Guyz, please, be on time..

Assalamu’alaikum..

Guyz, please, be on time..

The prologue
~Harap on time..
~Jangan ngaret ya..
~Jam 9.00 pas ya..
~Kalo telat denda..
~Telat ada hukumannya..
~Jangan telat..

Kata-kata di atas adalah kata-kata yang biasa dikeluarkan kalo mau ada pertemuan/rapat/janjian.. Harapannya sih supaya orang-orang yang terlibat dalam pertemuan tersebut bisa datang sesuai dengan waktu yang ditetapkan, dan pertemuan tersebut bisa dimulai sesegera mungkin supaya efektif..

Tapi apa hasilnya? Contoh kasus yang sering terjadi sehari-hari:

Daily event
Pada saat yang ditentukan (misalnya jam 09.00 rapat seharusnya dimulai), belum ada yang dateng sama sekali (kecuali pimpinan rapatnya).. 09.01, datanglah seorang lagi.. 09.05, dateng 2 orang barengan.. 09.10, dateng 3 orang lagi secara berurutan.. 09.15, orang yang dateng udah hampir lengkap.. 09.20 akhirnya rapat baru dimulai.. 09.50 akhirnya orang-orang pun lengkap sudah..

Gimana? Kejadian-kejadian kaya gitu sering banget kan terjadi sehari-hari? Bahkan, dalam pandangan kita, orang yang dateng jam 09.01 tadi dianggap orang yang ontime.. Yang jam 09.05 juga kita bilang orang yang ontime.. Hhah.. Itulah Indonesia.. Seharusnya, orang-orang dateng lengkap sebelum pukul 09.00 sehingga jam 09.00 sesuai waktu yang ditentukan rapat bisa dimulai.. Di luar negeri seperti itu.. Yang disebut on-time adalah orang yang datang sebelum waktu yang ditentukan.. Bukan orang yang datang pas waktu yang ditentukan, apalagi setelah waktu yang ditentukan..

The consequences
Implikasinya apa? Rapat mulainya ngaret.. Itu pasti.. Selesainya lebih ngaret.. Itu hasilnya karena mulainya ngaret..
Itu semua bener..
Tapi bukan itu yang mau gw angkat..

Semuanya pada sadar nggak? Kalo ada satu-dua orang yang datang ontime (baca: sebelum waktu yang ditentukan), dan rapat baru dimulai berpuluh-puluh menit setelah satu-dua orang itu datang karena menunggu orang-orang yang tidak ontime.. Apa yang terjadi? Orang-orang yang tidak ontime menzalimi orang-orang yang ontime.. Berpuluh-puluh menit waktu milik satu-dua orang ontime tersebut terbuang, karena dibuang oleh orang-orang yang tidak ontime..

Tidak, orang-orang yang tidak ontime tentu saja tidak ingin tidak ontime.. Maksudnya gini, orang-orang yang tidak ontime bukan sengaja nggak datang ontime.. Mereka pasti punya keinginan biar dateng ontime, tapi mereka punya kesalahan paradigma dan kesalahan perhitungan..

Mereka (yang tidak ontime) berpikir bahwa datang 10 menit setelah waktu yang ditetapkan itu masih bisa disebut ontime.. Itulah paradigma sebagian besar orang Indonesia..

Ada lagi orang yang berkeinginan datang tepat waktu, tapi kenyataannya masih jadi orang tidak ontime, karena mereka melakukan kesalahan perhitungan.. Jalanan macet, ketemu masalah tiba-tiba, angkot ngetem, motor mogok, dll.. Beberapa orang yang berkeinginan ontime pergi ke tempat pertemuan dalam waktu yang sangat mepet.. Misalnya begini, dari A ke B makan waktu 10 menit naik motor.. Di B ada rapat yang dimulai pukul 09.00.. Si C berangkat naik motor dari A pukul 08.50.. Dalam kondisi ideal, si C masih bisa dibilang ontime dong.. Tapi bagaimana kalo kondisi jalan tidak ideal?

Ada lagi orang yang sebenarnya bisa berangkat lebih cepat, tapi sengaja melambat-lambatkan waktu berangkatnya karena berbagai alasan..

Itulah kondisi umum bangsa Indonesia..

Gw sadar banget, gw juga nggak selalu ontime.. Gw masih juga sering tidak ontime.. Yang paling penting bukanlah kita selalu datang ontime setiap saat (tapi masih memiliki paradigma ngaretnya orang Indonesia), tapi bagaimana kita bisa menghilangkan paradigma itu..

The problem and the solution
Menurut analisis gw, semua itu terjadi karena kita masih sering banget menunda-nunda waktu sholat.. Kebanyakan kita memiliki paradigma ‘karena waktu sholat itu panjang, jadi kita bisa sholat kapan aja..’

Contoh paling gampang adalah sholat Isya.. Waktu Isya itu berapa jam? 9 jam lebih.. Dari jam 7 malam sampai 4 pagi.. Karena waktu Isya panjang banget, kita sering sengaja nunda-nunda sholat Isya sampe tengah malem.. Waktu-waktu sholat lain juga hampir ditunda seperti itu..

You know what? Itulah inti permasalahan ini.. Semakin kita menunda-nunda waktu sholat, semakin ngaretlah kita.. Nggak percaya? Silakan coba dan alami sendiri..

Sholat adalah inti kehidupan kita.. Dalam sholat (dan ibadah-ibadah yang mengiringinya), terkandung banyak hikmah bagi kehidupan nyata.. Salah satu hikmahnya adalah tentang tepat waktu..

“Sesungguhnya sholat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang beriman” (QS An-Nisa 4: 103)

.. dan banyak perkataan Rasulullah tentang kebaikan sholat di awal waktu (maaf lupa berbagai redaksinya.. ^^)..

Jadi saudaraku, tolong, disiplinkan waktu sholatmu, dan kaupun akan disiplin dalam kehidupanmu sehari-hari..

iLm@N

Leave a comment

Leave a Reply

%d bloggers like this: