[youtube=http://www.youtube.com/watch?v=rmz3QFQ4Rkw&w=480]
Ada yang pernah kenal Nina? Putri dari campuran ayah Amerika Serikat dan Ibu asli Jepang ini, sejak umur 11 bulan tingkahnya divideoin ayah-ibunya dan diupload ke YouTube. Dari baru bisa jalan, belajar bicara dalam bahasa Inggris – Jepang, sampe akhirnya bisa cerita dan melakukan banyak hal.
Motivasi awal orangtuanya adalah supaya keluarga ayahnya di Amerika sana bisa melihat perkembangan Nina yang sehari-hari memang tinggal di Jepang. Siapa sangka, video-videonya yang lucu, imut, menggemaskan, dan menunjukkan kecerdasan ia (dan orangtuanya yang membesarkannya!) menarik perhatian puluhan ribu orang lewat YouTube.
Dan Nina pun tumbuh besar menjadi gadis cilik yang cantik, sekarang sudah berusia 6 tahun, dan akan masuk SD. Dia sudah mulai mengerti arti privasi, kehidupannya pun masuk babak baru dengan masuknya ia ke lingkungan sosial yang lebih luas: teman dan sekolah. Orangtuanya pun memutuskan untuk menghentikan mengupload videonya di YouTube. Video perpisahannya ada di awal postingan ini.
Komentar-komentar yang masuk di video itu, meskipun sedih karena nggak bisa terinspirasi dari Nina lagi (menonton Nina mengembalikan semua perasaan dan mood jelek jadi bagus lagi!), mengerti dan mendukung keputusan orangtuanya tentang ini..
Ya, gw sedih juga ‘kehilangan’ Nina di YouTube. Untuk ‘mengenang’ Nina, sekaligus mengenalkan ia ke teman-teman yang belum pernah menontonnya, ini beberapa video Nina yang paling gw sukai, gw rekomendasiin buat ditonton duluan:
- Nina Eats Bento With Papa
- The Mochi Song
- Nina Has a Chat With Papa
- Nina Talks to the People
- Nina Can’t Say “K”
- Nina Reads the Alphabet Cards
- Nina Makes Some Calls
- Nina in a Box
NB: Orangtua Nina memberi pelajaran parenting buat gw dan istri siap-siap nanti, juga menginspirasi kita juga untuk membesarkan anak kita dalam dua bahasa 🙂
NB2: hmm, kalo dipikir-pikir, seperti ini bisa dijadiin iklan Google juga ya?
Ketika anak-anak saya makin besar maka saya pun melindungi dan menghargai privasi mereka. Seiring pertumbuhan usia, mereka pun memakai Facebook. Ketika saya memiliki foto mereka maka foto saya serahkan ke mereka, dan keputusan untuk mengunggah ke media sosial ada pada mereka.
Ah, betul paman.. Makasih jadi dapet insight mengenai hal ini.. Aku lg siap2 bwt jd ayah nih soalnya hehe..