Ini Teori Saya tentang Penyebab Kemacetan Jakarta

Apa yang membuat Jakarta macet?

Ada yang bilang, motor yang seenaknya sendiri.
Ada yang bilang, mobil yang menghabiskan tempat lebih banyak di jalan.
Ada yang bilang, angkutan umum yang ngetem dan berenti sembarangan.
Ada yang bilang, polisi yang tidak bisa mengatur lalu lintas dengan benar.

Benarkah?

Lihat foto di atas. Hanya karena orang menyeberang yang per orangnya cuma sekitar 3-5 detik, jalanan macett panjang.

Yang mau saya bilang, orangnya lah yang membuat macet. Bukan kendaraannya.

Kalau menyeberang jalan, orang-orang seperti ini menyeberangnya bukan di jembatan penyeberangan atau saat lampu merah, membuat kendaraan harus melambat.

Kalau menyetop angkot, orang-orang seperti ini naik angkot di sembarang tempat, membuat kendaraan lain terhambat.

Kalau naik motor, orang-orang seperti ini menerobos lampu merah, melawan arus, membahayakan nyawanya dan nyawa orang lain.

Kalau naik mobil, orang-orang seperti ini parkir dan memutar di tempat terlarang, memakan badan jalan.

Semua adalah tentang manusianya. Bukan kendaraannya. Dan orangnya lah yang membuat Jakarta macet.

Tulisan ini tujuannya untuk mengingatkan diri sendiri, bahwa PR kita masih banyak. Kita harus belajar banget untuk memperhatikan tindakan kita, apakah merugikan orang lain atau tidak, khususnya di jalan raya.

Mohon kawan-kawan, sadarilah bahwa tindakan kita, sekecil apapun, itu membawa efek bagi orang lain. Pelajaran saling menghormati dan menghargai orang lain itu hanya jadi omong kosong saja jika tidak benar-benar kita lakukan dengan aksi nyata berhenti melakukan sesuatu yang merugikan orang lain.

Semua perubahan memang dimulai dari diri sendiri. Hanya dengan menyadari dan memperhatikan semua tindakan kita lah, kita bisa berhenti melakukan hal-hal yang merugikan orang lain.

Dan mudah-mudahan, dunia ini bisa jadi tempat yang lebih baik dan nyaman untuk ditinggali.