Sekarang Saya sedang Belajar dan Menerapkan Ini: Business Model Generation

Awal tahun ini, dari belajar sana-sini, tanya-tanya mentor bisnis, ikut-ikut acara komunitas, dan observasi, saya jadi tahu kalo revenue model-nya anakUI.com selama ini salah.

Selama ini, sejak 2009, gw cuma tahu cara dapet duit dari website seperti ini cuma dari iklan. Padahal, anakUI.com pageviews-nya sehari cuma 2.000-an, dapetnya berapa sih? Bandingin sama Kaskus dan Detik yang sehari bisa juta-jutaan pageviews, bisa ngejual iklan puluhan juta rupiah per hari.

Dengan komunitas yang udah aktif seperti itu, revenue stream-nya harus pake cara lain. Ngintip beberapa komunitas lain yang mirip seperti anakUI.com, contohnya StartupLokal dan Hijabers Community, mereka dapet revenue dari perusahaan-perusahaan yang jadi partner mereka, salah satunya dari perusahaan sebagai sponsorship kegiatan-kegiatan offline mereka.

Jadi, cara anakUI.com mendapatkan revenue intinya adalah dengan Business to Business (B2B) Relation, memberikan berbagai layanan yang perusahaan butuhkan terkait dengan target pasar anak-anak muda, khususnya mahasiswa/alumni UI ini. Contohnya

  • Sponsorship kegiatan. Kalau anakUI.com bikin acara kumpul-kumpul, perusahaan bisa turut serta sebagai sponsor
  • Kegiatan aktivasi. Perusahaan yang, misalnya, mau launching produk baru, pengen supaya produknya dikenal di anak-anakUI, bisa bikin kegiatan atau lomba, online atau offline, lewat anakUI.com
  • Rekrutmen/headhunting. Kalau perusahaan butuh, “siapa ya mahasiswa yang ahli untuk bikin video”, anakUI.com bisa memberikan rekomendasinya.
  • Survey pasar.
  • dan masih banyak lagi yang belum dieksplorasi. >12.000 twitter follower, >6.500 member di website, puluhan (bahkan ratusan) komunitas & kegiatan mahasiswa UI, banyak peluang yang masih bisa dimanfaatkan.

Revenue stream sudah didefinisi, sekarang kita sedang berjuang memperkenalkan dan menawarkan anakUI.com ke dunia, khususnya kepada calon-calon klien potensial.

Business Model?

Naah, tapi ternyata ada satu hal yang baru saya sadarin, belum ada di anakUI.com. Jadi sekarang anakUI.com masih terasa “terpencar”, dalam arti kita di anakUI.com cuma ngejalanin apa yang bisa dijalanin, tanpa arah dan bentuk yang jelas. *blame me the bad CEO*

Ternyata anakUI.com belum punya business model yang benar-benar jelas. “Belum jelas” dalam arti belum tertulis secara formal dalam business plan, juga belum diketahui dan dipahami oleh semua anggota tim.

Business Model bukan cuma tentang “gimana perusahaan dapet duit”, tapi tentang “bagaimana perusahaan menjalankan bisnisnya”. Siapa target pelanggannya, nilai apa yang ditawarkan ke pelanggan, bagaimana proses transfer nilai ke pelanggan, bagaimana pelanggan membayar, pihak-pihak mana saja yang terlibat dalam keseharian perusahaan, dan sebagainya, itu semua didefinisikan di Business Model.

Sampai saat ini, semua hal tentang anakUI.com masih ada di kepala saya. Itu juga hasil pemikiran saya doang, yang pastinya banyak kelemahan. Jelas, hasil kolaborasi banyak kepala di tim anakUI.com akan memberi hasil yang lebih baik, insya Allah.

Nah, siapa pernah denger tentang Business Model Generation? Ini istilah dari buku berjudul sama, merujuk pada cara menciptakan business model yang baru dan inovatif.

Ga banyak yang bisa gw share tentang ini, karena gw masih belajar cara menggunakannya, dan setelah tahu, akan gw pake untuk brainstorm dengan tim anakUI.com.

Sementara, teman-teman bisa melihat penjelasannya dari slide ini:

[slideshare id=546052&doc=businessmodelinnovationmatters-1218145513554762-9]

Resource lain yang bisa dibuka berhubungan dengan ini:

Yak, saya melakukan business model generation ini untuk anakUI.com, teman-teman silakan gunakan ini untuk bisnis teman-teman. Ayo, bikin bisnis dengan business model yang mantep! 😉

Thanks Nurvitria Mumpuniarti for sharing about Business Model Generation in #StartupLokal Blog

Join the Conversation

8 Comments

  1. Iya bener banget 🙂 Iklan itu sebetulnya (kasarnya) jalan keluar cari revenue yang ga terlalu pakai mikir. Kalau misalnya PV atau visitor ga banyak tapi segmented, asal bisa kerjasama dengan ad network juga bisa dapet persenan, or udah bisa dapet juga dari Google AdSense or AdWords.

    Kalau masih inget, kita pernah ketemu di acara FreSh yang di Thamrin City. Saya bukan anak UI, tapi Ibu saya dosen UI dan saya utarakan situs Anda ke beliau. Saya melihat banyak sekali oportuniti yang bisa dikerjakan oleh anakUI.com. You have big market and potential! Anak UI, anak yang mau masuk UI, dan alumni. UI itself sudah merupakan komunitas yang cukup besar.

    Tantangannya untuk Anda:
    1. Bisakah Anda menciptakan fitur yang kuat, dengan memberikan value kepada target market Anda?
    2. Konten apa saja yang bisa di-generate di dan dari AnakUI.com?
    3. Apakah Anda punya visi untuk dapat menggerakkan segenap masyarakat UI melalui AnakUI.com?

    Saya yakin Anda bisa! 🙂 Hanya saja itu merupakan PR yang susah susah gampang.

    Good luck dan sukses, Bung Ilman!

    1. inget dong, ini ‘Widy or Dee’ (bener ga sih nulisnya :P) yg dari Plasa itu kan 😀
      gw juga ikutan di groups FB Socmed Strategist tapi emang ga aktif2 amat, cuma memantau doang hehe..

      iya nih, alhamdulillah semua orang udah ngedukung dan menunjukkan bahwa anakUI.com itu potensial banget. kita juga yakin itu. sekarang PR-nya tinggal di gw dan tim gw, bisa ga kita menyambut prospek dan potensial itu dengan maksimal untuk ngasih manfaat sebanyak2nya ke banyak orang..

      makasih sudah menyemangatii!
      mudah2an kita bisa kerjasama yaa 😉

  2. Hai, man.. Sekarang gw lagi mulai benar2 memecut diri gw untuk belajar serius soal entrepreneurship. Karena orang-orang sekitar juga udah setuju sama cita-cita yang gw tempuh dengan catatan “harus segenap hati” haha..

    Emang berat yah.. Huff.. Btw, postingan ini cukup menohok dan ngasih insight. Sepertinya selama ini pun, IB juga blm jelas business model-nya. Iklan pun gak bisa dijadiin pegangan, secara kue iklan udah banyak ke detik, kompas, kaskus, dll. Palingan sisa yang mau ngiklan di situs seperti punya gw hanya segelintir banget :))

    Semoga ke depannya gw bisa nemu business model yang pas juga buat IB dan TalkNesia. Ahhh, PR banyak banget. Agak stress juga kadang2x, tapi berhubung dah terjun, hajar bleh aja deh.. Semoga gw bisa lebih pede juga untuk kenalan2x n networking biar dapet banyak mentor hebat di luar sana hehehe

    1. ayo laah, entrepreneur harus pede buat diskusi dan networking! 😀

      kalo pengen tuker pikiran sama gw, atau business model generation (minggu lalu gw baru ikut workshopnya dari @KinaraID), monggo banget.. pasti ada yg bisa dikerjasamain nih antara Talknesia & anakUI.com..

      good luck, ibu pengusaha! hehe..

  3. ihiy ! dapet artikel bagus dari kak ilman … nice share …

    eh, masih inget saya kah ? adik kelas teh hening *maaf ya teh dibawa-bawa*

    yang masih jadi problem besar dan belum terpikir adalah gimana caranya adalah menarik minat orang buat ikutan nulis. ragu banget untuk membuat attract dan ‘aware’ bahwa ‘situs komunitas di kampus gue itu ada dan harus di hidupkan’

    any idea ?

  4. Kak Ilman kereeen! Suka berbagi dan ga pelit ilmu. Insya Allah mudah-mudahan makin lancar rezekinyaa deh (aamiiin)

    Mudah-mudahan bisnisnya makin dilancarin yaa kak.. ^__^

    Jadi makin semangat mengejar passion! 😀

    *kayaknya bakal jadi penggemar setia blog Kak Ilman nih*

Leave a comment

Leave a Reply

%d bloggers like this: