Minggu, 4 Maret 2007, pukul 20.00
Bulan purnama, subhanallah.. 100% bulat.. Bercahaya penuh, tanpa ada sedikitpun awan yang menghalangi cahaya itu. Maha Besar Allah, Dzat yang berkuasa menciptakan benda-benda langit, dan Maha Suci Allah, Dzat yang menciptakan indra penglihatan manusia yang sangat sempurna ini.
Sepanjang perjalanan ke masjid untuk sholat Isya, tidak henti-hentinya saya memandangi bulan purnama sambil menggumamkan rasa kagum saya kepada Dzat yang telah menciptakan benda menakjubkan itu. Pulang dari masjid juga demikian.
Sesampainya di rumah, saya langsung kembali ke laptop (tukul mode: on). Tidak beberapa lama bekerja di laptop, tiba-tiba, PETT! Listrik langsung mati tiba-tiba, begitu pula laptop saya yang baterenya sedang dicabut. Saya punya kebiasaan mencabut batere dari laptop saat baterenya sudah penuh untuk memperpanjang usia batere.
Listrik di semua komplek saya padam! Begitu melihat ke luar rumah, yang terlihat hanyalah cahaya bulan yang sangat terang menyinari jalan raya yang gelap gulita. Ibu saya berkelakar bahwa PLN sedang iseng mematikan listrik supaya pelanggan-pelanggannya bisa menikmati cahaya bulan purnama ini.
Lalu, begitu mati lampu, apa yang dilakukan? Tentu menyalakan lilin kan? Begitu persediaan lilin dicari, ternyata tidak ada lilin yang tersisa selain beberapa batang lilin kecil yang panjangnya hanya maks.5 cm. Alhasil, saya pun menyalakan vespa saya, bergegas mencari warung yang buka, karena warung di dekat rumah saya persediaan lilinnya habis. Saya pun membeli lilin satu boks di tempat yang jaraknya 2 menit naik motor dari rumah.
Alhamdulillah, begitu saya selesai menulis ini, listrik sudah nyala lagi.