Rekayasa Masa Depanmu!

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh..

Sudahkah teman-teman membayangkan seperti apa dirimu nanti, 5 tahun lagi, 10 tahun lagi, 15 tahun lagi, 20 tahun lagi, atau saat menjelang kamu mati? Jangan katakan, “ah, itu kan masih lama, hidup itu dinikmati aja, mengalir..” . Iya kalau mengalirnya lewat arus yang santai tapi ke laut, kalau mengalirnya ke air terjun?

Benarkah masa depan bisa direkayasa? Bukankah takdir kita itu katanya Allah yang menentukan, sebagaimana jodoh dan rezeki? Jawabannya cuma satu: bisa! Kita dapat mengupayakan seperti apa diri kita di masa yang akan datang, tentu saja dengan approval dari Allah. Dan percayalah pada saya, hal ini tidak mustahil untuk dilakukan, karena banyak orang sukses saat ini telah berhasil merekayasa masa depan mereka sejak mereka masih muda dahulu.

Ini beberapa langkah yang bisa teman-teman lakukan untuk merekayasa masa depan, sebagaimana yang telah saya baca dari beberapa buku.

  • Milikilah impian yang tinggi. Tahu apa impian Bill Gates dulu? Satu PC untuk setiap rumah di dunia. Apakah mimpi itu berhasil dicapai saat ini? You know the answer. Tahu impian mas Romi Satria Wahono? Berbagi ilmu tentang ilmu komputer secara gratis ke seluruh penduduk Indonesia. Apakah berhasil dicapai? Lihatlah ilmukomputer.com. Bermimpi itu gratis, jadi jangan takut-takut bermimpi yang tinggi. Jangan sampai kita gagal merekayasa masa depan karena takut melewati langkah-langkah itu.
  • Buat target-target yang lebih kecil dan spesifik dari impian itu. Seseorang yang punya mimpi tinggi namun tidak bisa mencapainya hanyalah seorang pengkhayal atau pemimpi. Impian adalah sesuatu yang utopis alias melangit jika tidak didetailkan ke dalam target-target kecil yang mudah dicapai. Dengan membuat target untuk mencapai mimpi tersebut dan mencapainya sedikit demi sedikit, impian itu akan sedikit demi sedikit pula mulai didapatkan. Dengan target, kita juga akan terus termotivasi untuk bekerja keras mencapai impian itu.
  • Buatlah agar mimpi itu terinternalisasi di alam bawah sadar. Setelah membuat impian dan target-target spesifik, tidak lucu kan, jika selanjutnya kita lupa akan impian dan target kita itu? Buatlah agar impian itu tersimpan dengan erat di pikiran kita dan selalu kita ingat dalam kehidupan sehari-hari. Istilah gampangnya, masuk di alam bawah sadar kita. Caranya bagaimana? Tuliskan impian itu di berbagai tempat yang dapat kita lihat setiap hari. Saya pribadi menuliskan impian dan target saya pada welcome message di handphone saya. Bisa juga kita membuat wallpaper komputer yang menggambarkan impian itu dan dipasang setiap hari di komputer kita. Bila dilakukan secara kontinu, secara tidak sadar kita akan terus teringat dan termotivasi mencapai mimpi itu.
  • Beritahukan impian dan target kita kepada semua orang. Pada awalnya mungkin banyak orang akan menertawakan atau mengabaikan impian yang telah kita buat, apalagi bila mimpi itu terasa sangat aneh. Akan tetapi lihatlah beberapa tahun lagi, siapa yang akan meraih sukses. Sudah banyak contohnya hal-hal populer yang ada saat ini, dulu saat pertama kali dimunculkan, hal itu dicemooh banyak orang. Pemberitahuan impian kita kepada orang lain akan membuat kita merasa terus terdorong mencapai impian itu karena banyak orang pasti ingin mengetahui seperti apa kita di masa depan.
  • Lakukan langkah-langkah kecil mencapai mimpi besar itu. Langkah sekecil apapun akan membuat kita mencapai target-target yang telah disusun. Setelah satu demi satu target tercapai, kita pun semakin dekat dengan impian kita. Oleh karena itu, langkah-langkah kecil ini akan mencapai impian itu, secara tidak kita sadari. Jangan patah semangat, jangan putus asa, tetap konsisten dan tetap sabar apabila kita memiliki impian yang benar dan mulia. Never give up hope, but never counts on hope, seperti yang Pak Jody katakan.
  • Optimalkan potensi diri kita untuk melangkah dan mencapai mimpi-mimpi. Walaupun kita secara sadar yakin akan mencapai mimpi itu, jangan sampai potensi besar dalam diri kita berada di jalur yang tidak mendukung pikiran kita. Kenali diri kita dengan segala potensi, kelebihan, dan kekurangannya, lalu arahkan diri kita mencapai impian tersebut. Saya sangat merekomendasikan teman-teman membaca buku berjudul Tuntunlah Sang Gajah karangan Vince Poscente, penerbit BIP. Beberapa review tentang buku ini di internet (tapi dalam bahasa Inggris) dapat dilihat di sini dan sini.

Saya tidak bisa menjamin apakah jika teman-teman sudah mencoba melakukan langkah-langkah di atas, teman-teman akan sukses meraih impian dan cita-cita yang teman-teman miliki. Manusia bisa berusaha, namun hanya Allah yang menentukan takdir kita. Oleh karena itu, satu langkah lainnya yang tidak boleh terlupa adalah selalu menjaga kedekatan dan keimanan kita dengan Allah SWT, karena hanya Allahlah yang dapat memberi kekuatan kepada diri kita untuk meraih impian kita. Jika impian kita tidak tercapai padahal kita sudah berusaha semaksimal mungkin, bukan berarti itu buruk untuk kita, karena pasti Allah tahu yang terbaik.

Apakah teman-teman semua siap merekayasa masa depan teman-teman? Atau teman-teman tetap bersantai saja menjalani hidup seperti sebelum membaca tulisan ini? It’s your choice

Join the Conversation

5 Comments

  1. Man…alhamdulillah ane sih udah mencanangkan masa depan dari pas SMA dulu….

    kapan bakal nikah, kapan bakal pensiun dan tinggal menikmati passive income (bukan lewat MLM tapi…), mau punya anak berapa, namanya siapa aja, pokoknya hampir semuanya…

    emang ane kan orang yang “apa-apa ditargetin…”

  2. aslmkm wr wb
    emmm kadang kita juga bs loh terjebak oleh mimpi2 kita. bahkan bisa sangat terobsesi. nah yang kaya’ gitu gmn kak? blh tuh bikin posting follow up ttg ” gmn sikap kita jika sdh sngt teobsesi dg impian”

    yang kedua: kan ga sma impian bs jd kenyataan, wlu sudah dg segenap usaha ( dan tentunya tawakal ).nah bwt bangkit lg untuk mngejar impian baru gmn?

    faktanya: wlu kt sdh berusaha bwt pasrah n nrima kanyataan, tp yakin deh psti dlm hti yang plg dlm msh tersisa rasa sakit akn ketidakberutungan mcpai mimpi itu.

    ini mgkn yg mbwt org (=mgkn tmsk sy agak brpikir ulang untuk bermimpi yang terlalu tinggi).

    maaf ya komen nya kpanjangan.
    blog saya blh ko di link. mlh sy terimakasih bgt klo mw ngelink blog sederhana sy.

    ditunggu posting follow upnya…

    wassalamualaikum… 😯

  3. Whoa….nice post…
    keep blogging Man

    Ass,

    oh ya gw baca di prof. Ilman maw eh saat ini jadi Entrepreneur, it’s mean sedang ngembangin bisnisnya yah…
    semangat yup…

    well, untuk gw
    Masa depan adalah suatu pilihan, kalo gw selama ini dari sd sampe kuliah.(FT UI) ngak pernah pake tujuan, ngak pernah ada kata harus, berusaha menikmati apa yang gw pilih.

    memang sewaktu SPMB 04 ada kata harus lulus trus jadi beban hasulnya ngak lulus, taun 05 ada lagi , lulus masuk FIB , taun 06 ngak ada kata harus , ngak tau harus bersyukur ato ngak masuk deh di FT.

    setelah ketemu Om Bob Sadino, saya jadi sadar. kalo kegagalan & keberhasilan itu wajib dinikmati karna itu anugrah dari sang Masterplanner, well smoga sih gw bisa kayak si Om karena gw juga ngak suka ada tekanan.

    jadi gw pengennya – ngak maw jadi karyawan, ngak maw jadi orang gajian, so..I Would be Entrepreneur.. 😎

    karena menurut Om Bob itu jadi Entrepreneur itu mudah.walupun banyak orang yang ngak percaya..
    nah kendala gw saat ini. masih sering takut ngambil keputusan, karena takut resiko. yah akibat sekolah sih.. 🙂

    Arham
    http://entrepreneurid.wordpress.com

  4. #tia
    wa’alaikum salam..
    1. kalo menurutku, bukankah bagus ya tia, kalo kita sangat terobsesi dengan impian? sampai akhirnya impian itu benar2 terinternalisasi di diri kita dan kita 100% mengarahkan potensi diri kita ke arah impian itu..

    mungkin yang jadi masalah adalah apabila kita hanya terobsesi dengan impian itu, tanpa melakukan satu langkah pun untuk meraih impian itu.. itu yang harus diubah, agar kita menjadi achiever (pencapai), bukan hanya pemimpi (dreamer)

    2. apabila sudah bermimpi tinggi, tapi tidak mencapai mimpi itu, masih terasa rasa sakit karena kecewa tidak mencapai mimpi itu?

    lupakan saja rasa kecewa itu.. kalo yang pernah saya baca (dan saya buktikan itu benar), seseorang yang bermimpi tinggi (dan berusaha mencapainya sungguh2), apabila mimpi itu tidak tercapai, pasti pencapaiannya tidak jauh2 di bawah target di mimpi itu.. artinya pencapaiannya masih tetap tinggi..

    kalo kita bermimpi rendah, pencapaiannya mimpinya pun belum tentu sempurna, sehingga pencapaianna pasti lebih rendah lagi..

    mau sedikit cerita, tanpa bermaksud meninggikan diri.. di SPMB dulu saya memilih Informatika ITB di pilihan pertama, dan Ilmu Komputer UI di pilihan kedua. Kebetulan dari awal SMA saya sudah bermimpi ingin masuk jurusan komputer.. dan setelah mlewati proses belajar dan SPMB, mimpi tertinggi saya (masuk IF ITB) tidak tercapai, namun alhamdulillah pencapaian mimpi saya tidak terlampau jauh di bawah..

    untuk menghilangkan rasa sakit dan kecewa itu, ikhlaskanlah saja, karena toh kita tidak tahu Allah punya rencana baik apa untuk kita? setelah 2 tahun di UI dan melakukan berbagai aktivitas di sini, saya jadi berpikir ulang, “kalo saya diterima di ITB, mungkin cita2 masuk jurusan komputer bergengsi sudah tercapai, tapi saya bisa jadi tidak akan menjadi ilman yang seperti sekarang ini..” Allah mengetahu apa yang tidak kita ketahui, betul kan?

  5. #arham
    wa’alaikum salam..
    iya ham, mudah2an cita2 kita jadi entrepreneur bisa tercapai ya..

    gw pribadi juga orang yang tidak terlalu berani ngambil keputusan.. oleh karena itu, gw mau diajak gabung sama beberapa temen gw waktu bikin univind (blog.univind.com) kemarin.. karena di sana kita saling melengkapi..

    semoga sukses ya! oh iya, tukeran link yuk..

Leave a comment

Leave a Reply

%d bloggers like this: