Hujan

Alhamdulillah!!
Saya kehujanan di tengah jalan. Pas tadi pulang dari kampus, langit udah gelap. Saya udah ngebut-ngebut naik vespa, biar nggak kehujanan. Eh, tapi tetep aja, di tengah jalan hujan deras pun turun. Jadinya saya mesti pake jas hujan deh. Lho, kok malah alhamdulillah sih? Iya, tentu saja harus alhamdulillah dong.. Inget nggak, terakhir kali di Depok turun hujan itu kapan? Kalo nggak salah, seinget saya sih, udah lebih dari 1 bulan yang lalu..

Ya, sejak saat itulah, musim kemarau mulai melanda Indonesia.. Puncaknya bahkan diprediksi bulan agustus ini.. Sejak musim kemarau melanda, banyak masalah yang datang. Kekeringan ada di mana-mana, di berbagai daerah di Indonesia. Penduduk harus berjalan berkilo-kilo meter untuk mengambil air bersih. Bahkan ada di suatu daerah, penduduknya terpaksa menggunakan air sungai di desanya yang sudah cukup keruh untuk memenuhi kebutuhannya tiap hari. Petani-petani juga sama, mereka kesulitan mengairi tanaman-tanamannya. Bahkan, banyak yang panen lebih cepat, sehingga kualitas panenannya kurang baik. Tidak cuma di daerah-daerah saja. Di Jakarta juga demikian. Pasokan air bersih dari PAM kabarnya mulai menurun. Air yang sampai ke penduduk di Jakarta berkurang jumlahnya.

Maka dari itu, sudah sepantasnya kita mengucap alhamdulillah, karena hujan deras adalah rizki yang diturunkan dari Allah. Mudah-mudahan aja Allah nggak cuma nurunin hujan deras ini di daerah Depok dan sekitarnya saja. Tapi juga di seluruh Indonesia, terutama daerah-daerah yang mengalami kekeringan.

Alhamdulillah, hujan deras ini juga membuktikan, bahwa Allah tidak murka terhadap penduduk Indonesia. Allah masih berkenan memberikan rizki yang berlimpah ini. Meskipun penduduk Indonesia semakin lama semakin ingkar dan tidak taat kepada Allah SWT, Allah masih memberi kesempatan kita bertobat atas segala kesalahan yang kita buat. Bencana-bencana yang silih berganti menerpa Indonesia juga, saya yakini adalah teguran terhadap bangsa Indonesia, bukan azab dari Allah SWT, seperti azab yang telah menimpa kaum-kaum Nabi terdahulu.

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS Al-Baqoroh 2: 155)

“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS Ar-Ruum 30: 41)

Ya, itu bukanlah azab. Itu hanya cobaan dan teguran dari Allah SWT, agar kita kembali ke jalan-Nya, sadar akan maksiat-maksiat yang telah kita lakukan, dan agar kita bisa menghindari segala bentuk kerusakan di muka bumi. Jangan sampai bangsa Indonesia hilang dari sejarah, punah seluruhnya akibat azab yang pedih dari Allah SWT.

“Dan (telah Kami binasakan) kaum Nuh tatkala mereka mendustakan rasul-rasul. Kami tenggelamkan mereka dan kami jadikan (cerita) mereka itu pelajaran bagi manusia. Dan Kami telah menyediakan bagi orang-orang zalim azab yang pedih” (QS Al-Furqaan 25: 37)

Ya Allah, selamatkan bangsa Indonesia. Ya Allah, berikanlah hidayah kepada sahabat-sahabatku, keluargaku, guru-guruku, kenalan-kenalanku, dan seluruh penduduk Indonesia. Ya Allah, jangan Engkau timpakan kepada kami azab yang pedih, sebagaimana seperti yang telah engkau timpakan kepada kaum-kaum yang mendustakan Nabi-NabiMu sebelumnya.

Bukakanlah pintu hati bangsa ini, agar dapat menghindari segala bentuk kemaksiatan dan kerusakan. Hindarkanlah bangsa kami dari narkoba, pornografi, seks bebas, perjudian, hedonisme, korupsi, tekanan bangsa-bangsa penjajah, dan segala bentuk maksiat lainnya.

Amin ya rabbal ‘alamin..

Leave a comment

Leave a Reply

%d bloggers like this: