Saya baru aja menguninstall satu-satunya game yang ada di handphone Android saya. Game favorit yang amat ingin saya mainkan sejak lama.
Saya akan ceritakan mengapa ini penting bagi saya, sampai mendapatkan satu postingan blog khusus begini.
Sebagai latar belakang, saya paling suka bermain game. Maklum lah cowok. Dari seluruh jenis game, kesukaan saya adalah game berjenis balap/racing.
Tidak pernah punya game console macam Sega atau Nintendo saat kecil, saya amat bahagia saat SMA dihadiahi komputer PC yang bisa digunakan bermain game. Game kesukaan saya jelas, Need for Speed series.
Menginjak bangku kuliah, aktivitas main game saya berhenti karena kesibukan di kampus, tugas kuliah, organisasi, juga karena hobi ngeblog dan membuat website.
Saat kuliah, saya diberikan laptop oleh ayah untuk mendukung kegiatan di kampus, sehingga saya lebih sering menggunakan laptop dibanding PC. Lagi pula, laptop ini tidak kuat untuk bermain game seperti dulu. Praktis, hobi saya main game harus terhenti.
Bagaimana dengan main game di handphone?
Ahaa, pemikiran yang bagus! Saya juga berpikiran hal yang sama.
Begitu saya punya smartphone pertama kali tahun 2010, sebetulnya saya terus mencari game yang sekeren Need for Speed kaya dulu. Cuma saat itu teknologi di smartphone belum secanggih sekarang. Game balapan belum ada yang benar-benar keren, baik dari segi game play maupun grafik.
Kemudian awal 2014, ada game balapan yang oke punya. Teman-teman kantor main itu setiap hari, membuat saya benar-benar ngiler. Nama gamenya Real Racing 3. Grafiknya bagus, gameplay-nya sangat nyata, mobilnya pun keren-keren seperti yang dulu pernah saya mainkan di PC! Wah ini game yang amat saya cari!
Tapi sayang, handphone saya tidak kuat untuk memainkannya! Game Real Racing 3 pun cuma jadi top wanted game yang saya amat ngiler untuk memainkannya kelak.
Waktu berlalu, pada November tahun 2014 lalu saya mengganti handphone saya karena smartphone pertama saya itu rusak. Di antara semua pilihan smartphone dalam rentang budget saya, Xiaomi Redmi 1s yang punya spesifikasi yang wah untuk harganya, jadi pilihan.
Tujuan utama saya memiliki handphone sebetulnya bukan untuk main game. Saya pernah menulis di sini bahwa saya ingin melakukan hal-hal produktif seperti menulis, bekerja, baca buku, baca quran, dan hal produktif lain.
Namun, mengingat handphone saya sekarang jauh lebih bagus dibanding handphone pertama dulu, saya penasaran untuk mencoba menginstall game dambaan saya. Apalagi kalau bukan Real Racing 3. Saya install, download filenya sebesar 2.5 GB, selesai setelah proses download seharian penuh.
Saya menahan nafas saat selesai download.
Teringat bertahun-tahun tidak pernah main game balapan yang keren, teringat berbulan-bulan menginginkan main game Real Racing 3, ini seperti mimpi yang jadi nyata. Lebay, tapi ini sungguhan. Saat saya mainkan, wow, mimpi saya benar-benar jadi nyata!
Game ini amat seru, karena tantangan yang diberikan tidak pernah berhenti. Selalu ada hal baru yang bisa diraih. Saya harus upgrade mobilnya supaya makin cepat, harus juara terus untuk membuka mobil baru yang selalu lebih keren dan lebih cepat, saya bisa ‘punya’ Lamborghini, Chevroletnya Bumblebee, dsb).
Singkat cerita, sejak November 2014 hingga akhir Januari 2015, selama 3 bulan itu saya hampir tidak berhenti main Real Racing. Setiap ada waktu kosong, di kereta, di rumah, sebelum tidur malam, saat break kerja, di hampir semua waktu kosong, saya main game ini.
Sampai pada akhirnya saya menyadari sesuatu. Total jam main saya adalah 4 hari 13 jam. Alias 109 jam!
Artinya selama 109 jam itu, saya memilih untuk mendapatkan kesenangan untuk diri saya sendiri. Sebuah kesenangan yang setelah saya pikirkan, sebenarnya tidak membawa saya kemana-mana. Senang saat main, senang saat berhasil juara 1, so what?
Saat di rumah saya main game ini, saya membuang waktu untuk bermain dengan anak. Membuang kesempatan ngobrol dengan istri.
Saat di jalan saya main game, saya tidak melakukan hal yang biasa saya lakukan dulu di waktu luang, kaya mendengarkan video inspiratif, membaca buku, membaca Al-Quran, bahkan menulis blog.
Sudah sebulan lebih blog ini tidak diupdate bukan? Itu karena saya sibuk main game ini. Padahal saya selalu merasakan kepuasan setiap kali selesai menulis blog, sebuah kepuasan setelah berbagi, yang tidak pernah bisa digantikan oleh sesuatu yang cuma saya nikmati sendirian.
109 jam bermain game Real Racing 3, jika dikonversi waktunya bisa jadi 30 blog post, bisa jadi 80 lembar naskah buku, bisa menonton 300an video TED nan menginspirasi, bisa membaca 5 buku, dan sebagainya.
Semua hal itu lebih bisa mendekatkan saya ke impian hidup saya dan menjadikan diri saya bermakna dan bermanfaat. Main game itu menyenangkan, saya memang suka, namun tidak membuat diri saya bermakna.
Manusia hidup selalu dihadapkan dengan pilihan, termasuk pilihan dalam menggunakan waktu. Ada beberapa pilihan aktivitas yang sama-sama menyenangkan, namun karena kita punya waktu amat terbatas dalam sehari, kita harus memilih aktivitas yang lebih bermakna bagi saya.
Akhirnya, tanpa pikir panjang, saya uninstall Real Racing 3 yang sudah saya tunggu bertahun-tahun, yang sudah saya mainkan 3 bulan terakhir, yang sudah memberi saya kesenangan yang tidak terlupakan.
Rasanya benar-benar puas, mendapatkan sesuatu yang sudah diimpikan sejak lama. Dan ya, kepuasan itu sudah terpenuhi, sekarang saatnya berhenti, karena perasaan puasnya tidak akan bertambah seberapa lama pun saya memainkannya lagi.
Saya kini memilih melakukan sesuatu yang perasaan puasnya akan selalu ada, yaitu sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain.
Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain, begitu kata kanjeng nabi. Dengan berhenti main ini, saya akan kembali berusaha untuk menjadi manusia yang bermanfaat lewat ilmu, karya, tindakan, dan sebagainya.
Sampai jumpa game balap keren ini, sampai ketemu lagi kelak. Saya mau balapan dulu di dunia nyata, menggapai impian saya 🙂
Hahaha, ceritanya hampir sama persis kayak saya om, emang berat bagi gamer buat taubatan nasuha 😀
oiya bedanya, saya lebih suka game RPG, dan dulu sebelum kuliah sempet keranjingan juga sama MMORPG
Saya tetap main game di hape, tapi ganti jadi game yg nggak addict kaya gini xD
*sekali gamer tetep gamer xD