Selamat Datang di Fasilkom

Assalamu’alaikum
~Tulisan ini didedikasikan untuk keluarga2 baruku, mahasiswa baru Fasilkom 2006.

Tidak ada kalimat yang pantas diucapkan untuk menyambut kedatangan mahasiswa baru Fasilkom 2006 selain selamat datang di Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas terbaik di UI, Fakultas paling kecil di UI, Fakultas yang memiliki rasa kekeluargaan yang erat, Fakultas paling Hi-Tech, dan Fakultas dengan segala keunikan-keunikannya.

Keberhasilan teman-teman semuanya masuk Fasilkom tentu saja harus disyukuri. Karena sesungguhnya untuk mendapatkan satu kursi di Fasilkom, puluhan peserta SPMB lainnya harus tersingkir. Oleh karena itu, sudah seharusnya kesempatan kuliah di Fasilkom ini tidak disia-siakan dengan bermalas-malasan, hanya bermain-main, dan tindakan tidak dewasa lainnya.

Sebagai Fakultas paling kecil di UI dari segi jumlah mahasiswa, dosen, dan luas fisiknya, Fasilkom memiliki sebuah ciri khas yang hampir-hampir tidak dimiliki oleh Fakultas manapun di UI. Ciri khas tersebut adalah rasa kekeluargaan. Keluarga besar Fasilkom tidak hanya meliputi mahasiswanya saja, tetapi juga meliputi seluruh dosen, staff, janitor, keamanan, dan kantin. Penulis tidak pernah melihat ada mahasiswa yang duduk untuk makan bersama dengan janitor, selain di Fasilkom. Penulis juga belum pernah melihat ada mahasiswa yang bercanda hangat dengan orang-orang kantin, selain di Fasilkom. Hal yang sama juga terjadi pada para dosen, staff, dan keamanan. Rasa kekeluargaan inilah yang harus terus kita pertahankan sebagai ciri khas Fasilkom.

Bagaimana dengan kuliah di Fasilkom? Banyak orang mengatakan bahwa kuliah di Fasilkom itu berat, dengan tugas yang menumpuk yang sampai-sampai harus begadang untuk menyelesaikanya. Hal tersebut tidak sepenuhnya benar, namun tidak sepenuhnya salah juga. Semua itu kembali ke gaya belajar dan manajemen waktu diri kita masing-masing. Tentang tugas, kemungkinan besar teman-teman akan merasakan ‘nikmatnya’ begadang semalaman mengerjakan tugas. Pernahkah teman-teman mendengar istilah Deadliner? Deadliner artinya kurang lebih mengerjakan tugas pada waktu beberapa hari menjelang deadline. Bagi beberapa orang, hal ini menjadi kebiasaan karena mereka menikmati sensasi terburu-buru dikejar deadline itu. Buruknya, sifat deadline ini berarti menyia-nyiakan waktu yang ada karena tugas tersebut selalu ditunda hingga saat-saat terakhir. Tentu saja itu bukan sifat yang dewasa.

Empat tahun kuliah di Fasilkom, apa yang bisa teman-teman lakukan? Tentu saja banyak sekali. Seperti dalam Marsnya, Fasilkom itu adalah “Samudera Laut Ilmu”. Berbagai macam ilmu tentang IT (Information Technology) bertebaran di Fasilkom. Entah itu programming, disain web, disain grafis, animasi, hacking, dan sebagainya, ada anak-anak Fasilkom yang menguasai ilmu-ilmu tersebut. Oleh karena itu, sangat sayang abila kita sampai tidak menguasai satupun dari ilmu tersebut. Gunanya apa? Salah satunya adalah untuk mempermudah kita mencari pekerjaan, tentu saja. Banyak dari anak-anak Fasilkom, bahkan sebelum lulus, sudah banyak ditawari proyek-proyek pekerjaan dari luar.

Selain ilmu IT yang notabene ilmu maya (maksudnya digunakan di dunia maya, -red), kita juga harus menguasai ilmu-ilmu dunia nyata, seperti ilmu komunikasi, networking, team-work, manajemen, dan lainnya. Industri IT yang sekarang sedang booming ini membutuhkan sumberdaya manusia yang memiliki kemampuan lebih dari hanya kemampuan teknis (kemampuan IT). Sebagian besar dari ilmu-ilmu tersebut tidak bisa didapat hanya dari bangku kuliah semata. Ilmu-ilmu tersebut bisa kita dapat dari mengikuti organisasi-organisasi kemahasiswaan, kepanitiaan-kepanitiaan acara, dan banyak kegiatan-kegiatan kemahasiswaan lainnya. Oleh karena itu, sangat disarankan agar kita aktif pada organisasi-organisasi kemahasiswaan, baik pada organisasi tingkat Fasilkom seperti BEM Fasilkom, DPM, maupun organisasi keagamaan maupun organisasi tingkat Universitas seperti BEM UI atau UKM-UKM. Percayalah, tidak ada ruginya mengikuti kegiatan-kegiatan lain di luar kuliah, karena itu justru mendukung proses pengembangan diri kita.

Karena saat ini status kita meningkat dari ‘sekedar’ siswa menjadi mahasiswa, banyak konsekuensi positif yang harus dimiliki dengan status mahasiswa tersebut. Salah satunya adalah sikap kritis. Kritis dalam berpikir, kritis dalam belajar, kritis dalam menerima sesuatu, dan karena kita berada dalam lingkungan IT, kritis dalam menggunakan software (perangkat lunak). Sebelum kuliah, mungkin kita terbiasa menginstall-install software di komputer tanpa mengetahui dulu sebelumnya apakah ini software legal atau bajakan. Sekarang, kita harus lebih kritis dan mengetahui yang mana software bajakan, yang mana software yang legal dan bisa diinstall.

Alasannya cukup sederhana. Kita nanti akan merasakan bagaimana beratnya mengerjakan tugas-tugas pemrogramaan yang diberikan di Fasilkom. Tentu saja kita akan merasa sangat kesal apabila tugas yang kita kerjakan sendiri ini dicontek (dicopy) oleh orang lain. Begitulah logika sederhana dalam pembajakan software, kita harus bisa menghargai usaha para pembuat software tersebut dengan cara tidak membajak softwarenya. Pembajakan software juga menyentuh sisi hukum, karena pembajakan software itu bertentangan dengan hukum yang berlaku secara internasional.

Oleh karena itu, apalagi karena kita adalah mahasiswa Fasilkom, kita harus bisa menjadi pelopor pencegah tindakan-tindakan pembajakan. Dan tenang saja, di internet tersedia berbagai macam software-software freeware atau gratisan yang bisa dijadikan alternatif dari software yang biasa dibajak. Software tersebut bisa diinstall sesuka hati tanpa ragu, karena itu bukan software bajakan. Kualitasnya pun tidak kalah dengan software-software komersil yang biasa dibajak.

Terakhir, sekali lagi selamat datang dan selamat bergabung di keluarga besar Fasilkom UI. Semoga teman-teman bisa memberi yang terbaik dan menghasilkan yang terbaik pula selama kuliah di Fasilkom UI, karena sesungguhnya teman-teman adalah orang-orang pilihan yang memiliki segudang potensi yang menunggu untuk diungkapkan.

Assalamu’alaikum wr.wb.

Muhammad Ilman Akbar

Bikin SIM (bagian satu)

Assalamu’alaikum..

Cerita sedikit tentang pengalaman hidup di dunia ‘nyata’ ah.. Dunia ‘nyata’ apa yang saya maksud? Dengan melihat judul postingan ini, sudah ketahuan kan, dunia nyata itu dunia Lalu Lintas Jalan Raya! Dan ada hikmah yang bisa diambil dari kehidupan jalanan ini..

Kisah ini berawal pada akhir 2005 yang lalu. Di waktu kosong di liburan akhir semester 1 yang lalu, saya memberanikan diri untuk ngambil SIM (SIM motor tentunya, soalnya mobil nggak bisa!). Di tengah-tengah kekhawatiran karena banyak orang yang ngambil SIM-nya nembak, dan banyak orang bilang pasti dicurangin sama polisi, trus kalo ngambil dengan jujur pasti dipersulit, dan sebagainya, saya beranikan diri saja untuk ‘berbeda’ dengan kebanyakan orang. Ya, saya ingin mengambil SIM dengan jujur. Alhamdulillah, saya juga memiliki orangtua yang jujur pula, dan tentu saja, sikap saya ini didukung.

Dengan semangat ’45 dan sedikit rasa takut (baru sekarang nih, punya urusan dengan polisi), datanglah saya ke Polres Metro Depok. Iya, karena saya orang Depok, jadinya kalo mau bikin SIM nggak usah jauh-jauh ke Daan Mogot. Cukup jalan 5 menit dari rumah ke arah margonda, sampailah saya ke Polres Depok.

Begitu masuk kantor polisi, seperti prosedur yang ayah saya sudah beritahu sebelumnya, saya ikut tes kesehatan. Bayarnya kalo nggak salah 15rb, dan ini ada kuitansinya, jadi insya 4JJI ini resmi dan legal. Setelah lulus tes kesehatan, saya membeli formulir permohonan pembuatan SIM. Harga untuk pembuatan baru SIM C kalo nggak salah 75 ribu. Ini insya 4JJI legal juga, soalnya ada kuitansinya juga. Setelah ngisi formulir itu, saya membeli jasa asuransi pembuatan SIM. Harganya 15 ribu. Ini legal juga, soalnya ada kuitansinya juga. Setelah mengisi formulir tadi, saya mengikuti ujian tertulis. Kalo nggak lulus ujian tertulis, pemohon dateng lagi ke kantor polisi minggu depan, nggak usah bayar formulir segala macem, langsung ujian tertulis ulangan aja. Setelah ujian tertulis lulus, baru deh, ujian sesungguhnya, ujian praktek.

Biaya di loket ujian praktek itu 5ribu rupiah. Di sini saya lupa, ada kuitansinya ato nggak. Tapi insya 4JJI saya percaya itu legal juga. Singkat kata, saya membayar uang itu, dan ikut ujian praktek. Prakteknya tidak usah disebutkan seperti apa (ntar jadi panjang), tapi intinya saya Gagal! Seperti tadi ujian tertulis, kalo ujian praktek gagal, saya harus datang lagi minggu depan, dan langsung ujian praktek aja. Minggu depannya saya datang lagi, praktek lagi, dan gagal lagi! Saya datang lagi minggu depan, dan alhamdulillah berhasil! Setelah selesai ujian praktek, langsung masuk ruangan khusus buat Foto dan cap jempol. 10 menit kemudian, SIM-nya jadi deh!

Alhamdulillah, dengan rasa puas, bangga, dan senang karena berhasil mendapatkan SIM dengan jujur, saya masukkan SIM itu ke dompet, dan pulanglah saya ke rumah, untuk mengabarkan kabar bahagia ini kepada ayah dan ibu saya.

Ada beberapa hikmah yang bisa diambil dari peristiwa ini:
Pertama, asalkan sabar, walaupun meski menunggu 3 minggu, SIM jujur itu bisa didapat
Kedua, ternyata tidak semua orang memiliki kesabaran seperti itu. Dan banyak orang yang sebetulnya bisa sabar, tapi sama sekali tidak memiliki waktu untuk disempatkan. Orang-orang seperti inilah yang kebanyakan memilih jalan cepat.
Ketiga, alhamdulillah, ternyata ngurusin SIM di Polres Depok itu bersih dari calo dan praktik kecurangan. Orang-orang sering bilang, kalo motor yang dipake buat praktek itu suka diutak-atik biar yang ngendarain itu gagal terus. Tapi mana buktinya? TOh saya berhasil juga meski harus menunggu 3 minggu. Sayangnya, kalo nggak salah (ini masih harus dibuktikan), saya pernah melihat/mendengar, di loket ujian praktek itu masih ada praktik kecurangan. Bayar 100 rb ke polisinya, langsung lulus.
Keempat, jujur itu murah! Coba hitung: 15 ribu + 75 ribu + 15 ribu + 15 ribu = 120 ribu. Jauh lebih murah dibandingin pake calo yang biasanya tarifnya 200-300 ribu.
Kelima, jujur itu berkah! Saya sangat percaya, seringnya kecelakaan, ketidakdisiplinan pengguna jalan, dan segala macam bentuk pelanggaran dan kelalaian itu disebabkan oleh tidak berkahnya SIM yang mereka miliki. Karena SIM ‘nembak’ yang mereka punya itu gampang banget dimiliki, mereka tidak memiliki tanggung jawab sama sekali di jalan raya.
Keenam, argumen-argumen saya tentu saja masih debat-able, tapi saya sangat mau kok, berdebat dalam hal ini.

(bersambung ke bagian 2–> Melanggar Rambu Lalu Lintas)

Welcome! Youkoso! Selamat Datang Mahasiswa Baru Fasilkom 2006

Assalamu’alaikum..
Wah, cukup lama juga nih, nggak nge-blog. Kali ini, gw mau sedikit bercerita tentang datangnya keluarga baru Fasilkom, yaitu maba-maba 2006!

Ceritanya nih, keluarga baru Fasilkom tersebut sudah diberi tugas untuk mencari tanda-tangan dari kakak-kakaknya angkatan atas. Tentu saja, tujuan tugas ini adalah untuk berkenalan, bukan hanya sekedar mencari tanda tangan untuk menyelesaikan kewajiban tugas tersebut. Tugas tanda tangan ini hanya untuk memfasilitasi perkenalan antara keluarga baru Fasilkom tersebut dengan kakak-kakanya. Biasanya sih, kalo sudah selese masa mabimnya, buat kenalan kaya gitu (frontal: “Kak, boleh kenalan nggak?”) udah malu.

Nah, singkat kata, gw juga (alhamdulillahnya) termasuk yang cukup ramai dimintai tanda-tangannya (eh, maksudnya ngajak kenalan!). Tentu saja, nggak sekedar tanda tangan aja dong.. Karena ini ajang kenalan, jadinya keluarga baru Fasilkom (gw kok males nyebut maba ya? Terlalu senioritas kali ya?) yang minta tanda tangan gw, gw ajak ngobrol dikit. Paling sering sih ke mereka nanyain hobi, dan sesuatu yang ‘dia banget’. Trus juga gw sedikit cerita-cerita tentang Fasilkom, dan menjawab pertanyaan2 mereka.

Beberapa cerita yang gw ceritain adalah tentang program2 bajakan dan alternatifnya, indahnya berorganisasi di kampus ini, tentang prospek2 pekerjaan, serta yang nggak boleh lupa: promosi www.apadonk.com! Hehehehe..

Sampai detik ini, yang udah berkenalan dengan gw alias minta tanda tangan gw sekitar 38 orang. Gw punya list lengkapnya siapa-siapa aja yang minta tanda tangan gw, bahkan di setiap tanda tangan yang gw berikan, selalu ada nomor urutnya (dalam desimal dan biner, hehehe). Bukan untuk apa-apa sih, supaya gw inget aja siapa yang udah kenalan sama gw. Soalnya gw suka lupa sama orang yang baru gw kenal. Apalagi kenal sama 38 orang dalam 2 hari. Waduh, bisa bingung nih.. Tapi nggak papa lah, namanya juga baru sekali kenalan, masih bisa lupa kan?

Ya, singkat kata, selamat datang di Fasilkom, keluarga baruku! Banyak hal yang bisa teman-teman lakukan selama di Fasilkom! 4 tahun di universitas ini jangan cuma diisi dengan kuliah aja ya.. Dan jangan cuma jadi makhluk lab, alias orang yang kerjanya cuma internetan aja di lab.

Jadilah orang yang aktif, punya banyak kenalan di Fasilkom khususnya dan UI umumnya. Soalnya, Fasilkom dikenal sebagai Fakultas yang ‘nggak gaul’ di tingkat UI, saking sedikitnya anak Fasilkom yang ikut organisasi-organisasi/UKM-UKM di tingkat UI. Berorganisasi insya 4JJI sama sekali nggak ngerugiin kita kok, malah memberi banyak keuntungan buat kita.. Masuk organisasi jadi sibuk dong kak? Ya, itu pasti! Yang penting manajemen waktunya bagus! Banyak buktinya kok, anak2 Fasilkom yang aktif di organisasi, tapi IP dan prestasinya tetap bagus! –> coba tanya saya kalo tidak percaya. =D

Oh iya, seperti tergambarkan dalam mars Fasilkom, Fasilkom itu bagaikan samudera ilmu. Banyak ilmu yang ada di Fasilkom. Ada ilmu web design, disain grafis, animasi, bahasa jepang, programming, dll.. dan ilmu-ilmu tersebut ada yang nggak ada di bangku kuliah lho.. Jadi, selama kuliah di Fasilkom, jangan sampe kita cuma kuliah-pulang kuliah-pulang aja.. Banyak aktivitas keilmuan yang bisa kita lakukan!

Yup! Mungkin segitu aja, pesan-pesan buat mahasiswa barunya. Nanti insya 4JJI kalo ada waktu, gw rapiin dan gw tambahin lagi ya.. Met berjuang di Fasilkom! Hidup Mahasiswa!

Disain Grafis!

Assalamu’alaikum..
Ahahaha, lama nggak nge-blog nih..

Mau berbagi sedikit ah, tentang dunia yang gw hobiin dan gw cukup tekuni.. Yak, apalagi kalau bukan disain grafis!

Mungkin beberapa dari temen-temen tahu, kalo gw suka ngedisain-disain grafis, dan lagi belajar buat ngedalemin itu. Disain gw masih jauh dari bagus dan sempurna sama sekali.. Jangan dibandingin sama yang udah jago dan berpengalaman, apalagi yang emang anak DKV (Disain Komunikasi Visual), nanti disain gw kebanting. Kalo kata temen gw (yang sekarang lagi di Jepang), disain gw masih belum ‘mateng’. Ya, hasil-hasil disain yang gw bikin belum ‘gw banget’, belum ada satu ciri khas yang bisa ditonjolkan. Maklum, gw baru bisa meniru style orang-orang yang udah jago buat gw pelajarin.. Oh iya, sekarang gw lagi mendalami Vector Art, soalnya vector art menarik banget.. Apa itu vector art? Tunggu postingan selanjutnya ya, insya Allah..

Oh iya, jangan lupa ya, kunjungin gallery disain gw di http://ilman05.deviantart.com/gallery/ –> linknya juga ada di sebelah kanan.
BUat yang belum tahu, deviantArt (http://www.deviantart.com/) itu adalah website tempat para anggota-anggotanya memajang hasil-hasil karya seni mereka. Bisa fotografi, bisa kaligrafi, bisa disain digital, bisa graffiti, dsb..

Nah, ternyata, berdasarkan pengamatan gw terhadap disain-disain vector ‘mantab’ yang ada di dA (deviantArt), ada banyak banget yang harus dipelajari. Meskipun gw nggak harus bisa semua, karena disainer-disainer grafis yang ada juga nggak mendalami semua jenis itu, tapi seenggak-enggaknya gw bisa sedikit-sedikit lah, dasarnya..

Lanjut ya, gw mau coba menulis beberapa hal hasil observasi gw di dA, tentang apa yang harus dipelajari tentang vector art ini..

1. Vector Tracing
Tracing itu artinya menjiplak. Vector tracing berarti menjiplak gambar/foto ke dalam gambar vectornya.
Biar lebih jelas, coba lihat gambar ini:


ini dari http://www.deviantart.com/deviation/34212619/


ini dari http://www.deviantart.com/deviation/35875391/


ini dari http://www.deviantart.com/deviation/37960666/


ini dari http://www.deviantart.com/deviation/38451502/

Nah, menurut gw, secara umum tracing itu ada 2 objek utama: Kendaraan dan Manusia. Yang lebih sulit yang mana? Menurut gw, yang lebih sulit itu nge-trace manusia. Bahkan sampai sekarang gw belum berani nge-trace wajah. Seperti bisa diliat di 2 gambar terakhir, gw hanya bisa ngetrace bajunya, bukan wajahnya..

Nah, sejauh ini, kemampuan vector tracing gw hanya seperti yang gw tunjukin di atas (oh iya, disain lain liat aja ya, di gallery gw http://ilman05.deviantart.com/gallery/). Kemampuan tracing gw harus ditingkatkan, soalnya ngeliat hasil tracing orang lain itu keren2 banget.. COba liat http://ilman05.deviantart.com/favourites/, itu hasil tracing orang2 lain yang jago-jago..

2. Membuat karakter
Kata lainnya adalah menggambar! Gw nggak bisa gambar, padahal kemampuan menggambar karakter itu sangat penting buat dikuasain oleh seorang disainer. Itu kemampuan dasar kan?

Sejauh ini, karakter yang udah gw bikin:


ini dari http://www.deviantart.com/deviation/34863610/


ini dari http://www.deviantart.com/deviation/34995758/


ini dari http://www.deviantart.com/deviation/36499750/

Yang terakhir itu adalah logo2 pribadi gw di dunia disain..

Nah, gw belum bisa gambar nih.. Padahal, menurut gw, kalo misalnya kemampuan dasar ngegambar gw udah terpenuhi, kreativitas makin nggak terbatas kan? Sejauh ini, gw cuma bisa nge-trace (jiplak) dari gambar yang udah ada.. Dan belum tentu gambar yang mau gw pake itu sesuai dengan konsep disain gw.. Gw udah minjem buku “How to Draw and Create Manga” dari temen gw sih, buat belajar gambar, tapi sampe sekarang jarang gw praktekin di rumah.. =P

coba liat ini (bikinan orang):


ini dari http://www.deviantart.com/deviation/34160387/


ini dari http://www.deviantart.com/deviation/36336618/

Lihat, lucu-lucu kan?

3. Coloring
Alias permainan warna. Gw belum bisa (ato belum berani?) buat nyampur2 warna. Gw belum tahu teori-teori warna, seperti, komposisi warna yang tepat itu kaya gimana, terus warna ini bagusnya digabung sama warna itu, dst..

coba liat :

ini disain-disain gw waktu awal-awal. Cuma pake satu warna kan?


ini dari http://www.deviantart.com/deviation/33975565/


ini dari http://www.deviantart.com/deviation/34995673/


ini dari http://www.deviantart.com/deviation/34306263/

Alhamdulillahnya, lama kelamaan gw coba-coba aja paksain buat main warna. Ini juga hasil minta saran dari sana-sini.


ini dari http://www.deviantart.com/deviation/36289757/


ini dari http://www.deviantart.com/deviation/37682998/

Tapi tetep aja, masih banyak yang harus gw pelajari tentang warna..

Ya, gw rasa itu dia, 3 hal yang gw pikir perlu gw pelajari. Cukup sedikit? Hahaha, kenyataannya tidak semudah itu.. Dalam belajar, mood sangat berpengaruh.. Butuh perjuangan dan sedikit pemaksaan buat terus belajar. Sebagai contoh, nge-trace satu gambar mobil yang di atas tadi, rata-rata minimal 3 hari ngerjain, maksimal seminggu. Itu kalo lagi semangat. Kalo malasnya lagi kambuh, baru buka Adobe Illustratornya aja udah gw tutup lagi..

Mudah-mudahan ke depannya bisa lebih baik lagi, Amiin. Gw tahu, gw bukan anak DKV tapi anak Fasilkom, tapi gw nggak mau kalah tentu saja, karena ada kok anak Fasilkom yang disainnya jago juga –> Direz 03 (http://fsnflshd.deviantart.com). Masa gw kalah sih?

Teman-teman, tolong dukung saya ya, dan tolong, tiap kali gw menunjukkan disain gw, jangan dianggap gw itu lagi pamer ya, gw hanya minta komentar, saran, kritik yang bisa membuat gw lebih baik lagi..

Oke-oke? Makasi ya..

Assalamu’alaikum..

Manusia: Keluh Kesah dan Kikir?

Assalamu’alaikum..
Tampaknya gw emang nggak bisa mengungkapkan isi hati gw dengan mudah.. Udah 2 post gw tulis, tapi akhirnya gw ‘save as draft’ aja karena gw nggak yakin dengan apa yang gw tulis..

Hanya akan menulis sedikit saja. Mudah-mudahan ini benar-benar cerminan diri seorang Muhammad Ilman Akbar.

19. Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir
20. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah,
21. dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir,
22. kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat,
23. yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya,
24. dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu,
25. bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta),
26. dan orang-orang yang mempercayai hari pembalasan,
27. dan orang-orang yang takut terhadap azab Tuhannya.
28. Karena sesungguhnya azab Tuhan mereka tidak dapat orang merasa aman (dari kedatangannya).
29. Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya,
30. kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak-budak yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.
31. Barangsiapa mencari yang di balik itu, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.
32. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.
33. Dan orang-orang yang memberikan kesaksiannya.
34. Dan orang-orang yang memelihara shalatnya.
35. Mereka itu (kekal) di syurga lagi dimuliakan.(QS Al-Ma’arij 70: 19 – 35)

Ya, manusia memang diciptakan sebagai makhluk yang suka keluh kesah dan kikir. Itu sangat manusiawi, karena Allah SWT memang telah menyatakan hal demikian di ayat 19 di atas.

Tapi jika sifat keluh kesah dan kikir itu memang sifat yang manusiawi, apakah kita mau terus menerus berkeluh kesah dan kikir, sedangkan Allah SWT memberi cara agar kita tidak berkeluh kesah lagi kikir di ayat-ayat selanjutnya? Bahkan memberi surga jika kita tidak berkeluh kesah lagi kikir.

Saudaraku, yakinlah, bahwa sebagai pejuang-pejuang kebenaran, kita bukanlah orang-orang yang suka berkeluh kesah dan kikir. Kita tidak dilahirkan orangtua kita sebagai orang yang suka berkeluh kesah dan kikir. Orangtua kita pasti berharap kita bisa menjadi orang yang kekal di surga lagi dimuliakan.

Oleh karena itu, saudaraku, yakinlah bahwa segala cobaan yang silih berganti mendatangi kita, adalah sekedar ujian dari Allah SWT, supaya kita bisa menjadi orang yang ‘lulus’ dan berhak mendapat keridhoan-Nya.

Hentikan segala keluh-kesah kita! Bukankah kita adalah orang-orang selalu memelihara sholat, bersedia menyisihkan harta kita untuk bersedekah, percaya akan adanya hari kiamat dan kehidupan akhirat sesudahnya, percaya akan adanya azab Allah SWT yang pedih dan menghinakan, selalu menjaga kemaluan, memelihara amanat yang dipikulkan kepada kita, memberikan kesaksian kita di jalan kebenaran?

Bukankah kita adalah orang-orang yang seperti itu, saudaraku?

2. Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?
3. Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.
(QS Ash-Shaf 61: 2-3)

@Sekali lagi, ini untuk sahabat-sahabatku, pejuang kebenaran dimanapun engkau berada.

Untukmu Pejuang Kebenaran, Sahabatku

Assalamu’alaikum..

Sahabat-sahabatku menulis tentang kesepian di blog-blog mereka. Sahabat-sahabatku banyak yang berkeluh kesah di blog-blog mereka. Aku ingin mempersembahkan beberapa paragraf untuk kalan semua. Mudah-mudahan rasa kesepian itu hilang, rasa lelah itu hilang, berganti dengan rasa bahagia karena sesungguhnya kalian memiliki sahabat terbaik di sisi kalian, yaitu aku. Narsiskah? Tidak, ini hanya ungkapan cinta dan bangga karena aku memiliki sahabat seperti kalian.

————————————————–
Untukmu Pejuang Kebenaran, Sahabatku

Maaf, aku tidak bisa selalu berada di sisi kalian
Maaf, aku bukan orang yang terbaik
Maaf, aku tidak bisa selalu mengeluarkan yang terbaik bila aku sedang di sisi kalian
Maaf, aku hanya bisa seperti ini-ini saja, belum bisa memberi lebih

Kalian selalu kulihat beraktivitas
Kalian selalu kulihat berjuang
Kalian selalu kulihat tegar dalam menjalankan amanah kalian
Kalian selalu kulihat sedang mengeluarkan yang terbaik dari diri kalian

Untukmu pejuang kebenaran, sahabatku

Tidak banyak yang bisa kulakukan dalam membantu kalian berjuang
Hanya saja, aku ingin mengatakan bahwa sesungguhnya kalian tidaklah sendirian
Masih ada aku, dengan segala kekurangan dan kelebihanku, untuk membantu
Setidaknya, semoga kalian merasa ada aku di hati kalian

————————–

Melankolis, eh? Tidak, perasaan yang ada saat aku menulis ini tidak seperti itu. Perasaan yang tertumpah adalah perasaan semangat, menggebu-gebu, bangga, karena aku memiliki banyak sekali sahabat-sahabat terbaik yang selalu bisa mendorongku terus beraktivitas, terus memotivasiku, terus mengingatkanku, terus, terus, dan terus lagi berbuat baik.

Mungkin surat di Al-Qur’an ini bisa memberi kalian motivasi, karena buatku, surat ini selalu bisa memberiku motivasi untuk selalu bergerak.

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang
1. Bukankah Kami telah melapangkan dadamu (Muhammad)?
2. dan Kami pun telah menurunkan bebanmu darimu,
3. yang memberatkan punggungmu,
4. dan Kami tinggikan sebutan (nama)mu bagimu.
5. Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan
6. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan
7. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain),
8. dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.

(QS Al-Insyirah 94: 1-8)

Ya, bila kalian merasa lelah, kesepian, penat, berat, atau apapun itu, bacalah dengan sungguh-sungguh dalam sholat, surat Al-Insyirah ini. Bersabarlah dalam menjalani setiap amanahmu, karena Allah sudah menyuruh kita seperti itu.

“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.” (QS Al-Baqarah 2: 153)

Seorang sahabat pernah mengirimkan SMS yang isinya benar-benar berkesan. Redaksinya lupa, tapi intinya adalah kita harus menumpahkan segala keluh kesah kekesalan kita hanya pada Allah SWT, karena keluh kesah kita pada Allah itulah yang nanti akan menjadi pemberat amal baik kita di akhirat kelak.

Hanya kepada Allahlah kita dapat mengadukan segala lelah dan kesepian kita. Semoga Allah dapat melapangkan dada kita dari hal-hal seperti itu. “Ya Tuhanku, lapangkanlah dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, agar mereka mengerti perkataanku,” (Do’a Nabi Musa a.s. kepada Allah SWT, QS Thaha 20: 25-28)

Yang terakhir, karena kita sudah mengerti bahwa amanah itu seakan-akan saling berkejar-kejaran ke arah kita, kita harus mempersiapkan hal tersebut. “Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain),”

Jadi sahabatku, jangan berhenti beramal, karena dari amalmu itulah, surga insya Allah menantimu. Jangan berhenti berbuat baik, karena sesungguhnya banyak orang mencontoh perbuatan baikmu itu.

Love you all because of Allah.

Bencana Kemanusiaan Terjadi Saat Ini

Bencana Kemanusiaan Terjadi Saat Ini
Saat ini mungkin tidak ada seorangpun di Indonesia yang tidak mengetahui apa yang sedang terjadi di Timur Tengah. Ya, perang sedang berkecamuk di kawasan itu. Perang apa? Apalagi kalau bukan agresi militer dari Israel atas Lebanon, dan agresi militer Israel atas Palestina.

Agresi militer Israel atas Lebanon dimulai setelah pasukan Hizbullah menyandera 2 tentara Israel, pada pertengahan Juli. Agresi militer Israel atas Palestina, meskipun sudah dimulai sejak berpuluh-puluh tahun lalu, kembali meningkat setelah Hamas menyandera seorang tentara Israel, akhir Juni lalu. Israel menuntut pembebasan tentaranya yang disandera, sedangkan pihak Hizbullah dan Hamas menuntut pembebasan rakyat negaranya yang dipenjara oleh Israel, untuk ditukar dengan tentara Israel yang disandera tersebut.

Sejak saat itu, militer Israel terus menggempur daerah demi daerah di Lebanon dan Palestina, dengan korban jatuh di pihak Israel maupun Hizbullah, makin meningkat hari demi hari. Dalam tiga minggu agresinya, Israel telah membunuh 828 warga Lebanon dan mencederai 3.200 lainnya [1]. Pada baku tembak di kota Aita Al-Shaab, tercatat 35 tentara Israel cedera atau meninggal dunia [2]. Di Palestina, dari pertengahan Juni hingga akhir Juli 2006, tercatat 140 orang warga Palestina, separuhnya adalah warga sipil, tewas terbunuh oleh militer Israel [3]. Bahkan Israel telah menghilangkan nyawa 54 warga sipil, termasuk 37 anak-anak pada serangan membabi butanya di desa Qana, Lebanon Selatan pada 30 Juli 2006 [4].

Agresi militer tersebut membawa pengaruh buruk yang sangat besar. Berbagai bangunan dan infrastruktur rusak parah di Lebanon dan Palestina. Ribuan warga bahkan mengungsi ke daerah yang dianggap aman, untuk menghindari serangan dari militer Israel. Bahkan pihak Israel sendiri pun dilanda kecemasan atas serangan yang dilancarkan pihak Hizbullah ke daerah Israel berupa roket- roket yang ditembakkan ke Israel sebelah utara.

Apabila tidak dihentikan, perang tersebut akan membawa pengaruh buruk yang lebih besar lagi, baik bagi negara yang saling bertikai maupun negara lainnya. Perekonomian hancur, trauma berkepanjangan akibat perang, dan masih banyak lagi pengaruh buruk lainnya. Hak-hak asasi manusia dapat dipastikan terlanggar akibat adanya perang ini. Oleh karena itu, sudah sepantasnya perang ini dianggap sebagai bencana kemanusiaan, lalu dicari solusinya agar perang ini bisa segera berakhir.

Beberapa solusi yang bisa diambil untuk mengatasi bencana kemanusiaan ini adalah:
Pertama, kedua pihak yang saling bertikai (Israel – Hizbullah dan Israel ? Hamas) melakukan gencatan senjata, agar tidak terjadi kerugian lebih lanjut dan langkah-langkah berikutnya ke arah perdamaian bisa dilakukan.

Kedua, meningkatkan partisipasi aktif warga dunia terhadap bencana ini. Bentuknya bisa berupa dukungan terhadap upaya-upaya perdamaian, lobi-lobi politik tingkat tinggi kepada pihak-pihak yang bertikai, maupun pemberian bantuan kepada pihak yang dilanda berbagai kerugian.

Ketiga, khusus untuk partisipasi aktif Indonesia, Indonesia bisa mengambil posisi sebagai mediator antara pihak-pihak yang bertikai dan membawa wacana tersebut dalam KTT darurat Organisasi Konferensi Islam (OKI) yang akan berlangsung dalam waktu dekat ini.

Sumber:
[1] http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=259047&kat_id=3
[2] ibid.
[3] http://www.republika.co.id/online_detail.asp?id=258368&kat_id=248
[4] http://www.republika.co.id/online_detail.asp?id=258790&kat_id=23

iLm@N – case sensitive

Assalamu’alaikum..
Sebetulnya bingung nih, mau nulis tentang apa.. Nulis sesuatu yang santai sedikit ah..

Jadi gini, nama lengkap gw udah pada tahu semua kan? Muhammad Ilman Akbar. Panggilannya juga udah tahu kan? Ilman. Nah, karena gw pernah ABG (cie.. ABG.. Emangnya sekarang nggak ABG lagi ya?), dan ABG suka menggaya-gayakan sesuatu, gw juga ketularan itu. Bagian dari diri gw yang ketiban (ketiban sial atau untung ya?) digaya-gayain adalah nama panggilan gw. Alhasil, kalo nulis nama panggilan gw, gw nggak cuma sekedar nulis ilman, tapi ada sesuatu yang digaya-gayain..

Nah, kalo nggak salah, ceritanya bermula pas akhir2 SMP (atau awal2 SMA? yah, pokoknya gitu lah!), gw iseng2 nulis2 nama Ilman. Insting ABG seperti gw sebutkan sebelumnya pun keluar. Tulisan ilman tidak lagi sekedar huruf i-l-m-a-n biasa. Setelah berkali-kali mencoba, dan entah terinspirasi dari mana juga, gw ngerasa klo nulis nama sesuai EYD (Ilman, huruf pertama dari nama harus huruf besar) itu nggak terlalu menarik. Juga kalo nulis dengan huruf kecil semua (ilman) atau besar semua (ILMAN). Akhirnya gw mendapat ‘ilham’, hurufnya harus selang seling huruf besar dan kecilnya.

Kalo nggak salah transformasi tulisannya gini: ilman –> iLmAn –> iLm@n –> iLm@N

Nah, seperti tulisan ‘iLm@N’ di judul blog gw di atas, penulisan nama gw yang officially correct adalah yang seperti itu.

iLm@N
i kecil – L besar/kapital – m kecil – @N besar/kapital

Menggunakan istilah komputer, penulisan nama gw itu ‘case sensitive’, alias sensitif terhadap kapital tidaknya huruf. Sebab berbeda kapital tidaknya huruf, maknanya bisa beda (halah, kaya apaan aja.. hehehe)

Oh iya, satu hal lagi.. Kalo ngetik di komputer, jenis font juga berpengaruh.. Kalo temen2 liat tulisan iLm@N ini, pasti temen2 ngeliat karakter ‘@‘nya lebih kecil ukurannya dibandingkan dengan N. Nah, yang enak dipandang sih, kalo ‘@‘nya lebih besar dan lebih tinggi dari N. Font ideal buat nulis nama gw dengan baik dan benar itu Times New Roman, Comic, Arial, dan Impact. Tapi nggak papa kok, nggak terlalu prinsip. Tapi kalo bisa, kalo nulis nama gw dengan tangan, karakter ‘@‘nya ukurannya lebih gede dari N ya..

iLm@N. Begitulah, sejak pertama kali diciptakan hingga sekarang, gw cukup bangga menuliskan nama panggilan gw dengan ejaan seperti itu.. Dan gw juga bangga dan senang banget jika temen-temen gw menuliskan nama gw (entah di phone book hape, di blog, di email, di forum, atau dimanapun) seperti itu (iLm@N). Tapi ya, nggak papa kok, kalo mau nulisnya pake gaya yang biasa aja.. Toh kalo nulisnya nggak iLm@N nggak dosa kan? hehehe.. Intinya sih nulis nama gw pake gaya apa aja gw seneng (kalo make yang iLm@N lebih seneng lagi, =D), asal jangan nulis nama gw “Tetsu” atau “Pirlo” atau “Memet” aja.. Itu kan bukan nama gw.. hehehe..

Yap, begitulah kisah tentang ejaan nama panggilan gw, iLm@N. Mudah2an temen2 semua bisa mengerti mengapa gw suka banget menulis nama gw dengan gaya iLm@N. Oke2? Ingat: i kecil, L besar, m kecil, @, lalu N besar. Case sensitive, oke?

Assalamu’alaikum..

Kedewasaan ~Sebuah Renungan di Hari Lahir~

Assalamu’alaikum wr.wb
Lebih dari setahun lalu, semasa di SMA kelas 3, aku sering sekali berdebat dengan sahabatku perempuanku.

“Kedewasaan ditentukan oleh umur!”, katanya. Ia berpendapat demikian, mungkin karena ia memang lebih tua (padahal hanya 2 bulan lebih tua), dan menurutku, terkadang dia memang lebih dewasa dalam bersikap dan memandang sesuatu.

Aku tidak sepakat, “Tidak, kedewasaan itu sama sekali tidak ditentukan oleh umur!”. Aku berpendapat demikian, karena aku telah mengikuti berbagai organisasi di SMA, dan aku menemukan bahwa orang yang tidak mengikuti organisasi, seringkali lebih bertindak tidak dewasa, dibandingkan orang yang berorganisasi.

Sampai kami lulus SMA pun, pertanyaan tersebut masih tidak terjawab, dan tidak diketahui siapa yang benar, siapa yang salah. Pendapat dari masing-masing kami terkadang ada benarnya, kadang-kadang ada salahnya.

Ketika SMA juga, aku seringkali mengira bahwa aku sudah dewasa. Aku membuat teori-teoriku kedewasaanku sendiri, dan tentu saja aku sudah masuk kategori dewasa menurut teoriku itu. Akan tetapi, pendapatku ternyata salah, karena teman-temanku mengatakan langsung kepadaku saat perpisahan kelas 3 SMA, bahwa aku seringkali tidak dewasa, karena tidak bisa menempatkan diri pada tempat yang seharusnya.

Aku mulai mengerti sedikit demi sedikit, bahwa kedewasaan itu tidak sesederhana yang dibayangkan, karena kedewasaan itu mencakup banyak aspek. Apakah dalam usiaku yang sekarang aku sudah dewasa? Tentang itu aku juga belum bisa memastikannya.

Menurut pengamatan dan pemikiranku, kedewasaan itu dipengaruhi beberapa hal:

Pertama, dengan siapa kita bergaul dan berinteraksi. Dalam agama Islam, Rasulullah Muhammad SAW pernah bersabda, “Seseorang itu bersama agama temannya. Maka hendaklah seseorang memperhatikan dengan siapa dia berteman” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi).

Contoh paling sederhana adalah apabila kita sering berinteraksi dan berteman dengan preman terminal, maka kita lama kelamaan akan menjadi preman terminal pula. Apabila teman-teman kita adalah orang yang baik agamanya, maka agama kita yang berteman dengannya pun akan menjadi baik pula.

Kedewasaan juga begitu. Bila kita berteman dengan orang-orang yang dewasa dalam berpikir, bertindak, berbicara, dan hal lainnya, kita juga akan meniru sikap dewasa tersebut.

Kedua, apa aktivitas yang sering dilakukan. Apabila seseorang hanya menghabiskan waktu untuk aktivitas yang tidak berguna, seperti bermain, tidur-tiduran, nonton teve, dan sebagainya, maka ia bisa disebut orang yang tidak dewasa. Ia tidak dewasa karena ia tidak menggunakan waktunya untuk hal-hal yang bermanfaat. Ia tidak sadar, bahwa hidup di dunia hanya sekali, dan hidup di dunia ini hanya untuk mempersiapkan kehidupan kita yang abadi di akhirat kelak.

Seseorang yang menghabiskan waktunya dengan banyak beraktivitas, memiliki rasa tanggung jawab dan kedisiplinan yang lebih besar. Itulah mengapa seperti kusebutkan di paragraf awal, bahwa orang-orang yang tidak berorganisasi seringkali tidak bertindak dewasa.

Ketiga, pemahaman seseorang terhadap agamanya. Seseorang yang tidak memahami agamanya sendiri secara menyeluruh cenderung merasa kebingungan dalam menjalani hidupnya, karena ia mencari-cari sendiri tujuan hidupnya. Padahal tujuan hidupnya sudah digariskan sangat jelas di agama mereka. Sebagai contoh, dalam Islam, tujuan dan tugas hidup manusia dijelaskan dalam Adz-Dzariyat (51): 56, yang berbunyi, “Dan tidaklah Kuciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku”

Seseorang yang dewasa sudah mengerti arti dan tujuan hidupnya di dunia. Ia tidak tidakmenghabiskan waktu untuk mencari arti kehidupannya, sehingga bisa menghabiskan waktunya untuk melakukan amal-amal yang berguna.

Keempat atau terakhir, umur juga berpengaruh besar terhadap kedewasaan. Pengaruh umur adalah dalam pengalaman hidup. Seseorang dengan umur yang lebih pasti memiliki pengalaman hidup yang lebih pula.

Adalah penting bagi diri kita untuk selalu introspeksi diri, kapanpun itu, karena sesungguhnya kita sedang menghitung mundur ke arah lonceng kematian yang kapan berbunyinya hanya Allah yang tahu. Kita harus bisa dewasa, karena kita harus bermanfaat bagi setiap orang yang ada di sekitar kita. Tidak ada yang bisa mengubah diri kita menjadi lebih dewasa, selain diri kita sendiri.

Wassalamu’alaikum wr.wb
Muhammad Ilman Akbar, 29 Juli 1988 – …

Keprihatinan atas Perang

Assalamu’alaikum..
Gw bikin beberapa wallpaper ini, karena gw benci banget dengan krisis di Palestina dan Lebanon.. Dan yang utama, gw benci dengan perang tanpa alasan yang jelas, yang disulut oleh Israel dan Amerika Serikat.. Gw harap gw bisa ngelakuin hal yang lebih dibandingkan hanya sekedar ngebikin wallpaper, buat ngebantuin rakyat Palestina untuk ngelawan Israel..


Kalo mau download full sizenya, liat di sini


Kalo mau download full sizenya, liat di sini


Kalo mau download full sizenya, liat di sini

%d bloggers like this: