Harapan Itu Masih Ada

Start of the Day hamad M via Compfight

Terkadang, saya merasa Indonesia sudah tidak bisa diselamatkan. Baik di media massa atau langsung dari mata kepala, terlihat telah nyata berbagai kerusakan.

Terkadang, saya merasa Indonesia sudah sedemikian parahnya. Dari sinetron tidak masuk logika, tawa canda tidak ada manfaatnya, gosip rumah tangga artis entah siapa, semua tersaji gratis di layar kaca.

Terkadang, saya merasa bahwa Indonesia sudah tidak punya harapan untuk jadi lebih baik lagi. Generasi mudanya kecanduan pornografi dan seks tanpa ikatan resmi, iklan-iklan rokok yang sengaja diincar agar mereka adiksi dan menjadi pembeli, lagi, lagi, dan lagi.

Terkadang, saya merasa bahwa nilai-nilai kebaikan dasar manusia seperti kejujuran dan mendahulukan kepentingan umum sudah tidak ada. Berita korupsi bermunculan di berita, mencontek dan menyogok sudah dianggap biasa saja, jalan raya penuh dengan orang-orang yang seenak perutnya.

Terkadang, saya merasa manusia-manusianya sudah bebal dan tidak bisa diubah. Di jalan, di kali, di manapun, semua jadi tempat sampah. Begitu banjir melanda mereka menyalahkan pemerintah.

Terkadang, saya ingin pergi saja dari Indonesia, mengajak anak, istri, serta orang tua dan mertua, untuk hidup di negara tetangga, mungkin beda benua, yang lebih ramah bagi mereka yang ingin hidup sebagai manusia seutuhnya.

Tapi saat perasaan itu menyeruak di dalam hati, saya segera menatap wajah sang buah hati.

Pada wajah polos dan mata bercahaya itu, harapan saya akan kemajuan Indonesia kembali muncul di kalbu.

Jika Indonesia yang lebih manusiawi belum hadir di zaman hidupku, saya percaya itu akan hadir saat ia sudah menjadi seorang ibu.

Saya sedang berada dalam perjalanan menjadi ayah penuh cinta nan menginspirasi, agar ia kelak tumbuh menjadi gadis yang hidup sepenuh potensi dirinya serta menjadi ibu nan mencintai.

Karena untuk membuat dunia berubah, hanya diri sendiri yang perlu diubah. Dan saya sedang berubah, agar negeri ini kelak menjadi semakin indah.

Harapan itu ada di pundakmu, nak!

Leave a comment

Leave a Reply

%d bloggers like this: