Enam bulan.
Enam bulan sejak postingan terakhir di blog ini keluar.
Enam bulan sejak postingan terakhir di blog ini keluar, hanya satu tulisan sejak saya mendeklarasikan untuk kembali dari hiatus menulis.
Kenapa saya nggak nulis-nulis lagi di blog ini? Padahal saya penulis, saya membuat buku, kenapa saya tidak menulis?
Entah, saya merasa tidak punya motivasi lagi untuk menulis, seperti tidak ada yang bisa dibagikan.
Aneh sih, padahal dulu saya sangat getol menulis, apa aja yang ada di pikiran saya pasti keluar jadi tulisan. Hmm, dulu itu, puncak2nya saya rajin menulis ada di tahun 2006-2008. Tahun 2009-2010 sudah lebih berkurang frekuensinya, dan selepas 2010 sudah makin jarang.
Saya selalu berpikir, “gimana ya caranya biar bisa nulis lagi di blog?”
“Gimana memunculkan motivasi menulis lagi?”
Dengan kondisi saya yang jauh lebih dewasa dibandingkan dulu (sekarang saya sudah menikah & punya anak), sudah melanjutkan kuliah dan menulis tesis S2, saya menjadi cenderung perfeksionis, ingin supaya tulisan saya itu tanpa “cela”. Ingin supaya setiap fakta yang saya tuliskan di tulisan saya itu ada backup-nya alias ada sumbernya. Yah, ingin supaya tulisan blog seperti tesis atau skripsi, ada literatur ilmiahnya di setiap paragraf.
Intinya sekarang saya jadi lebih banyak berpikir dibanding merasa dalam menulis. Terlalu banyak yang dipikirkan sebelum menulis, hingga pada akhirnya tidak ada yang dituliskan atau sudah keburu terlalu malas untuk menulis.
Alhamdulillah, minggu lalu saya membaca tulisan dari salah seorang inspirator saya, pendiri WordPress, Matt Mullenweg. Dia mengatakan, bahwa dalam menulis, tulislah untuk dua orang saja. Pertama, pikirkan diri kita sendiri yang akan membaca tulisan kita ini di masa yang akan datang. Kedua, pikirkan orang yang kita tuju yang akan membaca tulisan kita ini.
Kalau mengingat masa lalu saat saya puncak-puncaknya rajin ngeblog, pendapat Matt ini sangat benar. Dulu, saya ngeblog karena saya ingin mendokumentasikan kehidupan saya, supaya saya punya jejak sejarah, supaya saya dan anak-anak saya kelak bisa tahu kehidupan saya di masalalu. Lalu, saya juga ngeblog karena ingin dibaca teman-teman kuliah satu angkatan dulu di kampus.
Kalau dulu bisa, kenapa sekarang tidak?
Setelah membaca tulisan Matt minggu lalu, saya kembali membaca ulang postingan-postingan saya di blog ini, dimulai dari tulisan pertama bertanggal 7 tahun lalu. Saya ingin mendapatkan semangat Ilman muda yang gemar berbagi lewat tulisan. Dan saya kaget. Betapa lancarnya saya menulis dan menuangkan pikiran saya saat itu, dan merasakan betapa kalahnya saya saat ini, menjadi lebih buruk dari Ilman di masa lalu karena tidak menulis lagi.
Jadi inilah tulisan pertama saya lagi, ditulis hanya sekitar 30 menit di sela-sela pekerjaan, sebagai langkah awal untuk menulis blog kembali.
Saya akan menulis hanya untuk dua orang: saya sendiri di masa depan, serta untuk istri saya tercinta, karena ia pun merindukan tulisan-tulisan saya.
Sebagai bonus, mudah-mudahan ada manfaat yang bisa teman-teman ambil dari tulisan saya 🙂
akhirnyaaa… 😀