Insya Allah, Impossible is Nothing! Pelajaran dari PKM Gw Sekarang (bagian 1 dari 2)

Teman-teman, gw mau cerita sebuah kisah nyata yang gw alami sendiri.. Mudah-mudahan bisa diambil pelajaran baiknya, dimengerti pelajaran jeleknya supaya nggak diikutin, dan bisa menginspirasi teman-teman.. Gw mau bercerita sesuatu yang gw namakan: Impossible is Nothing!

Teman-teman tahu tentang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)? Kalo belum tahu, silakan baca ini, deskripsi tentang PKM dari panduan resminya.

Program  Kreativitas  Mahasiswa  (PKM)  merupakan  salah  satu bentuk upaya yang ditempuh oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada  Masyarakat  (DP2M),  Ditjen  Dikti  dalam  meningkatkan  kualitas peserta didik  (mahasiswa) di perguruan  tinggi agar kelak dapat menjadi anggota  masyarakat  yang  memiliki  kemampuan  akademis  dan/atau profesional  yang  dapat  menerapkan,  mengembangkan  dan meyebarluaskan  ilmu  pengetahuan,  teknologi  dan/atau  kesenian  serta memperkaya  budaya  nasional.  Program  Kreativitas  Mahasiswa dilaksanakan  pertama  kali  pada  tahun  2001,  yaitu  setelah dilaksanakannya  program  restrukturisasi  di  lingkungan  Ditjen  Dikti. Kegiatan  pendidikan,  penelitian  dan  pengabdian  kepada  masyarakat yang selama  ini sarat dengan partisipasi aktif mahasiswa, diintegrasikan ke  dalam  satu  wahana  yang  diberi  nama  Program  Kreativitas Mahasiswa.

Program  Kreativitas  Mahasiswa  dikembangkan  untuk mengantarkan  mahasiswa  mencapai  taraf  pencerahan  kreativitas  dan inovasi berlandaskan  penguasaan  sains  dan  teknologi  serta  keimanan yang  baik.  Dalam  rangka mempersiapkan  diri menjadi  pemimpin  yang cendekiawan, wirausahawan, mandiri dan arif, mahasiswa diberi peluang untuk  mengimplementasikan  kemampuan,  keahlian,  sikap tanggungjawab,  membangun  kerjasama  tim  maupun  mengembangkan kemandirian  melalui  kegiatan  yang  kreatif  dalam  bidang  ilmu  yang ditekuni.

Ada  lima  jenis  kegiatan  yang  ditawarkan  dalam  Program Kreativitas Mahasiswa, yaitu empat jenis PKM yang merupakan program kegiatan  fisik  yang  diusulkan  untuk  dibiayai  dan  satu  jenis  PKM  yang merupakan program kegiatan penulisan  ilmiah dalam bentuk pengajuan artikel  ilmiah hasil karya mahasiswa yang diusulkan untuk mendapatkan hadiah  atau  insentif.  Keempat  jenis  PKM  yang  pertama meliputi  PKM Penelitian  (PKMP),  PKM  Penerapan  Teknologi  (PKMT),  PKM Kewirausahaan  (PKMK),  dan  PKM  Pengabdian  Masyarakat  (PKMM).

Kalo masih bingung baca itu, pokoknya intinya PKM itu adalah sebuah program kegiatan yang diusulkan oleh mahasiswa kepada negara (Dikti). Program kegiatan itu diusulkan dalam sebuah proposal yang memiliki format tertentu kepada Dikti. Program yang dinilai bagus (dari segi ide, implementasi, manfaat, dll) akan disetujui dan diberikan dana sesuai jumlah yang diminta di proposal tersebut, untuk merealisasikan program tersebut. Tahap akhirnya banget, program-program PKM yang terbaik akan dilombakan dalam babak final dalam acara yang disebut Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas).

Kalo udah dibiayai, program tersebut dijalankan, kemudian dievaluasi oleh pemberi dana (Dikti), sejauh mana program kegiatan kita berjalan. Hasil evaluasi tersebut jadi salah satu poin penilaian akhir untuk masuk Pimnas. Setelah dievaluasi, juga ada laporan akhir kegiatan. Penilaian evaluasi dan laporan akhir dari kelompok-kelompok PKM yang terbaik membuat kelompok PKM tersebut masuk ke babak final di Pimnas. Para finalis tersebut kemudian presentasi di depan dewan juri yang terdiri dari ahli-ahli di bidangnya, dan kemudian dinilai, siapa yang patut menjadi juara nasional. Sejauh yang gw tahu, anak-anak Fasilkom belum pernah ada yang juara nasional PKM.

Oke, cukup dengan cerita PKMnya. Sekarang gw pengen cerita tentang pengalaman gw ikut PKM tahun 2008 ini. Nah, ceritanya, sudah dari jauh-jauh hari, berbulan-bulan sebelumnya, anak-anak Fasilkom yang pada punya kelompok dan kepingin ikut PKM itu tahunya deadline pengumpulan proposal PKM di Rektorat UI (FYI, pengumpulannya itu lewat UI) itu adalah tanggal 3 Oktober 2008. Di hari masuk kuliah setelah libur lebaran, Rektorat UI ngaih tahu bahwa deadline pengumpulan proposal diundur jadi hari Rabu, 8 Oktober 2008.

Gw sendiri kalo ga salah udah 2 tahun nyoba-nyoba ikut terus. Tahun 2006 ikutan bareng timnya bang Diko 2003, tentang online learning atau apaa gitu.. Tapi waktu itu nggak beruntung karena nggak lolos tahap pertama. Tahun 2007 ikutan bareng Chandra, Sidik, Toni, dan Furqon, judulnya “Be Smart with CAT”.  Alhamdulillah lolos tahap pertama, jadi dapet dana beberapa juta dari Dikti.

Nah, buat tahun ini, sebenernya kepengen banget ikutan PKM lagi tahun ini, secara gitu loh *bahasa gaul anak muda sekarang* gw belum pernah jadi juara, jadi tentu saja masih penasaran. Gw udah punya ide buat bikin PKM Kewirausahaan, sesuatu yang pernah gw jadiin tugas business plan waktu kelas Administrasi Bisnis gw semester lalu, yaitu tentang mendapatkan pemasukan lewat program periklanan di anakUI.com, website komunitas mahasiswa UI yang dibikin bareng2 sama perusahaan gw, Univind.

Ide gw udah ada di otak, separuh dari ide tersebut udah terimplementasi dalam bentuk explicit knowledge dalam tugas business plan Adbis tersebut. Gw pengen banget anakUI.com yang gw pegang urusan sehari-harinya itu bisa berkembang lebih jauh lagi dengan suntikan modal dari Dikti. Gw pengen mahasiswa UI tahu semua tentang anakUI.com, jadi anakUI.com bisa jadi situs nomor 2 yang dibuka oleh mahasiswa UI setelah situs email mereka. Gw pengen anakUI.com jadi website kebanggan mahasiswa UI, simbol identitas mereka selain kalimat “We Are The Yellow Jackets“.

Sampai hari terakhir pengunduran deadline yaitu tanggal 8 Oktober 2008, gw akhirnya nggak jadi bikin tim buat ngebikin proposal PKM. Kenapa gitu, adahal ide udah ada? Jawabannya adalah karena gw (1) nggak sempet buat mikirin dan ngerjain proposal (ini sebenarnya cuma pembenaran sifat malas gw), (2) nggak tahu harus ngajak siapa buat gabung di tim gw buat PKM ini, dan (3) ga ada waktu buat nyari2 siapa yang cocok gw jadiin tim PKM gw.

Akhirnya, dengan hati tersayat-sayat *lebay* gw cuma bisa melihat saja pada hari Rabu 8 Oktober 2008 kemarin temen-temen gw yang udah punya kelompok PKM lagi pada hectic mengejar deadline ngumpulin proposal PKM ke rektorat sorenya. Suasana yang sebenarnya gw rindukan, yaitu suasana tegang sekaligus semangat mengejar impian.

Di hari terakhir itu, temen-temen gw di Fasilkom masih banyak yang belum selesai. Bu Kasiyah sampai posting di SCeLE ngingetin kita buat ngumpulin. Gw pun masih menyimpan sedikit rasa kecewa dengan diri gw sendiri karena nggak bisa mempersiapkan sesuatu yang gw impi-impikan ini. Gw nggak bakal bisa mewujudkan hal ini tahun depan, karena insya Allah gw lulus tahun depan, jadi inilah kesempatan terakhir gw untuk ikutan PKM.

Sampai pada akhirnya, ada sebuah kabar sangat gembira yang di-posting oleh Oscar, bahwa proposal PKM di rektorat masih diterima sampai hari Jum’at pagi!! Rabu sore sampai Jum’at pagi, artinya ada kesempatan 1,5 hari lagi untuk membuat proposal PKM dengan ide gw yang ada. Gw mikir sebentar, mengumpulkan niat dalam beberapa menit, sampai akhirnya gw berteriak di ruang BEM, “Gw bakal bikin proposal PKM gw!!“. Kalimat yang gw ucapkan keras-keras ini membangun rasa percaya diri gw, membangun keyakinan gw, membangkitkan semangat gw, dan mengafirmasi diri gw untuk bergerak menuju tujuan gw. Tidak lupa, gw berdo’a dalam hati agar Allah memudahkan gw.

Saat itu gw optimis, satu setengah hari lagi waktu pengerjaan itu insya Allah cukup untuk membuat sebuah proposal PKM yang idenya udah gw miliki dengan cukup matang. Ide udah ada, tinggal proses penulisannya aja menjadi proposal yang harus gw kerjakan. Gw memutuskan untuk mengerjakan proposal PKM tersebut, sendirian (kan gw bilang gw belum nyari tim), dalam waktu satu setengah hari tersisa tersebut.

Oke, kisah ini insya Allah berlanjut pada kesempatan berikutnya, karena cerita proses pengerjaan PKM gw ini bakal sepanjang tulisan gw yang ini juga.

Join the Conversation

6 Comments

  1. Kaget juga tadi ngeliat lagi ngejilid…
    Mantap man, peluang tetaplah peluang walaupun itu kecil sekali! InsyaAllah, yaa InsyaAllah gak sia-sia! 🙂

  2. #tris
    iya tris, ikutan aja.. pengalamannya berharga banget loh.. sayang kita ga bakal bisa ketemu di Pimnas.. Insya Allah tahun besok gw udah lulus..

Leave a comment

Leave a Reply

%d bloggers like this: