Ini Cara Saya Memperkenalkan Profesi Internet Marketing ke Anak-anak SD di Program Kelas Inspirasi

Bagaimana cara menggambarkan dan menceritakan pekerjaan/profesi dokter dan chef ke anak-anak SD? Gampang, buat dokter tinggal pakai baju putihnya, bawa stetoskop, semua orang pasti tahu itu dokter. Buat chef, tinggal pakai topi chef, pake apron/celemek putihnya, voila! jadilah kamu seorang chef.

Anak SD memakai kostum dokter dengan stetoskopnya
Anak SD memakai kostum dokter dengan stetoskopnya

Sekarang coba profesi lain. Kalau event organizer atau arsitek yang tidak punya pakaian khusus, bagaimana cara membuat anak SD mengerti tentang adanya profesi itu?

Ini lebih tricky dibanding contoh sebelumnya. Tapi masih tergolong cukup mudah, karena proses bekerja dan hasil pekerjaannya bisa ditunjukkan secara langsung. Buat event organizer, bisa menunjukkan foto-foto kegiatan yang ramai, itu pasti terjadi karena pengaturan EO. Buat arsitek, bisa dikasih lihat meja kerja khas arsitek, serta foto-foto bangunan yang mereka desain.

Seorang event organizer menunjukkan foto-foto kegiatannya
Seorang event organizer menunjukkan foto-foto kegiatannya

Nah, kalau profesi saya, bidang digital/internet marketing? Nggak punya kostum khusus, kerjanya di depan laptop/komputer doang (which is ga ada bedanya dengan main game), dan hasil kerjanya sama terminologinya juga terlalu abstrak untuk dijelaskan ke anak SD (SEO? strategi online? banner ads? digital media?) Gimana jelasinnya ke anak SD? Wkwkwkwk. Itulah kepusingan yang sempat saya pikirkan saat mendaftar menjadi relawan Kelas Inspirasi Jakarta #3.

Kelas Inspirasi ini adalah program bagi para profesional di bidangnya masing-masing, untuk secara sukarela mengajar anak-anak SD selama satu hari penuh. Kita menceritakan profesi atau pekerjaan kita sehari-hari, supaya anak-anak SD ini punya bayangan masa depan yang lebih banyak dan terinspirasi untuk mengejar cita-cita yang tinggi.

Tujuan saya sendiri mendaftar menjadi relawan Kelas Inspirasi adalah untuk mendorong anak-anak Indonesia supaya tidak hanya bermain Facebook atau game online saja, tapi juga beraktivitas yang membawa manfaat. Bahwa ada sebuah profesi yang memanfaatkan Internet untuk membawa manfaat ke banyak orang.

Kembali ke cerita di awal, ya, bagaimana menceritakan profesi saya di bidang internet/digital marketing ke anak-anak SD nan unyu itu?

Anak-anak Unyu

Beberapa hari sebelumnya, saya sudah membuat rencana pengajaran untuk disampaikan di depan kelas. Saya memutuskan untuk membuat branding profesi saya menjadi “ahli internet”, karena frase internet/digital marketing pasti sangat abstrak buat mereka.

Di depan kelas (saya mengajar di SDN Kenari 09 Pagi, Jakarta), saya memulai pelajaran dengan bertanya, “siapa yang suka main Facebook & YouTube?” semua pun mengangkat tangan.

Wah serius nih semuanya udah pernah main FB, batin saya. Saya coba balik pertanyaannya, “siapa yang TIDAK PERNAH main Facebook?” tetap tidak ada yang angkat tangan.

“Siapa yang TIDAK PERNAH main YouTube?” hening.

Wah, ternyata anak-anak SD ini 100% sudah main Internet! Rencana pengajaran yang sudah disusun beberapa hari sebelumnya pun harus diubah saat itu juga. Saya bisa memastikan bahwa rencana pengajaran saya itu pasti tidak menarik buat mereka karena mereka sudah tahu apa yang akan saya ceritakan!

Akhirnya saya memulai sesi saya dengan bertanya, “buat yang main Internet di warnet, berapa lama sekali main di warnet?”

“1 jam! 2 jam!” anak-anak riuh rendah menjawab.

Saya meneruskan pertanyaannya, “berapa bayarnya?”

“4.000! 5.000!” anak-anak masih ribut berebutan jawab.

“Kalau kelamaan main di warnet atau main internet, nanti dimarahin orang tua nggak?” saya mencoba menggali lebih jauh.

Anak-anak menjawab dengan ramai, “iya dimarahin! ngabisin waktu! nanti nggak belajar!”

Saya pun melanjutkan, “Saya ini main internet 24 jam, dari bangun tidur sampe tidur lagi, nggak bakal dimarahin. Saya juga nggak ngabisin duit kaya main di warnet, tapi malah dapet duit!”

Saya bisa melihat mereka menegakkan posisi duduk dan mencondongkan badannya ke arah depan. Mata mereka berbinar-binar, seakan bertanya, “masa sih kak? gimana caranya?”

“Mau tahu bagaimana cara jadi ahli internet?” Anak-anak serempak teriak, “MAUUUU!”

Materi spontan saya pun keluar, tentang bagaimana caranya mendapatkan duit dari Internet. Kenapa tentang duit? Kalau ngomongin tentang websitenya mereka sudah pada tahu, kalau ngomongin sisi teknologinya terlalu sulit buat mereka. Tapi kalau ngomongin duit, pastinya nggak ada orang yang nggak mau dapat duit.

Ahli internet adalah mereka yang bisa dapet duit dari Internet. xD

Ilman Akbar, 2014, di depan anak-anak SDN Kenari 09 Pagi

Satu per satu yang saya sampaikan berikutnya alhamdulillah sukses membuat mereka ternganga percaya nggak percaya.

Ini saya in action
Ini saya in action

Cara #1 jadi Ahli Internet: YouTube

Pertama dimulai dari YouTube, karena mereka sudah sangat fasih nonton di YouTube, “Kita bisa dapet duit dari YouTube loh!”

“Hah? gimana caranya kak?”

“Kalau kamu biasanya cuma nonton YouTube, sekarang kamu harus ngupload video di YouTube. Kamu harus bikin video atau jadi artis YouTube. Nanti semakin banyak yang nonton, semakin banyak kamu dapet duit!”

“Setiap video kita ditonton 2.000 orang, kita dapet uang 1.100 rupiah (US$ 0,1) dari Google.” (note: ini memang salah satu cara creator video YouTube mendapatkan uang, tapi angka persisnya saya lupa, jadi saya asal tembak di angka segini)

“Berapa uang jajan kalian satu hari?” saya pengen tahu dong anak sekarang jajannya berapa. Oh ternyata 10.000 an rupiah mereka jajan sehari.

Terus saya mengetes matematika mereka, “kalau video kita ditonton 2 juta orang, berapa duit yang bakal kita terima?” Salah satu anak saya minta maju untuk menghitung, hasilnya 1,1 juta rupiah.

“Siapa mau dapet duit satu juta dari YouTube doaaang?” riuh rendahlah mereka angkat tangan dan bilang mau, mau, mau.

Cara #2 jadi Ahli Internet: Jualan Online

Jangan ditanya dong anak-anak itu tahu jualan online apa nggak. Mereka tahu kita bisa jual mobil, hape, rumah, baju, dan sebagainya di Internet, bahkan udah tahu kalo mau jualan online perginya ke Tokobagus.com, Berniaga.com, Elevenia, dan Kaskus.

Saya pun mengangkat kisah sahabat saya pemilik @SobatNgemil. “Ini kisah nyata, teman saya jualan cemilan, kripik, makaroni, dsb, secara online. Berapa yang dia dapat setiap bulannya?”

Mereka menjawab 500 ribu lah, 1 juta, 100 ribu lah, dsb. “Salah semua, yang benar, dia dapat lebih dari 60 juta rupiah sebulan dari jualan cemilan doang!” Saya bisa melihat mereka syok dan nggak percaya mendengar info ini.

“Teman saya yang lain lagi, jualan baju doang di Internet, tebak dapat berapa sebulannya?”

Mereka jawab 10 juta, 70 juta, 100 juta, dsb. “Jawaban yang benar, adalah lebih dari 500 juta rupiah per bulan!” Saya kaya bisa melihat rahang mereka jatuh saking kagetnya.

Hihihi, improvisasi materi belajar tentang ahli internet sukses juga sejauh ini xD

Cara #3 jadi Ahli Internet: Membuat Website

Cara ketiga yang saya tampilkan untuk jadi “Ahli Internet” adalah dengan membuat website. Saya cerita ke mereka bahwa saya sendiri bisa dapet uang 5 sampai 10 juta lebih hanya dari membuat sebuah website.

Saya bilang bahwa perusahaan-perusahaan yang butuh website sekarang makin banyak. Saya membuat analogi, “kalau jalanan ramai dilewati orang-orang, pasti ada warung yang berdiri di sana. Di Internet juga begitu, sekarang pengguna Internet makin banyak (lah anak SD Jakarta aja udah 100% internetan), jadi perusahaan-perusahaan berlomba-lomba membuat website.”

Cara #4 jadi Ahli Internet: Blog

Terakhir, saya memperkenalkan tentang blog kepada mereka. Cukup mengagetkan untuk saya, mereka yang fasih YouTube ini belum tahu apa itu blog. Saya bilang, blog itu kaya buku diary, tapi ditulis online. (btw yang nulis diary sedikit loh, dalam sekelas cuma ada 1-2 orang aja).

Saya bilang, saya bisa dapet uang 1 juta rupiah dari perusahaan sekali nulis di blog (advertorial). Terus dari blog, saya bisa dapet iPad (ini istri saya pernah menang lomba blog), saya juga bisa terbang gratis ke Bali (lihat cerita tentang #BaliDiSo). Bahkan teman saya (mentor sih sebenarnya, mbak Ollie), dari blognya, bisa jalan-jalan gratis terbang ke berbagai pulau di Indonesia, dibayarin oleh perusahaan!

Lagi, saya bisa melihat mereka kagetnya setengah mati, percaya nggak percaya dengan apa yang saya katakan.

Sebelum sesi 50 menit saya ditutup, saya juga mengangkat isu mengenai pelajaran apa yang harus disukai kalau mau jadi ahli Internet. Bagaimana pun juga, jarak mereka umur SD begini sampai beneran bisa jadi ahli internet kan masih cukup lama. Jadi mereka harus suka dengan proses belajar dan mencintai pelajaran-pelajaran yang mereka dapatkan setiap hari.

Saya bilang mereka harus suka matematika, bahasa indonesia, dan bahasa inggris. Matematika, saya bilangnya supaya bisa ngitung duit (padahal sih untuk membangun logika dan kerangka berpikir). Bahasa Inggris, karena di Internet banyak sekali bertebaran informasi berbahasa inggris (eh ada yang bilang, “kan bisa di Google Translate kak” xD). Bahasa Indonesia, khususnya pelajaran mengarang, akan sangat terpakai untuk yang mau ngeblog.

dirubungin

Terakhir sekali, saya memancing mereka, “mau dapet duit dari blog nggak? Yuk saya ajarin bikin blog”.

Saya tulis deh www.blogger.com di papan tulis, menyalakan laptop, yang langsung dirubung oleh anak-anak unyu itu. Di sana saya mencontohkan cara membuat blog dan langsung posting yang langsung bisa dibaca oleh mereka.

“Kalau mau dapet uang dari blog, harus sering-sering nulis (makanya harus bagus bahasa indonesianya), harus sering-sering juga dipromosiin. Semakin banyak yang baca, semakin banyak juga uang yang akan kita dapat.”

Alhamdulillah, akhirnya selesai juga. Hanya mengandalkan coretan di papan tulis saja, (mudah-mudahan) saya bisa memprovokasi dan menginspirasi mereka bahwa ada loh profesi namanya ahli internet (saya masih ngakak sampai sekarang mengingat saya menyebutkan profesi saya menjadi ahli internet).

Yang paling membahagiakan sih melihat di setiap kelas, ada sekitar 2-3 anak yang sangat antusias, bertanya dan mencatat, “tadi buat bikin blog, alamatnya apa kak?”

Berfoto bersama di akhir pelajaran

Anak-anak SD nan unyu itu

Epilog

Dua jam setelah sekolah berakhir, saya dan rekan-rekan pengajar lain masih di sekolah untuk beres-beres dsb. Sekitar 5 orang anak cowok  yang tadi saya ajarkan di kelas datang ke sekolah dengan kaos bola dan sepatu olah raga. Oh ternyata dia mau latihan futsal di lapangan sekolah.

Satu anak bertanya, “kak, tadi saya nggak bisa daftar blogger, gimana caranya sih kak?”

DUEEEENG, ternyata pulang sekolah dia langsung nyobain bikin blog! *terharu*

– fin –

 

Tentang Kelas Inspirasi di Website/Blog Lainnya
Tajuk Rencana Kompas, 2 Mei 2014 – Kelas Inspirasi yang Inspiratif
Radio – Australia Menggapai Mimpi Bersama Kelas Inspirasi

Join the Conversation

11 Comments

  1. Thank you ilman dah nyisipin cerita dikit soal sobatngemil di kelasnya hehe. Smg bs memberi sdkt inspirasi buat jd ahli internet n dapetin duit dr internet xp

  2. keren banget tulisannya mas, anda luarrr biasaaa 😀
    pengen banget bisa nulis begitu, tapi mental block nya masih tinggi… haha xD

  3. Mungkin sudah saatnya ada SMK dengan jurusan Digital Marketing, atau Social Media Specialist 😀 Tks artikelnya sangat inspiratif

  4. thankyou! really help mas ilman akbar. aku juga baru mau ikut KI profesi marketing (online) dan masih bingung gimana ngajarinnya. masa iya seo ke anak sd wkwk

Leave a comment

Leave a Reply to Haries Cancel reply

%d bloggers like this: