Iklan di tabloid Pulsa edisi 216 Th IX/2011/31 Agustus – 20 September 2011, halaman 5.
Pemimpin Harus Detail: Telepon Steve Jobs di Hari Minggu Januari 2008
Icon Ambulance (Vic Gundotra on Google+)
But in the end, when I think about leadership, passion and attention to detail, I think back to the call I received from Steve Jobs on a Sunday morning in January. It was a lesson I’ll never forget. CEOs should care about details. Even shades of yellow. On a Sunday.
Klik dan baca link di atas. Saya mengagumi Steve Jobs dan banyak terinspirasi darinya. Kisah nyata di atas menunjukkan sisi lain dari leadership skill-nya yang menakjubkan.
kurang lebih diposting untuk ‘memperingati’ mundurnya Steve Jobs sebagai CEO Apple, Inc.
thanks @ariauakbar for retweeting this
Washtafel atau Wastafel?
Ayo, Buat Gerakan Kebaikan yang Efeknya Berantai! (1/2)
Semua pasti sudah tahu pentingnya berbuat baik dan memberi manfaat kepada orang lain. Tapi, bagaimana kalau kebaikan tersebut bisa “berantai“, menciptakan kebaikan-kebaikan lain yang awalnya hanya satu awalan kebaikan itu?
Kebaikan yang berantai dan menyebar ke seluruh penjuru dunia, sehingga memberikan manfaat yang lebih besar lagi. Akankah lebih baik lagi bukan?
Dalam insya Allah dua postingan ke depan, saya akan menunjukkan secara singkat beberapa inspirasi gerakan kebaikan yang efeknya berantai. Dari yang levelnya dunia, sehingga sepertinya mustahil dilakukan, hingga yang levelnya lokal, yang dilakukan oleh orang-orang biasa seperti Anda dan saya.
Mudah-mudahan kita tergerak untuk berbuat kebaikan sekecil apapun 🙂
Continue reading “Ayo, Buat Gerakan Kebaikan yang Efeknya Berantai! (1/2)”
7 Tips Biar Bisa Menulis Cepat & Produktif
Seven Easy Steps to Much Faster Writing
- Cari waktu terbaik untuk nulis
- Kurangi resiko diganggu orang lain
- Hilangkan ‘pengalihan’
- Tulis outline terlebih dahulu
- Pakai timer
- Mulai darimanapun, ga mesti dari awal
- Jangan mengedit saat nulis
Saya sudah tahu semua dan mempraktekkan hal2 di atas, kecuali yang nomer 5:
- Waktu terbaik saya nulis itu di pagi hari, setelah mandi sampe jam10an. Ini pekerjaan pertama saya di pagi hari (untuk nulis-nulis yang kerjaan ya, bukan nulis santai seperti blog ini)
- Karena ini pekerjaan pertama di hari itu, saya ga buka YM, ga login Twitter, ga buka Facebook, dan sejenisnya.
- Ini nyambung dengan nomer 2 sih. Saya (terutama) ga buka browser, jadi risiko teralihkan dengan hal-hal lain lebih sedikit. Saya juga seringkali sebelum nulis udah mandi, udah sarapan, udah pipis, udah pup *ups*, udah menyiapkan air minum dan cemilan di samping laptop. Semua yang membuat saya bakal pindah tempat duduk udah saya hindari pokoknya.
- Yap. Tapi kadang-kadang saya menulis outline cuma dalam pikiran, khususnya untuk tulisan yang pendek (kurang lebih 1 halaman A4 aja)
- Belum pernah mencoba ini. Bagus juga sepertinya.
- Betul. Paragraf pertama itu paragraf paling sulit, karena harus mengarang kata-kata indah. Jadi tulislah yang udah tersedia, misalnya suatu data atau perkataan orang lain yang kita kutip.
- Setuju. Ide tulisan yang udah ada di kepala harus dituangkan semua. Kalo kita berenti nulis untuk ngedit (seperti mencari sinonim kata yang lebih pas, menghilangkan typo, atau mengubah frase biar lebih indah), ide yang ada di kepala itu bakal menghilang entah kemana dulu.
Meski saya sudah membiasakan 6 dari 7 hal di atas, tetap saja kadang-kadang gagal dan membuat postingnya lama. Khususnya di nomer 2 dan 3. Godaan browser lebih berat, hehe..
Kalo kamu, ada tips lain biar nulisnya lebih cepet & produktif?
thanks mbak ollie for sharing this.
Bahkan Google pun Ternyata Sering Gagal!
Google-Google yang Gagal (Vivanews.com)

Ternyata, Google punya banyak sekali produk yang telah diluncurkan, tapi dianggap gagal dan akhirnya dihentikan:
- Google SearchWiki (November 2008 – Maret 2010),
- platform iklan berbasis radio Google Audio Ads (Januari 2006 – Februari 2009),
- layanan berbagi video Google Video (Januari 2005 – Januari 2009),
- layanan kliping teks, gambar dan hasil pencarian web Google Notebook (Mei 2006 – Januari 2009),
- layanan iklan cetak Gooogle Print Ads (November 2006 – Januari 2009),
- layanan tanya-jawab Google Answers (April 2002 – November 2006),
- dunia virtual Google Lively (ditutup November 2008),
- dan ponsel Android Google Nexus One (dihentikan pada Mei 2010).
Dan, menarik bahwa ternyata budaya “berani nyoba, berani gagal” adalah budaya perusahaan yang dikembangkan di Google.
“Kebijakan kami adalah, kami mencoba berbagai macam hal,” kata Schmidt sambil membetulkan letak kacamata bulatnya itu. “Kami merayakan segala kesalahan kami. Ini adalah perusahaan di mana Anda sangat boleh mencoba sesuatu sekeras mungkin, gagal, ambil pelajaran darinya, dan mencoba hal lain yang baru, ” kata Schmidt, seperti dikutip dari TechCrunch.
Terimakasih Google, udah mengingatkan saya akan pentingnya berani mencoba, berani gagal, dan bangkit lagi setelah kegagalan 🙂
Kegagalan itu kesuksesan yang tertunda. Betul? 😀
Sekarang Saya sedang Belajar dan Menerapkan Ini: Business Model Generation
Awal tahun ini, dari belajar sana-sini, tanya-tanya mentor bisnis, ikut-ikut acara komunitas, dan observasi, saya jadi tahu kalo revenue model-nya anakUI.com selama ini salah.
Selama ini, sejak 2009, gw cuma tahu cara dapet duit dari website seperti ini cuma dari iklan. Padahal, anakUI.com pageviews-nya sehari cuma 2.000-an, dapetnya berapa sih? Bandingin sama Kaskus dan Detik yang sehari bisa juta-jutaan pageviews, bisa ngejual iklan puluhan juta rupiah per hari.
Dengan komunitas yang udah aktif seperti itu, revenue stream-nya harus pake cara lain. Ngintip beberapa komunitas lain yang mirip seperti anakUI.com, contohnya StartupLokal dan Hijabers Community, mereka dapet revenue dari perusahaan-perusahaan yang jadi partner mereka, salah satunya dari perusahaan sebagai sponsorship kegiatan-kegiatan offline mereka.
Jadi, cara anakUI.com mendapatkan revenue intinya adalah dengan Business to Business (B2B) Relation, memberikan berbagai layanan yang perusahaan butuhkan terkait dengan target pasar anak-anak muda, khususnya mahasiswa/alumni UI ini. Contohnya
- Sponsorship kegiatan. Kalau anakUI.com bikin acara kumpul-kumpul, perusahaan bisa turut serta sebagai sponsor
- Kegiatan aktivasi. Perusahaan yang, misalnya, mau launching produk baru, pengen supaya produknya dikenal di anak-anakUI, bisa bikin kegiatan atau lomba, online atau offline, lewat anakUI.com
- Rekrutmen/headhunting. Kalau perusahaan butuh, “siapa ya mahasiswa yang ahli untuk bikin video”, anakUI.com bisa memberikan rekomendasinya.
- Survey pasar.
- dan masih banyak lagi yang belum dieksplorasi. >12.000 twitter follower, >6.500 member di website, puluhan (bahkan ratusan) komunitas & kegiatan mahasiswa UI, banyak peluang yang masih bisa dimanfaatkan.
Revenue stream sudah didefinisi, sekarang kita sedang berjuang memperkenalkan dan menawarkan anakUI.com ke dunia, khususnya kepada calon-calon klien potensial.
Business Model?
Naah, tapi ternyata ada satu hal yang baru saya sadarin, belum ada di anakUI.com. Jadi sekarang anakUI.com masih terasa “terpencar”, dalam arti kita di anakUI.com cuma ngejalanin apa yang bisa dijalanin, tanpa arah dan bentuk yang jelas. *blame me the bad CEO*
Ternyata anakUI.com belum punya business model yang benar-benar jelas. “Belum jelas” dalam arti belum tertulis secara formal dalam business plan, juga belum diketahui dan dipahami oleh semua anggota tim.
Business Model bukan cuma tentang “gimana perusahaan dapet duit”, tapi tentang “bagaimana perusahaan menjalankan bisnisnya”. Siapa target pelanggannya, nilai apa yang ditawarkan ke pelanggan, bagaimana proses transfer nilai ke pelanggan, bagaimana pelanggan membayar, pihak-pihak mana saja yang terlibat dalam keseharian perusahaan, dan sebagainya, itu semua didefinisikan di Business Model.
Sampai saat ini, semua hal tentang anakUI.com masih ada di kepala saya. Itu juga hasil pemikiran saya doang, yang pastinya banyak kelemahan. Jelas, hasil kolaborasi banyak kepala di tim anakUI.com akan memberi hasil yang lebih baik, insya Allah.
Nah, siapa pernah denger tentang Business Model Generation? Ini istilah dari buku berjudul sama, merujuk pada cara menciptakan business model yang baru dan inovatif.
Ga banyak yang bisa gw share tentang ini, karena gw masih belajar cara menggunakannya, dan setelah tahu, akan gw pake untuk brainstorm dengan tim anakUI.com.
Sementara, teman-teman bisa melihat penjelasannya dari slide ini:
[slideshare id=546052&doc=businessmodelinnovationmatters-1218145513554762-9]
Resource lain yang bisa dibuka berhubungan dengan ini:
- Book preview Lumayan, beberapa puluh halaman pertama bukunya bisa dibaca di sana
- businessmodelgeneration.com Tools yang dibutuhkan, ada PDF yang bisa didownload untuk dicetak dan dicorat-coret, ada juga apps iPadnya.
- businessmodelalchemist.com Blog penulisnya, banyak yang bisa diambil ilmunya dari sana.
Yak, saya melakukan business model generation ini untuk anakUI.com, teman-teman silakan gunakan ini untuk bisnis teman-teman. Ayo, bikin bisnis dengan business model yang mantep! 😉
Thanks Nurvitria Mumpuniarti for sharing about Business Model Generation in #StartupLokal Blog
Video: Entrepreneurs can change the world
[youtube=http://www.youtube.com/watch?v=T6MhAwQ64c0&w=480]
This video is for all struggling entrepreneurs out there who believe we’ll create better world 🙂
thanks kang Julian for sharing this
Infografik: Gurita Google
Infografik: Gurita Google (Vivanews.com)
Bagus nih, rangkuman dari Vivanews.com tentang perjalanan Google, nilai kekayaannya, plus bagaimana pendapatan Google dari berbagai lini bisnisnya. Worth to know!
Nyanyian “Pancasila Rumah Kita” oleh Rakyat Indonesia, dari @id_optimis dan @malesbanget #17an
[youtube=http://www.youtube.com/watch?v=8cC8X87N5mI&feature=player_embedded&w=480]
merinding dengernya. selamat ulang tahun Indonesia 🙂


