saudi, berlaku qishosh, alias hukuman yang setimpal dengan kejahatannya. Membunuh? Ya hukuman mati.

Setelah melewati berbagai proses, keluarga korban akhirnya memaafkan Satinah jika  membayarkan denda kepada keluarganya.

Berapa besar dendanya? 21 miliar rupiah, dan itu harus dibayarkan sebelum 3 April 2014, karena jika itu terjadi, Ibu Satinah akan dihukum penggal.

Masalahnya, uang yang dimiliki pemerintah kita tidak sampai 21 miliar. Melanie Subono, seorang artis yang gw baru tahu kalau ternyata dia relawan sosial di Migrant Care, membantu menyuarakan kasus ini ke kita semua, untuk membantu menyumbang berapapun yang kita punya.

Here you go, berikan berapapun yang kamu miliki, transfer segera ke rekening-rekening ini:

  • BCA 2191221666 a.n. Melanie Subono
  • CIMB Niaga 908.01.00670.003 a.n Migrant Care

Mohon, mohon sekali, bahkan kalau teman-teman hanya punya 10 ribu di saldo BCA teman-teman (ini batas minimal transfer di BCA), transfer saja ke sana.

Bersamaan dengan do’a-do’a kita terhadap Ibu Sutinah, mohon juga sebarkan juga informasi ini ke orang lain yaa. Kita tidak punya banyak waktu, kurang dari DUA MINGGU LAGI!

Note: merasa kritis tentang ini, khawatir ini merupakan hoax atau tipu-tipu? Gw juga awalnya merasa begitu, tapi lanjutkan membaca postingan ini, gw jelaskan cerita latar belakangnya.

#SaveSatinah

Kemarin, Minggu siang, sebuah status yang dishare seorang teman di Facebook menyentak hati gw, mengatakan ini dari Melanie Subono, seorang public figure, anak dari promotor kenamaan Adrie Subono.

Dengan membuang semua gengsi, gue mau minta tolong, bisakah pagi sebelum ke mana-mana atau dari HP-mu, transfer berapa saja, Rp 20 ribu sekalipun cukup kok

Mulai tadi malam, kita bergerak sendiri, tenggat waktu, diamnya pemerintah kita, akhirnya kita akan bergerak. Gue mengejar Rp 3 miliar lagi sisanya sebelum kepala orang kembali dipancung.

Dengan ratusan ribu follower, hanya Rp 10 ribu per kepala saja harusnya kita bisa menyelamatkan lima orang, sisa pula uangnya. Andai semua orang habis ini benar bergerak ke ATM. Sayangnya yang benar-benar bergerak hanya sedikit. Lalu, apa bedanya kita dengan pemerintah?

(link status FB aslinya tidak ketemu)

Seperti biasa, gw selalu nggak mempercayai apapun informasi yang gw dapatkan kalau cuma dapet dari satu sumber aja.

Gw segera meluncur ke link yang pertama disebut di sana untuk verifikasi, blognya Melanie Subono sendiri. Ya, gw dapatkan tulisan panjang tentang itu dari Melanie Subono.

Sahabat,

Gue sangat butuh bantuan semua orang

Ini bisa jadi kesempatan sekali seumur hidup untuk lo bantu sesama,kecil bagi lo tapi ini hidup dan mati bagi orang lain

Please . Kalau lo peduli .

Buat yang udah nunggu clip baru gue gw, kick off untuk BERAKHIR ,SELESAI maaf ada hal2 yang jauh lebih penting dari gue launch apapun , dan itupun harus menunggu dulu. Maaf ya

Basically, inilah yang terjadi .

Pada Sept 2006, seorang wanita bernama Satinah berangkat ke Arab , dan kali ini sejak berangkat beliau tidak pernah mengabari keluarganya, sampai 3 bulan kemudian dia menelepon Indonesia dan bilang dia sedang di kantor polisi, tanpa penjelasan lanjut.

Setelah itu ? BLANKtanpa kabar.

Sampai

Suatu hari di 2008, berkat orang yang menjenguk teman di penjara arab, ditemukanlah Satinah di sana, dan akhirnya 2009 Satinah menghubungi keluarga nya dan mengabari

Saya dipenjara karena tuduhan membunuh majikan saya

Yang terjadi adalah :

Saya memasak di dapu,r majikan saya berteriak teriak, menjambak rambut saya, dan saat ingin membentur benturkan kepala saya ketembok, saya coba melawan , dank arena yang ada didekat saya hanya adonan roti, maka saya pukul kan adonan itu ke tengkuk sang majikan yang sedang menjambaki saya , dan dari pukulan itu majilkan saya ambruk

Satinah panic , lari + MENYERAHKAN DIRI KEKANTOR POLISI. Bukan ditangkap,MENYERAHKAN DIRI LANGSUNG .

Dalam 3 tahun itu , Satinah 5x disidang dan TIDAK ADA SATUPUN STAFF KBRI yang membantu atau mendampingi .

Sialnya, saat satinah di Penjara, sang majikan meninggal setelah sempat koma .

Disatu sisi, beruntung adik ipar dari Satinah, kebetulan mengenal salah satu pegawai Metro tv bernama BAMBANG ,yang akhirnya membawa Satinah ini pada Media , DAN secara tidak ada kepedulian pemerintah selama 3 tahun, beliau memperkenalkan Keluarga satinah kepada LSM yang peduli ( bahasa mereka ), yaitu MIGRAN CARE, dimana tempat saya ( Melanie subono ) bertugas .

Sampai hari ini kita mendampingi beliau .

baca selengkapnya

Tapi di sini belum ada call to action untuk donasi, baru ada untuk menyebarkan video untuk memberi dukungan Ibu Sutinah aja.

Terus gw coba googling “TKI Sutinah”, dan benar saja, dari berbagai situs berita gw dapet kronologis kejadiannya sejak kejadian membunuh, proses banding dan lobi-lobi dari pemerintah kita, hingga keputusan akhirnya seperti yang sekarang ini (di awal sudah gw ceritakan).

TKI Satinah

Terus gw coba cari di Twitternya dia sendiri @melaniesubono, bener nggak dia mengajak kita untuk berdonasi. Ketemu!

Tuhan.. Kelar manggung isi inhox ga brenti. Video, donasi, smua untuk satinah. Ok. Gw bales satu2. PujiTuhan.

Terus ada hashtag #SaveSatinah. Begitu gw telusurin, ada picture dengan informasi yang konsisten dan sesuai dari informasi awal yang gw terima, picture seperti yang akhirnya gw jadikan gambar di postingan ini.

Dan ada juga berita dari Liputan6.com yang memastikan bahwa Melanie Subono memang menggalang dukungan untuk Satinah.

Itu hasil penelusuran gw yang memastikan bahwa benar Ibu Satinah terancam hukuman mati, dan Melanie Subono beserta kawan-kawannya memang menggalang dukungan untuk ini.

Note tentang kasus pembunuhan ini: dari blog Melanie Subono, gw baca dia membela diri dan tidak sengaja membunuh, lalu dia langsung menyerahkan diri ke polisi setelah kejadian itu. Tapi dari situs berita lain gw baca bahwa Sutinah mengakui juga bahwa ia telah membunuh dan mencuri uang majikannya. Mana yang sebenarnya terjadi tidak penting, karena keluarga korban sudah memaafkan dengan syarat harus membayarkan uang tebusan. Melanie Subono bilang, TKI setiap tahunnya membawa devisa 83 triliun rupiah untuk Indonesia, jadi kemana Indonesia saat Satinah membutuhkan 21 miliar rupiah, tidak sampai 1/4.000 dari yang mereka berikan ke kita?

Join the Conversation

5 Comments

  1. Dear Ilman,

    Terima kasih atas tulisan dan informasinya, semoga ini bisa mendorong kepekaan sosial masyarakat Indonesia dan mewujudkannya secara nyata.

    Mohon izin untuk meneruskan link tulisan ini ke rekan/komunitas lain.

    Salam 🙂
    Ardiningtiyas

Leave a comment

Leave a Reply to ilmanakbar Cancel reply

%d bloggers like this: