Saat kamu mati nanti, kamu ingin meninggalkan apa untuk dunia ini? Kamu ingin dikenang sebagai apa?
Apakah kamu pernah memikirkan, kalau tidak ada kamu di dunia ini, apa bedanya dunia ini tanpa kamu?
Peribahasa lama itu sudah harus diganti. Yang kita tinggal nanti setelah mati bukan nama, melainkan KARYA.
Tahukah kamu, pertanyaan besar mengenai makna hidup yang sering ditanyakan orang-orang?
Dari mana kita berasal? Mengapa kita hidup di dunia ini? Ke mana kita pergi setelah mati?
Tapi “mengapa kita hidup”, itu sudah jelas: untuk berkarya. Untuk memberi manfaat.
Kamu “boleh” mati setelah menyelesaikan misi hidup kamu di dunia. Setelah memberi manfaat lewat karya yang kamu buat.
Dalam agama saya, Islam, pertanyaan “mengapa kita hidup” dijawab dengan “untuk menjadi manusia terbaik”
Manusia yang paling baik adalah manusia yang paling bermanfaat bagi manusia. (Hadits) Tapi prinsip ini jelas universal.
Manfaat dari karya kita yang akan membuat dunia ini jadi tempat yang sedikit lebih baik.
Manfaat dari karya kita yang akan membuat diri kita dianggap ada di dunia ini
Manfaat dari karya kita di dunia ini yang akan kita bawa mati kelak.
Apa misi hidupmu? Apa karya yang akan kamu ciptakan untuk dunia ini? Apa satu masalah di dunia ini yang ingin kamu bantu selesaikan?
“Begin with the end in mind“, mulailah dengan mengetahui apa akhirnya di kepalamu – Stephen Covey, 7 Habits of Highly Effective People: Habit 2.
Kamu mau meninggalkan apa untuk dunia ini setelah mati kelak?
Guru-guru saya ini sudah menentukan apa yang akan mereka tinggalkan kelak:
@ligwinahananto akan meninggalkan Indonesia yang lebih kuat secara finansial, karena setiap keluarga akan memiliki perencanaan keuangan yang baik (cari bukunya Untuk Indonesia yang Kuat)
@yoris & @maswaditya akan meninggalkan Indonesia yang jauh lebih kreatif dan berwarna (cari buku mereka, Yoris: Creative Junkies & 101 Creative Notes, Wadit: Sila Ke-6, Kreatif Sampai Mati)
@BillyBoen akan meninggalkan Indonesia dengan masa depan yang cerah, karena anak-anak mudanya tergerak untuk menjadi anak muda terbaik! (cari bukunya: Young On Top)
@AyahEdy dan Bunda Elly Risman akan meninggalkan Indonesia dengan generasi penerus yang lebih kuat, karena para orang tua memahami betul cara mendidik anak-anaknya untuk menjadi anak-anak yang terbaik (cari gerakan Indonesia Strong from Home dari Ayah Edy dan Yayasan Kita dan Buah Hati dari Bunda Elly)
@AsmaNadia, @Helvy Tiana Rosa, @SalimAFillah, @Fuadi1 akan meninggalkan Indonesia yang lebih santun, damai, dan penuh kasih, karena buku-buku dan novel mereka telah menginspirasi kita, karena mereka telah berdakwah lewat tulisan.
Ustad @YusufMansur akan meninggalkan Indonesia yang kuat dari sisi ekonomi, karena masyarakatnya sudah terbiasa untuk saling mendukung dan membantu lewat derma atau sedekah (baca tulisan-tulisannya di YusufMansur.com)
@RoniYuzirman akan meninggalkan Indonesia yang sejahtera secara ekonomi, karena terlahir pengusaha-pengusaha yang akan memutar roda ekonomi Indonesia (carilah tentang Komunitas TDA: Tangan Di Atas)
Masih banyak lagi sumber inspirasi seperti ini. Kamu bisa temukan di manapun, asal kamu membuka mata hati kamu.
Mengapa kita hidup? Ke mana kita pergi setelah mati?
Kamu ingin orang mengenangmu sebagai apa?
Mulailah dari akhir.
Racauan random tengah malam setelah menyelesaikan revisi proposal tesis, teringat kembali tujuan hidup gw untuk jadi manusia yang bermanfaat, langsung teringat para guru yang sudah mencontohkan bagaimana caranya menjadi manusia yang bermanfaat.
paling suka bagian yusufmansur 😛
“Ustad @YusufMansur akan meninggalkan Indonesia yang kuat dari sisi ekonomi, karena masyarakatnya sudah terbiasa untuk saling mendukung dan membantu lewat derma atau sedekah (baca tulisan-tulisannya di YusufMansur.com)”
Kebetulan banget kemarin baru baca postingannya tentang ingin “membeli ulang” Indonesia. Berasa semangatnya 😀