Tring. Ada notifikasi di handphone saya, pesan baru masuk di WhatsApp. Ternyata dari grup teman-teman kuliah dulu. Seseorang mengirimkan foto kita semua yang diambil 6 tahun lalu, saat kita sedang jalan-jalan angkatan, perpisahan di akhir masa-masa kuliah.
Saya tertegun.
Semua orang tampak… beberapa kilogram lebih ringan!
Ya, ini yang terjadi pada hampir semua orang, umumnya pria. Setelah lulus kuliah dan bekerja, mereka jadi lebih gemuk. Sebagian bahkan membuncit perutnya. Yang sudah menikah bahkan umumnya lebih gemuk & buncit lagi. Saya pernah melakukan survei lewat Facebook ke beberapa orang. Semua mengakui berat badan mereka bertambah setelah lulus, bervariasi antara 5 hingga 30 kg kenaikannya.
Mengapa Setelah Lulus Kuliah Berat Bertambah & Perut Membuncit?
Apa yang terjadi? Dari pengakuan mereka yang mau mengumbar aibnya xD, ini yang terjadi:
Lebih sedikit bergerak. Dulu tiap dua jam sekali pindah ruang kelas, sekarang seharian duduk di meja kerja.
Lebih sedikit berolahraga. Dulu seminggu sekali main futsal, sekarang mana sempat?
Lebih sering makan enak. Dulu makan dua kali sehari dengan indomie supaya ngirit, sekarang punya gaji sendiri jadi makan enak melulu.
Dari mana asal lemak dan perut buncit itu? Ternyata rumusnya sederhana saja, kalori masuk dikurangi kalori yang keluar dari aktivitas tubuh. Kalau hasilnya surplus, kelebihan kalori itu akan ditimbun dalam tubuh, berbentuk lemak.
Ternyata masalahnya ada di gaya hidup. Asupan kalori meningkat drastis berkat makan enak dan bergizi, namun kalori yang terpakai jadi lebih sedikit karena kita jadi jarang bergerak.
Hati-hati dengan Perut Buncit!
Hati-hati dengan lemak berlebihan. Perut yang membuncit itu menimbun lemak yang berbahaya bagi kesehatan. Kalau tidak menumpuk di perut, tumpukan lemak di pembuluh jantung bisa membuatnya menyempit dan meningkatkan resiko serangan jantung.
Cek Body Mass Index (BMI) masing-masing dengan menghitungnya dengan kalkulator BMI di sini. Hati-hati jika BMI teman-teman di atas 30, itu tandanya obesitas!
Saya sendiri, saat kuliah punya berat badan di angka 63-65 kg. Kini, 5 tahun setelah lulus kuliah dan sudah melewati 3 tahun pernikahan, alhamdulillah punya berat badan yang stabil di angka 67-68 kg. Dengan tinggi badan 178 cm, Body Mass Index saya 21.5 yang berarti ideal.
Saya punya beberapa teman yang sempat masuk kategori gemuk bahkan kegendutan, sekarang berhasil langsing lagi. Mereka mengatur pola makan mereka, membatasi kalori yang masuk (alias diet) dan berolahraga alias workout di gym. Mereka kerja sangat keras untuk kembali sehat.
Ini Cara Mudah Mencegah Perut Buncit
Mungkin saat ini teman-teman belum menganggap kesehatan isu yang penting. Tapi percayalah, mencegah (supaya nggak gendut) lebih mudah dan murah dibanding mengobati (supaya kurus lagi).
Ini cara saya menjaga berat badan tetap stabil di angka segitu, dan mudah-mudahan terus segitu karena saya bertekad untuk memiliki berat badan di bawah 70 kg hingga meninggal kelak.
1. Jangan makan sampai terlalu kenyang
Penyakit datang lewat perut yang tidak dijaga. Orang-orang berumur panjang di Okinawa, Jepang sana bisa hidup dengan sehat hingga usia 100 tahun. Apa rahasianya? Mereka makan tidak sepenuh perutnya. Mereka punya prinsip hara hachi bu, makan 80% kenyang. Kurang lebih sama dengan ajaran Nabi Muhammad yang mengisi perut 1/3 dengan makanan, 1/3 dengan air, 1/3 dengan udara.
Tentu manusiawi ya kalau terkadang kita mau makan dengan enak dan kenyang. Jadi aturan ini saya langgar sendiri kalau lagi kondangan, atau kalau lagi makan-makan dengan keluarga di restoran. Toh nggak setiap hari kan, hahaha.
2. Naik tangga dibandingkan naik lift
Kalau kantor atau kampusnya terletak di lantai yang terjangkau naik tangga, mending naik tangga dibanding naik lift. Sudah lebih sehat, seringkali lebih cepat naik atau turun tangga loh dibanding menunggu lift. Naik lift 3 menit kira-kira membakar 10 kalori, kalau dihitung dengan kalkulator ini.
3. Perbanyak jalan kaki atau bersepeda
Setiap hari saya naik sepeda ke kantor yang alhamdulillah jaraknya cuma sekitar 5 km dari rumah. Cuma 20 menit sekali jalan sih, tapi lumayan itu membakar sekitar 150-200 kalori sekali jalan. Kalau mau menghitung berapa kalori terbakar kalau jalan kaki, hitung di kalkulator ini.
4. Puasa!
Buat yang muslim, salah satu cara terbaik dan berpahala dalam menjaga asupan makanan adalah lewat puasa! Usahakan puasa Senin-Kamis, namun tentu saja niatkan puasa untuk ibadah ya supaya dapat nilai pahalanya, sama berdo’a supaya kesehatan kita tetap terjaga.
5. Tidak merokok
Buat saya sendiri sih, jelas merokok adalah tindakan yang manfaatnya lebih kecil dibanding kerusakannya. Ya, mungkin merokok membuat pikiran lebih segar (pengakuan teman-teman yang merokok sih begitu), tapi dalam jangka panjang malah mendatangkan kanker.
—
Inilah cara saya menjaga berat badan supaya tetap ideal dan tanpa perut buncit. Membatasi makan itu nggak bayar. Ikutan gym itu bayar. Benar lebih mudah dan murah mencegah berat badan bertambah dibandingkan harus menurunkan berat badan bukan?
Bagi teman-teman yang juga berhasil mempertahankan diri supaya tidak buncit, bagikan caranya di komentar yaa..
Photo Credit: One From RM via Compfight cc