Di kantor tempat saya bekerja sekarang, banyak kesempatan magang dibuka bagi mahasiswa-mahasiswa. Dalam setahun terakhir aja saya sudah mengenal belasan anak magang yang berbeda-beda divisinya, dari berbagai kampus dan jurusan yang berbeda pula.
Dari berinteraksi dengan mereka, baik sebagai supervisor/atasan langsung atau rekan kerja biasa, gw bisa menyimpulkan beberapa poin yang gw pikir membuat mereka akan sukses dalam karier dan hidupnya nanti.
Ini adalah beberapa hal yang membuat gw senang bekerja sama dengan mereka, serta pastinya membuat siapapun senang bekerja sama pula dengan mereka kelak.
1. Attitude di Atas Segalanya
Lupakan IPK tinggi, lupakan CV yang wah, lupakan kampus mentereng kamu. Yang menjadi penilaian utama dan pertama kali dari setiap perusahaan (juga penilaian utama dari siapapun atas dirimu) adalah sikap dan perilakumu alias attitude.
Intinya: jaga sopan santun dan hormat dengan banyak orang yang lebih tua di kantor, berkomunikasilah dengan baik, jaga kepercayaan dan bisa dipegang tanggung jawabnya, serta perlakukan orang lain dengan baik seperti kita mau diperlakukan.
Pernah ada percakapan begini sama calon anak magang (CAM). Sekitar 4-5 anak sudah kita pilih dari puluhan CV masuk.
- Kantor: Halo, dengan X? Waktu itu pernah ngirim lamaran magang ya, apakah masih mau lanjut? Bisa interview hari Selasa nggak?
- CAM: Kalo interviewnya hari Sabtu aja bisa nggak? Saya hari biasa sibuk soalnya.
- Kantor: ..
Apa yang ada di pikiranmu kalau kamu jadi teman kantor saya?
Kemampuan komunikasi juga amat penting. Kita paling suka dengan mereka aktif bertanya kalau ada masalah atau apa yang dibingungin, yang bales email/SMS kalo kita menghububgi mereka, proaktif ngasih progress mengenai kerjaan yang ditugaskan ga nunggu ditanyain dulu, sama ngasih kabar kalau nggak masuk kantor.
Salah satu tanda seorang anak magang punya attitude yang kurang baik: dia cabut di tengah jalan tanpa alasan yang jelas, ujug-ujug tidak masuk dan ga kembali lagi. Dan komentar-komentar rekan kerja yang lain setelahnya memang membuktikan demikian.
2. Lebih Penting dari IPK: Kemauan dan Kemampuan Belajar
Saat melihat CV calon2 anak magang, kolom IPK pasti tidak gw perhatikan. Nama kampus juga jadi tidak terlalu penting (walaupun ada preferensi subjektif untuk pelamar dari UI, almamater gw). Mana yang penting? Ada di poin setelah ini.
Asal kamu punya IPK standar, 3 ke atas, itu udah cukup! Apa gunanya kamu cum laude, tapi saat kerja kamu selalu menunggu diajarin untuk menyelesaikan suatu masalah, bukan proaktif bertanya duluan atau nyari di Google?
Bukan IPK, tapi kemampuan kamu untuk belajar dengan cepat dan menyelesaikan masalahmu sendiri yang menjadi nilai kamu di mata siapapun. Btw, udah 5 tahun ini saya lulus kuliah, nggak pernah sekalipun ada yang peduli dengan IPK saya tuh.
NB: buat kamu yang mau jadi akademisi atau dapat beasiswa, IPK tinggi adalah nilai plus atau syarat beasiswa.
3. Punya Skill dan Karya
Maaf ya yang suka ikut seminar macem-macem buat dapet sertifikatnya.. Seminarmu yang bejibun itu nggak membuat kamu dilirik oleh perusahaan lho. Yang kita pertama lihat kalau lagi screening CV itu cuma skill atau karya kamu.
Kalau lagi nyari magang content writer, yang dicari tentu yang menunjukkan dia bisa nulis, punya karya/aktivitas di bidang itu (misalnya menulis di majalah atau pernah menulis buku), atau prestasi (juara lomba blog). Kalau lagi nyari magang social media, kita nyari akun-akun apa yang pernah dipegang, dan seterusnya.
Seminar yang panjaaaaang? Scrooooll sampe lewat.
Intinya..
Jika kamu ingin sukses di dalam karier atau hidupmu kelak, kembangkan diri kamu semasa kuliah dalam bidang-bidang yang sudah saya tuliskan di atas:
- Punya kemampuan bekerjasama dan berkomunikasi, miliki attitude/sikap yang baik kepada orang lain
- Miliki rasa ingin tahu yang tinggi, mental pembelajar, dan bangun kemampuan problem solving
- Tingkatkan kemampuan/skill dan miliki karya yang bermanfaat.
Bagaimana caranya?
Catat baik-baik bagian ini: lakukan sebanyak-banyaknya hal bermanfaat & positif selama kamu di kampus. Jangan pernah hanya kuliah saja.
Ikut organisasi, ikut lomba, jadi asisten dosen, bikin bisnis, ikut magang-magang, ikut kegiatan sosial, nulis blog, main musik, ikut komunitas, apapun, you name it! Kamu tidak akan menyesal.
Kelak saat lulus, kamu hanya akan menyesal atas hal2 yang TIDAK KAMU LAKUKAN.
Temukan passion kamu, jadilah yang terbaik dari dirimu, dan jadilah manusia yang bermanfaat!
See you on top!*
*Frase ini sering dituliskan oleh Billy Boen, Founder Young on Top di akhir tulisan-tulisannya. Pinjem ya mas 🙂
kenapa awalnya pakai kata ganti “saya” lalu tiba-tiba menjadi “gw”?
hahahaha iya, ini kelewatan di final check sebelum publish xD
dalam kepala pengen selalu nulis pake ‘gw’, tapi pengen dibuat lebih sopan makanya memaksakan pake ‘saya’..