Konsistensi

Adalah penting untuk mendaki sampai ke puncak gunung, tetapi jauh lebih penting untuk berusaha bertahan di puncak gunung itu. Bahwasanya penting untuk berkarya, tetapi jauh lebih penting untuk tetap berkarya; bahwasanya penting untuk memberi kontribusi, tetapi jauh lebih penting untuk tetap memberi kontribusi.

Karya-karya besar, atau sukses-sukses besar yag mensejarahkan serang pahlawan adalah gabungan karya-karya kecil, atau sukses-sukses kecil, yang terakumulasi di sepanjang jalan hidup seorang pahlawan. Proses menyejarah, dengan begitu, menemukan kerumitan yang kompleks pada dimensi waktu, terutama ketika ia berhubungan dengan persoalan konsistensi, atau pada penilaian yang kita lakukan terhadap karya-karya kita sendiri.

Tulisan di atas adalah kutipan dari buku Konsistensi Meraih Khusnul Khotimah, karangan M. Anis Matta..

Satu hal yang dapat disimpulkan adalah, konsistensi sampai akhir memainkan peran sangat penting dalam kehidupan kita, jika kita ingin mendapat hasil yang terbaik. Lakukan hal-hal kecil, raih kesuksesan-kesuksesan kecil, yang dengan hal-hal kecil yang dilakukan dengan konsisten itu kita meraih kesuksesan besar di akhir kehidupan kita.

Apa Kepanjangan PMB?

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Karena isu tentang PMB semakin hangat, rasanya bikin postingan tentang PMB lumayan seru juga ya..

Sebelumnya, apa itu PMB? Rasanya apa itu PMB silakan didefinisikan masing-masing deh.. Sebetulnya definisi PMB ada di AD/ART IKM Fasilkom, tapi karena banyak orang tidak tahu AD/ART IKM Fasilkom, rasanya memakai definisi itu tidak relevan kan?

Langsung ke topik sesuai judul postingan ini, apa kepanjangan dari PMB? Menurut gw pribadi, definisi tentang suatu hal akan berhubungan dengan terminologi hal itu.. Oleh karena itu, rasanya perbincangan tentang kepanjangan PMB cukup menarik kan?

Iya, apa kira-kira kepanjangan PMB?
1. PMB = Penyambutan Mahasiswa Baru
2. PMB = Penerimaan Mahasiswa Baru
3. PMB = Pembinaan Mahasiswa Baru
4. PMB = Perpeloncoan Mahasiswa Baru
5. PMB = Perbalasdendaman Mahasiswa Baru (apaan sih, maksa!)
6. PMB = Per-kata kerja-an Mahasiswa Baru

Kita buka votingnya ya? Mana yang paling tepat menurut kalian?

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Slebor mode: ON

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Wah, ini sudah saatnya diceritakan, supaya setiap orang bisa ngingetin gw tentang kelemahan gw no.1: Slebor.. Buat yang nggak tahu definisi dari slebor, slebor itu adalah nama lainnya ceroboh.

Setidaknya dua cerita di bawah ini, yang melibatkan satu benda yang sama, mudah-mudahan dapat menjadi pengingat gw pribadi, kalo level slebor gw tampaknya sudah masuk level tinggi. Kalo menggunakan tingkatan Jedi di film Star Wars, level slebor gw ini sudah bukan Jedi Apprentice (murid), tapi sudah Jedi Knight.. Sedikit lagi Jedi Master..

Benda yang tertinggal karena kesleboran gw itu bernama Laptop..

Begini kisah yang pertama..
Hari Jum’at, 11 Mei 2007 yang lalu.. Pukul 11.30, menjelang waktu sholat jum’at..
Dengan masih membawa 2 tas (tas buku dan tas laptop), gw ngambil air wudhu di Fasilkom, karena kalo wudhu di MUI pasti penuh banget. Setelah wudhu, gw berencana menaruh tas buku dan tas laptop gw di ruang BEM, karena kalo dibawa sholat jum’at ke MUI, pasti ngerepotin naronya.

Gw pun masuk ke ruang BEM dan menaruh dua buah tas gw ini. Lalu gw memutuskan untuk membawa tas laptop gw ke MUI.. Saat gw mengunci pintu ruang BEM, tiba-tiba datanglah 2 wanita dari BEM UI menitipkan 2 surat, satu untuk Ketua BEM Fasilkom, satu lagi untuk Mahalum. Karena surat itu mustahil diberikan sekarang (mau jum’atan), gw pun masuk lagi ke ruang BEM untuk menaruh surat itu. Gw pun mencopot sendal, dan menaruh tas laptop gw di meja di depan ruang BEM. Di sinilah kesleboran pertama datang. Setelah gw menaru surat di dalam ruang BEM, gw langsung keluar, mengunci pintu Ruang BEM, memakai sendal, dan berjalan ke tempat parkir untuk naik motor bareng Chandra ke MUI.

Karena gw nggak bawa laptop, dan lupa sama sekali kalo tas laptop gw ada di luar ruang BEM, selama sholat jum’at gw berpikiran bahwa laptop gw masih tersimpan aman di ruang BEM yang terkunci.. Akhirnya, begitu selesai sholat Jum’at gw balik ke Fasilkom, gw menemukan tas laptop gw masih tergeletak di atas meja di depan ruang BEM, diliatin sama beberapa temen gw.

Alhamdulillah ya Allah, selama 45 menit laptop gw tertinggal, laptop ini masih menjadi rezeki gw.. Untung Fasilkom adalah fakultas yang cukup sepi.. Coba ketinggalan di FIB.. Entah gimana kelanjutannya..

Itu kasus pertama.. Masih ada kasus kedua, terjadi tadi sore.

Kejadiannya lebih singkat, hanya tertinggal 2 menit, tapi lebih parah tingkat bahayanya..

Jadi gini ceritanya.. Tadi sore sebelum jam 16, gw pergi ke Pocin sejenak untuk mencari tempat print foto digital. Singkat kata, gw berjalan ke sana mengendarai motor vespa kesayangan gw. Sedikit informasi, kalo gw naik Vespa, tas buku gw pasang di punggung, sedangkan tas laptop gw sangkutin di vespa.

Nah, setelah berjalan beberapa saaat, ketemulah tempat yang dimaksud. Gw lalu mematikan mesin motor, mengunci stang motor, mencabut kunci motor, menaruh helm di spion, lalu parkir motor di seberang tempat print itu. Gw pun segera menyebrang jalan pocin untuk masuk ke tempat print foto. Gw lalu mengeluarkan flashdisk dari kantong celana dan memberikan flashdisk itu ke mas-mas operator. Saat flashdisk dibuka, gw kepikiran kalo misalnya gambar yang mau gw print itu ternyata masih ada salahnya, gw bisa langsung ngedit di laptop yang gw bawa.. Nah, pada saat itu gw langsung sadar, kalo gw masuk tempat print foto itu tanpa membawa tas laptop.. Tas laptopnya masih tertinggal di motor! Langsung gw ngomong, “sbentar ya mas”, dan berlari ke arah motor gw, dan alhamdulillahnya, tas laptop gw masih di motor.. Sekali lagi alhamdulillah ya Allah.. laptop ini masih menjadi rezeki gw..

Slebor yang kedua ini jauh lebih bahaya, karena dari puluhan orang yang berlalu lalang melewati motor gw itu, pasti tidak sedikit orang yang melihat bahwa ada tas yang bertuliskan Acer tersangkut di motor. Dan dari banyak orang yang melihat ada tas laptop di motor, ada kemungkinan orang yang berniat jahat.. Sekali lagi alhamdulillah ya Allah..

Ya, jadi hikmah yang bisa diambil adalah: Jangan slebor! Bagaimana cara agar tidak slebor? Gw menemukan bahwa cara supaya tidak slebor adalah dengan tidak melakukan sesuatu terburu-buru, karena kalo terburu-buru, pasti ada yang terlupakan..

Oke? Jadi teman-teman, tolong selalu ingetin gw yang slebor ini ya.. Terimakasih..

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Ya Allah, Ini Tak Akan Pernah Selesai!

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Sebelum dan setelahnya, juga setiap saat, astaghfirullah al-‘adzhim.. Semoga Allah mengampuni segala dosa dan kekhilafan gw.. Semoga Allah mengampuni segala kedzholiman dan kemaksiatan yang gw lakukan selama mengemban amanah ini..

Setelah membaca blognya leni dan hening, I’m wondering too..

Ya, gw benar-benar bersyukur, bisa menjadi bagian dari BEM pertama sepanjang sejarah Fasilkom.. Gw benar-benar bersyukur, memiliki sahabat-sahabat sesama BPH.. Gw bersyukur, dapat belajar banyak dari sahabat-sahabat sesama BPH, yang jauh lebih dewasa dari gw..

Kalo mengetahui akhir dari BEM Fasilkom 06/07 indahnya akan seperti ini, gw tidak akan mengeluh di setengah tahun pertama bahwa amanah sebagai BPH apalagi Kabid Kastrat tidak cocok untuk diemban oleh mahasiswa tingkat dua.. Mohon maaf karena gw pernah merasa tidak PD dan memandang amanah yang diberikan kepada gw selalu sebagai beban..

Di akhir kepengurusan BEM Fasilkom 06/07 ini, izinkan gw meminta maaf kepada sahabat-sahabat gw sesama BPH karena tidak bisa mengemban amanah seoptimal amanah yang kalian emban.. Secara khusus kepada Abe dan Yudi, maaf seribu maaf Yud, Be, gw tidak optimal sepanjang tahun ini karena gw pernah menyesali keputusan kenapa mahasiswa tingkat dua seperti gw ini langsung diberi amanah berat sebagai BPH BEM Fasilkom..

Izinkan gw juga untuk meminta maaf kepada keluarga gw di Kastrat, karena ternyata kalian harus menerima nasib dipimpin oleh teman seangkatan yang tidak cakap menjadi pemimpin, tidak cakap mengoordinasi dan mengingatkan, bahkan tidak pernah mengadakan team building di awal.. Wanto, Ichsan, Anto, Kamal, Anjar, Yohanes, Narpati, juga Niko.. Terimakasih banyak atas semangatnya, atas pengorbanannya, atas tetesan keringatnya, atas setiap lembar uangnya, atas setiap waktunya, atas senyumnya, dan atas segala kebaikannya dalam setahun kepengurusan BEM Fasilkom 06/07 ini.. Maaf gw tidak bisa membalas segala kebaikan kalian, hanya Allah, Tuhan Yang Maha Esa sajalah yang bisa membalas kebaikan kalian dengan sempurna..

Juga untuk semua sahabat gw sesama BPH.. Yudi, sosok ayah dan kakak yang menjadi contoh dari awal.. Abe, sosok kakak yang tegas dan berprinsip.. Dirga, sosok pahlawan yang ikhlas tanpa reserve..

Sawi, sosok kakak yang pelit tapi baik hati dan teguh menjaga amanah.. Moja, sosok manusia kreatif tanpa lelah.. Hening, sosok tegar yang selalu dapat memotivasi.. Leni, sosok ibu dengan kepekaan sosial yang melebihi siapapun.. Ipur, rekan senasib sepenanggungan sejak SMA, nanti jangan heran kalo CV kita nanti sama ya pur.. Yud1, sosok misterius yang baik hati.. Smel, sosok manusia yang hangat dan dicintai banyak orang..

Arya, salah satu dari sedikit orang yang tulus dan baik hati.. Mbak Atien, sosok ibu dan kakak perempuan.. Tanto, manusia kontroversial yang tidak takut mengatakan kebenaran.. Gita, sosok yang ramah dan amanah..

Juga buat Irvan, Mbak Ceyi, dan Rora, yang pernah menjadi bagian dari keluarga besar BEM Fasilkom juga..

Selesainya BEM Fasilkom 06/07 tak akan pernah menyelesaikan hubungan persaudaraan kita.. Semoga Allah selalu merahmati dan memberkahi kehidupan kita..

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Hardiknas: Untuk Wali Kelas SMP-ku Tersayang

Ruang BEM Fasilkom UI, 19.30 setelah sholat Isya

Suasana cuaca: dingin, rasanya cukup mendung setelah hujan cukup deras melanda depok
Suasana hati: hangat, gembira, alhamdulillah sedang senang.. kalo nggak salah, do’a yang dikabulkan pada saat hati senang punya peluang dikabulkan lebih besar.. merasa sedikit nostalgia karena teringat masa SMP..

Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2007

Tiba-tiba saja teringat dengan masa-masa gw di SMP.. Dan gw sangat terkesan dengan wali kelas gw 3 tahun di SMP yang kesemuanya Ibu-ibu..

“Ibu Tri, guru bahasa Indonesia, wali kelas 1-1, Ibu As, guru bahasa Indonesia, wali kelas 2-1, Ibu Ngesti, guru IPS Sejarah, wali kelas 3-2.. Apa kabar Ibu? Saya sangat rindu dengan Ibu.. Saya ingat zaman SMP dulu, semua mata pelajaran yang Ibu ajarkan sangat saya sukai.. Saya juga masih ingat suasana di kelas yang sangat hangat dan nyaman saat Ibu mengajar.. Saya masih ingat semua kebaikan Ibu.. Saya ingat masa-masa saya memiliki prestasi akademik, itu semua juga karena do’a dan dorongan Ibu.. Saya rindu Ibu.. Kalau saya bisa bertemu Ibu, saya akan mencium tangan Ibu, mendo’akan Ibu, karena yang saya gapai sekarang adalah berkat bimbingan Ibu dulu..”

“Ya Allah, berkahilah ilmu yang mereka miliki, balaslah segala kebaikan yang mereka lakukan, dan ampunilah dosa-dosa mereka.. Ya Allah, jadikanlah ilmu yang mereka miliki sebagai amal jariyah dan investasi kebaikan mereka, yang dengan ilmu itu dapat mengantarkan mereka ke jannah-Mu, Ya Allah.. Amiin”

dosen telat?

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Pernahkah berpikir kenapa beberapa dosen suka menyelesaikan kuliahnya di luar waktu (baca: selesai kuliahnya telat)? Hal ini terjadi pada beberapa dosen mata kuliah di Fasilkom semester ini. Ada yang selesai 5 menit setelah jadwal seharusnya, ada yang 10 menit, bahkan ada yang sampai 20 menit. Mahasiswa di kelas tentu semakin tidak fokus, semakin ngedumel, dll.. Kira-kira apa sebabnya ya?

Tentu saja, ini adalah sebuah masalah yang tidak sepele. Karena ada sesuatu yang dikorupsi: waktu. Kalo korupsi uang definisinya adalah mengurangi uang yang seharusnya diterima (mencuri uang), korupsi waktu rasanya bisa didefinisikan sebagai proses menambahkan waktu dari jadwal yang seharusnya (mencuri waktu).

Ada yang tahu apa sebabnya? Karena kita diharuskan introspeksi diri (mencari kesalahan dalam diri) dulu sebelum mencari kesalahan tersebut pada orang lain, maka seharusnya mahasiswa introspeksi diri terlebih dahulu. Menurut gw, salah satu hal dari mahasiswa yang menyebabkan dosen telat menyelesaikan kuliah adalah karena mahasiswanya juga telat masuk kuliah! Mahasiswanya sudah korupsi duluan. Ini memang hanya perkiraan saja, bukan riset psikologis. Tapi rasanya dosen boleh berpikir, “Kalo mahasiswanya telat dateng, boleh dong, selesainya kuliah telat juga..”.

Tapi ada juga penyebabnya lainnya: dosennya juga telat masuk kuliah. Hal ini lebih parah bukan? Dan ini memang benar terjadi adanya. Dan masih ada penyebab lainnya kenapa kuliah selesai terlambat: materi kuliah yang terlalu banyak. Masih ada juga penyebab lainnya: kurikulum pendidikan yang tidak disusun dengan optimal. Dan semua penyebabnya bisa ditimpakan kepada pihak yang memiliki hak untuk mendidik (baca: fakultas, dekanat, dan dosen-dosen), bukan kepada pihak yang menerima pendidikan itu (baca: mahasiswa).

Apakah ada mahasiswa yang sependapat dengan saya? Jangan-jangan, mahasiswa tidak merasa waktunya dikorupsi? Bagaimana pendapat Anda?

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

pengalaman pertama download eh donor darah

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Waw, tadi gw baru mengalami pengalaman pertama yang menakjubkan.. Kalo baca judul post ini, pasti tahu, kalo gw baru pertama kali mengikuti download (kok refleks nulis download terus sih?) eh donor darah..

Sedikit info aja, acara donor darah ini adalah rangkaian kegiatan Charity Week, yang diadakan oleh bidang Pengabdian Masyarakat Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer UI. Kegiatan ini tepatnya dilaksanakan oleh anak-anak angkatan 2006 yang ikut magang di bidang Pengmas..

Buat yang belum pernah ikut donor darah, gw sangat menyarankan untuk ikut, karena percayalah, tidak sakit sama sekali (sakit dikit ding!), dan tidak menyeramkan.. Malahan kita bisa dapet pahala kebagikan karena kita menyumbangkan darah kita untuk kebaikan orang lain yang membutuhkan darah segar (halah, kaya drakula aja..)

Gw jelasin sedikit deh, tentang tahapan2 yang gw lalui tadi.. Mudah2an bisa mendorong semangat untuk mendonorkan darahnya.. Karena jujur, awalnya gw ragu-ragu karena takut. Alhamdulillah akhirnya bersedia juga, dan gw ngerasain plong dan seneng banget..

Pertama, tentu saja daftar dulu. Kedua, setelah daftar, kita dicek dulu: golongan darahnya, tekanan darahnya, punya penyakit apa, hemoglobinnya cukup atau tidak. Istilah kerennya: Audisi. Ada banyak temen gw yang nggak lulus audisi. Ada yang hemoglobinnya kurang, ada yang tekanan darah rendah, ada yang sakit, dll.. Alhamdulillah gw lolos audisi. Tekanan darah 130/90 masih normal, jumlah hemoglobin cukup, tidak menderita penyakit berat, dll..

Di tahap ini kita juga di tes golongan darahnya. Gini proses pengetesan golongan darah: Ujung jari kita ditusuk dengan semacam alat yang mengeluarkan jarum. Lalu keluarlah setetes darah dari ujung jari kita. Tidak sakit, hanya seperti digigit semut –> Ini tidak bohong! Bagi yang tegang dan takut disuntik mungkin akan merasa sakit kali ya? Makanya jangan tegang! Tadi gw juga nggak takut, karena mbak yang meriksa gw di awal ramah banget.. Sampe gw selesai donor darah juga masih becanda sama mbaknya itu..

Setelah diambil sedikit darah dari ujung jari, darah itu diteteskan dua bagian ke piring kaca kecil, lalu masing2 bagian diteteskan cairan yang berbeda. Teorinya ada, tapi yang jelas itu buat ngecek golongan darah..

Setelah tahap ‘audisi’ selesai, sampailah kita pada babak spektakuler (fuih, Idol banget..). Gw jelasin sedikit tahapannya: Pertama kita tidur di ranjang.. Lalu, mbak-mbak (soalnya gw dapet mbak-mbak) atau mas-mas dari PMI yang akan mengambil darah kita mempersiapkan diri. Mbak-mbaknya nyuruh kita mengepalkan tangan, setelah itu lengan kita (kiri/kanan) lalu dibungkus dengan alat pengukur tensi darah dan diukur kembali tensinya, dan lengan kita pun terkena tekanan. Mbak-mbaknya lalu menekuk lengan kita, dan diluruskan kembali. Sepertinya ini adalah teknik2 khusus untuk mencari titik penusukan jarum buat donor. Yang dicari adalah pembuluh darah vena yang memiliki tekanan paling kuat untuk mengeluarkan darah.. Jadi, donor darah itu mirip sulap juga sebenernya.. Tanpa alat apapun untuk menyedot darah, darah dari lengan kita keluar begitu saja hingga memenuhi kantung darah. Kuncinya adalah tekanan dari jantung yang namanya tekanan diastole (atau sistole?), yaitu tekanan darah menuju jantung..

Udah ah pelajaran biologinya.. Setelah mbak-mbaknya menentukan titik untuk ditusuk, mbak-mbaknya mempersiapkan kantong darah yang masih kosong. Buat yang mau mendonorkan darahnya, perhatikan, kantong kosong itu, dalam 10-15 menit, akan penuh terisi darah kita.. Mbak-mbaknya lalu mengoleskan alkohol dan iodium (bahasa pasarnya: Betadine) ke daerah yang akan ditusuk. Setelah itu, inilah bagian yang terasa paling mengerikan (nggak ding, soalnya gw nggak ngeri) buat orang-orang yang belum pernah donor darah: penyuntikan jarum! Gw nggak usah ceritain cara nusuknya kan? Pokoknya, rasanya mirip dengan penusukan jarum di ujung jari tadi, tapi sedikit lebih ada rasa ngilu. Tapi, rasa sakit dan ngilu ini masih ada di ambang batas yang bisa ditahan orang dewasa kok.. Tenang aja.. Gw, yang nggak tega ngeliat yang kaya begini, lebih memilih memejamkan mata daripada ngeliat langsung jarum ditusuk. Gw percaya, ini mengurangi rasa khawatir dan tegang.

Kalo kita ngerasa pusing dan lemes saat darah kita keluar, kata mbak-mbaknya, proses donor darah bakal dihentiin.. Hal ini terjadi katanya sama orang yang baru pertama kali donor darah.. Mungkin dia ngerasa tegang dan syok, jadinya saat donor dia tiba-tiba pusing.. Makanya, santai aja oke?

Singkat kata, 10-15 menit kemudian, kantung darah yang tadi kosong penuh terisi darah kita. Mbak-mbaknya pun melepas jarum dari tangan kita, dan lagi-lagi, gw memilih merem daripada ngeliatin ini. Setelah dicabut, lengan kita ditekuk untuk menghentikan darah keluar, lalu diberi plester dan salep. Setelah selesai, bangunlah gw dari ranjang, dan roti serta susu coklat sudah menanti.. Nyamm…

Tanpa terasa, dalam 10-15 menit, 250-300 cc darah kita sudah kita sedekahkan untuk orang lain.. Kata mbak-mbaknya, donor darah rutin (3 bulan sekali) membuat sirkulasi darah kita lancar.. Oh iya, katanya efek setelah kita donor darah bikin kita lemes ya? Ah, gw nggak percaya.. Alhamdulillah, abis donor darah, gw masih semangat kok.. Masih bisa rapat, masih bisa ketawa2, dll.. Tergantung orangnya kali ya?

Mbak-mbaknya juga bilang, selama 3 hari ke depan, tangan yang abis digunain buat donor nggak boleh dipake buat ngangkat yang berat-berat.. Kalo dilanggar, ada kemungkinan tangannya bengkak..

Oke, itulah pengalaman pertama gw mendonor darah.. Insya Allah gw nggak kapok buat ngedonorin darah gw lagi 3 bulan lagi.. Mudah2an abis pada baca postingan gw ini jadi tertarik buat ikutan donor darah juga..

Oke2..

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Ideal?

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Menjadi idealis adalah sebuah hal yang sangat ideal bagi manusia. Secara fitrah, manusia memang tidak akan pernah menjadi orang yang ideal. Oleh karena itu, sangatlah penting memiliki idealisme, karena dengan memiliki idealisme, kita bisa menjadi orang yang mendekati ideal.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

football mode: ON

Football Mode: ON!

Satu bulan ke belakang: CS League, yang sukses dilalui dengan juara dua. (Baca postingan sebelumnya).
Satu bulan ke depan: Olimpiade UI. Gw dipercaya menjadi kiper tim futsal dan sepak bola Fasilkom
Satu bulan ke depan: Liga Champions. Alhamdulillah Milan lolos ke semi final, bertemu Manchester United. Sampai jumpa di Final, Chelsea!
Saat ini: Baju bola angkatan 2005 sudah jadi! Tunggu fotonya di postingan selanjutnya..

Football Mode: ON!

Ole..Ole..Ole..

Keceriaan dan Kesedihan Final CS League


atas: the (almost) winning team: (inset) Ichsan, Sidicx, Aqien, Bari, Renggo, Yudha, Chandra, gw (iLm@N)
bawah: the (real) winning team: Kresna, Hafidz, Andra, Fuadi, Wisnu, Baim, Prastudi, YeWe


Konsolidasi internal menjelang pertandingan


Kick-off pertama oleh Prastudi


Salah satu aksi Chandra, Top Scorer kita


Saking berbahayanya, Chandra sampe dihadang 2 orang!


Mencoba bertahan dari serangan. Very effective defense, friends!


Mencoba memulai serangan, lewat lemparan kiper jarak jauh


Break sebentar saat istirahat babak pertama


Kick-off oleh Yudha, tanda babak kedua dimulai


Suasana pertahanan Compaq FC, saat serangan bertubi-tubi mulai datang


Bari, mencoba mengamankan pertahanan


Sidicx, sampai jatuh bangun dalam menyerang


Renggo, jatuh bangun bertahan dan menyerang


Compaq FC jatuh bangun mempertahankan gawang, walaupun akhirnya kalah juga.. =D

%d bloggers like this: