(cc) photo credit: foshydog
Gw termasuk orang yang sangat percaya bahwa setiap kita bisa mengubah dunia. Setiap kita bisa menyelesaikan masalah-masalah yang ada di muka bumi ini. Bahwa kita bisa menciptakan perubahan di dunia ini, dengan tangan kita sendiri.
Gw percaya bahwa masalah-masalah hanya bisa selesai, perubahan itu hanya bisa terjadi, kalau kita punya kesadaran, kepedulian, dan inisiatif untuk bergerak sendiri. Bukan diselesaikan oleh orang lain. Bukan diciptakan oleh orang lain.
Selama ini kita selalu teriak-teriak dan mengeluh atas kondisi tidak baik yang menimpa kita. Kita bilang pemerintahnya nggak becus ngurus negara lah. Kalo di jalan raya, kita mengeluhkan macet lah. Kita pusing dengan internet yang isinya pornografi, dan televisi dengan acara-acara ga penting. Kita benci koruptor-koruptor dan para mafia itu. Pokoknya pusing karena banyaaaak sekali masalah di depan mata kita.
Tapi gw percaya kita bisa menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Nggak usah nunggu pemerintah, ga usah nunggu stasiun tivi, nggak usah nunggu polisi, nggak usah nunggu orang lain menyelesaikan masalah kita dan menciptakan perubahan. Kita sendiri, pasti bisa melakukannya. Kita pasti bisa menyelesaikan masalah-masalah yang ada dan menciptakan perubahan. Menjadi bagian dari solusi, bukan bagian dari masalah.
Gw terinspirasi oleh Pandji Pragiwaksono (@pandji) yang sering mengatakan, “Ada 2 jenis pemuda di dunia. Mereka yang menuntut perubahan, dan menciptakan perubahan” (dari sini). Dia benar dalam hal ini.. Sejak saat itu gw merapat ke barisan pemuda-pemuda yang menciptakan perubahan.
Di tulisan ini, gw mau ngasih contoh beberapa masalah yang sering kita keluhkan. Yang kita selalu berharap masalah ini bisa cepat selesai. Tapi beberapa orang yang gw contohkan ini (termasuk pengalaman gw pribadi) sudah satu langkah di depan kita semua yang sudah bisa menyelesaikan masalah-masalah itu.
#1 Jakarta macet, capek di jalan aja, boros bensin dan tenaga. Banyak yang bisa kita lakukan: berangkat lebih awal, pindah rumah/kos/kontrakan di tempat yang dekat dengan tempat aktivitas, naik kendaraan umum, cari jalan alternatif yang lebih tidak macet.
Solusi yang paling penting juga adalah dengan mengurangi kendaraan pribadi dan naik kendaraan umum. Atauu.. Naik sepeda! Ayah saya dalam seminggu bisa 2-3 kali naik sepeda ke tempat aktivitasnya, yang jaraknya lumayan, sampai 10 km. Ga pernah tuh dia ngeluh macet. Yang ada jadi sehat kan?
#2 Benci dan gemes dengan korupsi yang sudah merajalela. Pastinya, korupsi itu terjadi karena ketidakjujuran dan ketidakpatuhan dengan aturan yang berlaku. Kita bisa kok mengurangi korupsi: 1) bersikap jujur di manapun. 2) tidak titip absen kalau kuliah. 3) nggak plagiarisme. 4) nggak nembak SIM, atau “damai” dengan polisi. 4) nggak melakukan suap saat berurusan dengan birokrasi. (note: baca tulisan pandji yg ini deh, jg kisah gw sendiri di sini)
#3 Benci dengan Internet yang penuh dengan pornografi. Video porno, website-website porno, dsb dll yang negatif-negatif ada semua di Internet. Jangan benci Internetnya, tapi jaga diri kita sendiri dari itu. Kalau punya anak, jaga anak kita. Praktekkan Internet Sehat.
Selain itu, daripada cuma benci, mending melawan. Kita bisa kok, mengurangi jumlah konten pornografi yang ada di Internet, dengan cara menciptakan konten-konten positif. Nulis blog, aktif nulis di forum, ngetweet yang bermanfaat, dan sebagainya. Kalau yang positif lebih banyak dari yang negatif, orang akan mengakses yang positif daripada yang negatif kan?
#4 Prihatin dengan jumlah pengangguran dan orang tidak mampu yang ada di Indonesia. Ciptakan lapangan pekerjaan, jadilah pengusaha. Jadi pengusaha tanpa karyawan pun tidak masalah, karena kita udah mengurangi satu orang pengangguran, ya diri kita sendiri. Syukur-syukur bisa banyak yang bekerja dengan kita.
Jadilah orang kaya, bekerjalah sebaik-baiknya, agar lebih banyak lagi uang yang bisa kita dermakan untuk mengurangi kemiskinan. Berdermalah kepada lembaga zakat, jangan beri bantuan kepada pengemis dan anak jalanan.
Oh iya gw mau ngasih contoh nyata orang-orang yang telah dan terus melakukan sesuatu untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada di bangsa ini:
#5 Listrik masuk ke desa-desa yang sebelumnya gelap, tanpa bantuan pemerintah. Tahu Ibu Tri Mumpuni? Yang namanya disebut oleh Presiden Barack Obama beberapa bulan lalu? Ia membantu masyarakat desa menciptakan listrik mereka sendiri!
Dia menerangi desa dalam arti sebenarnya. Bersama suaminya, Iskandar Budisaroso Kuntoadji, Tri Mumpuni Wiyatno membangun pembangkit listrik mini bertenaga air. Sudah 60 lokasi mereka terangi dengan listrik.
Listrik bukan tujuan utama kami, melainkan membangun potensi desa supaya mereka berdaya secara ekonomi,โ kata Tri Mumpuni atau biasa dipanggil Puni dalam percakapan pekan lalu di Jakarta.
Karena itu, meskipun telah melistriki banyak tempat, Puni yang menjadi Direktur Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (Ibeka), lembaga swadaya yang dia dirikan bersama Iskandar pada 17 Agustus 1992, terus mengembangkan end use productivity, yaitu bagaimana masyarakat desa setelah memiliki listrik menggunakan listrik itu untuk kegiatan produktif sesuai potensi desa. (selengkapnya)
#6 Memenuhi impian kaum menengah ke bawah untuk memiliki rumah sendiri. Kenal Elang Gumilang? Entrepreneur muda sukses, yang umurnya cuma 2 tahun lebih tua dari gw, yang punya bisnis beromset milyaran? Kalau kebanyakan pengembang properti menargetkan kalangan menengah ke atas, ia menengah ke bawah!
Selama ini bisnis properti kebanyakan ditujukan hanya untuk orang-orang kaya atau berduit saja. Sedangkan perumahan yang sederhana dan murah yang terjangkau untuk orang miskin jarang sekali pengembang yang peduli. Padahal di Indonesia ada 70 juta rakyat yang masih belum memiliki rumah.
Apalagi rumah juga merupakan kebutuhan yang sangat primer. Sebagai tempat berteduh dan membangun keluarga. “Banyak orang di Indonesia terutama yang tinggal di kota belum punya rumah, padahal mereka sudah berumur 60 tahun, biasanya kendala mereka karena DP yang kemahalan, cicilan kemahalan, jadi sampai sekarang mereka belum berani untuk memiliki rumah,” jelasnya. (selengkapnya)
#7 Menyebarluaskan akses pendidikan berkualitas ke seluruh pelosok Indonesia. Bapak Anies Baswedan, tokoh pendidikan Indonesia, Rektor Univ. Paramadina, yang prihatin dengan kondisi pendidikan Indonesia, menciptakan program Indonesia Mengajar yang insya Allah akan memeratakan pendidikan di Indonesia.
Apakah kita harus menyalahkan pemerintah yang tak becus mengurus negara ini? Jika hanya melampiaskan kekecewaan dan kemarahan kepada pemerintah, hanya semakin membuat hati semakin panas, apalagi ditambah tatapan sinis dari aparat keamanan yang telah bersiaga untuk dengan tameng dan alat-alat pemukul.
Pemerintah memang bertanggung jawab, tapi kelas menengah dan orang-orang kaya yang telah menikmati indahnya kemerdekaan, harus turut peduli dengan nasib anak negeri yang memilukan hati. Para aktivis yang senantiasa bersuara lantang di jalanan, sudah saatnya mengambil peran. Tak lagi berteriak garang, tapi sudah saatnya berbaur dengan realita dan terlibat dalam rekayasa perubahan.
Lewat program INDONESIA MENGAJAR, Anies Baswedan mengajak para pemimpin muda Indonesia yang telah selesai berkiprah di kampus, untuk terjun ke pelosok-pelosok negeri ini. Menyebarkan harapan, memberikan inspirasi, dan mengantungkan mimpi bagi anak-anak negeri lewat kehadiran para lulusan terbaik universitas ternama. (selengkapnya)
(ya, mereka adalah orang-orang inspiratif yang ngisi TEDx Jakarta kemarin)
#8 Bosan dengan berita-berita jelek tentang Indonesia (tentang korupsi, pembunuhan, dsb-dll) di televisi, website-website berita, dan koran Indonesia? Mereka menyebarluaskan berita positif tentang Indonesia! Sahabat gw Leni dan teman-temannya bikin website Indonesia Berprestasi, website yang menunjukkan berita-berita membanggakan tentang Indonesia, yang mengajak kita untuk melakukan hal positif juga untuk bangsa ini. Sebelum IB ada, juga ada website Good News From Indonesia (GNFI) yang memposting berita-berita positif tentang bangsa kita dalam bahasa Inggris, supaya dunia tahu bahwa Indonesia itu juga punya hal-hal yang baik, bukan selalu negatif terus beritanya.
Masih banyak lagi contoh-contoh masalah dalam kehidupan kita beserta solusi yang teman-teman bisa kasih sendiri. Yang diperlukan hanya kepedulian dan inisiatif untuk memikirkan dan menjalankannya. Sebut aja semua masalah dan langsung pikirkan solusi kecil yang bisa kita lakukan. Kita pun bakal kaget betapa sangat mungkinnya kita mengubah dunia ini dengan tangan kita sendiri, tidak menunggu diubahkan oleh orang lain.
Mungkin efeknya memang kecil. Tidak bisa mengubah langsung jutaan orang sekaligus. Tidak bisa instan ujug-ujug dalam waktu beberapa hari saja. Tapi di sinilah letak kekuatan itu: kalau kita bisa konsisten melakukan hal itu, lalu menginspirasi orang lain untuk melakukan itu, dan menginspirasi lagi ke banyak orang. Lebih-lebih lagi saat kita semua berkeluarga, menularkan hal ini ke anak-anak kita. Bayangkan perubahan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang!
Ketika aku masih muda dan bebas berkhayal,
aku bermimpi ingin mengubah dunia.Lalu seiring bertambah usia dan kearifanku,
kudapati bahwa dunia tak kunjung berubah,
maka cita2kupun agak kupersempit,
lalu kuputuskan utk hanya mengubah negeriku.Namun tampaknya hasrat itupun tiada hasilnya.
Ketika usiaku semakin senja,
dengan semangatku yang masih tersisa,
kuputuskan untuk mengubah keluargaku,
orang2 yang paling dekat denganku.
Tapi,celakanya merekapun tidak mau diubah!Dan kini,sementara aku berbaring saat ajal menjelang tiba2 kusadari :
“Andai saja yang pertama2 kuubah adalah diriku sendiri,
maka dengan menjadikan diriku sebagai panutan,
mungkin aku bisa mengubah keluargaku.Lalu berkat inspirasi dan dorongan mereka bisa jadi akupun mampu memperbaiki negeriku,
kemudian siapa tahu aku bahkan bisa mengubah dunia.”(katanya terukir di sebuah makam di Westminster Abbey, Inggris, 1100 M)
nice posting!
heyho, buddy, nice posting u always write ๐
keep on sharing dan yang terpenting jangan lupa ilmu ikhlas-nya ya ^^
yups… mas…
gak ada yang gak mungkin kalo kita mau melakukan itu dari diri sendiri dan dari sekarang juga…
Membiasakan hal hal yang kecil untuk sedikit demi sedikit berubah menjadi hal yang lebih besar… perubahan kecil untuk perubahan yang lebih besar…
btw… gambarnya bagus… hehehee..^^
wah seblumnya mksih tlah bershare,
artikelnya bgus,..
menciptakan perubahan dengan tangan kita ndiri itu bisa terjadi jika kita memiliki kemauan yang keras untuk itu..
bisa aja
kepedulian dan inisiatif. yup, sepakat! itu penting, sangat penting. sebenarnya kalau menurut saya, itu yang seharusnya jadi nilai lebih yang dimiliki oleh para intelektual muda… *baca: kita. iyakah? hehe..
nice posting… JKFS ya.. ^_^
Mas Ilman,
Terima kasih sudah ikut spreading the good news ๐
Semoga usaha-usaha kecil kita bisa berpengaruh besar.
Thanks,
Ian
GNFI
~hufh,, seperti biasa
postingan yang bagus!!! ๐
Nice post! bener2 menginspirasi orang ๐
Sepertinya Mas Ilman juga sedang melakukan perubahan ya lewat posting mas ini…
nice post… mudah2han kita sebagai pemuda bukan bagian dari masalah…
bener2 membuka mata dan hati…^^
iya saya juga lg merintis usaha nie kecil2an…
“Jadi pengusaha tanpa karyawan pun tidak masalah, karena kita udah mengurangi satu orang pengangguran, ya diri kita sendiri. .”
I like this words….
keep posting yaaa…:)