Boost Your Personal Branding through Digital Marketing

Teman-teman yang berada di Depok dan sekitarnya, yuk hadir di CODE Margonda (atas Venetta System) untuk belajar bareng-bareng mengenai digital marketing hari Minggu ini 🙂

Boost Your Personal Branding through Digital Marketing

 

Dapatkan 10 ilmu praktis dalam membangun brand dan personal brandingmu dalam keriuhan dunia digital. Daftarkan dirimu via Twitter dengan cara mention (+follow) @Selasarcom dan satu temanmu untuk ikutan!

GRATIS!

Minggu, 26 Oktober 2014
10.00 – 12.00 WIB

@CodeMargonda, Depok

CP: Hana 0878-8805-0738

Dipersembahkan oleh Selasar.com, Portal Gagasan Baru Indonesia

Indonesian Students Unite: Pelatihan Kepemimpinan & Pendidikan Karakter bagi SMA/sederajat

Anak SMA
Anak SMA (sumber: panoramio.com/photo/65314705)

Apa yang saya lakukan saat SMA dulu, tahun 2002 – 2005, tidak akan pernah saya sesali. Aktivitas yang saya lakukan pertama kali di SMA dulu, kini membentuk diri saya saat ini. It’s true.

Benarlah kata mendiang Steve Jobs pendiri Apple itu,

You can’t connect the dots looking forward; you can only connect them looking backwards. So you have to trust that the dots will somehow connect in your future.

Apa yang kita lakukan di masa lalu, ternyata saat ini saling terhubung satu sama lain. Saat saya membandingkan Ilman dewasa saat ini dengan Ilman SMA, ternyata apa yang saya capai dan lakukan saat ini, sebagian besarnya berawal dari SMA.

Seperti passion dan profesi saya di bidang digital marketing. Saya tidak akan pernah lupa, setiap jam istirahat dan pulang sekolah, saya beserta beberapa kakak kelas ngumpul di masjid SMA. Kita belajar membuat website. Tanpa komputer apalagi laptop yang saat itu mahal harganya, kita belajar coding HTML dengan kertas. Ya, di atas kertas. Saat sampai rumah, baru kita coba di depan komputer.

Kemudian aktivitas public speaking. Saat ini, entah sudah berapa puluh sharing, seminar, workshop, pernikahan, pelatihan, training, dan sejenisnya yang saya isi. Saya sekarang berani tampil dan bicara di depan umum. Padahal dulu saya ngomong saja terlalu cepat hingga tergagap-gagap. Tapi saat kelas 1 SMA saya dipaksa untuk ikut lomba Abang None tingkat sekolah (saya juara 1, btw), dan itu mengubah hidup saya selamanya.

Kemudian aktivitas menulis. Saat SMA, saya ikut menjadi anggota redaksi majalah ROHIS. Sedikit banyak, saya membangkitkan minat saya di bidang itu. Saat kuliah saya terus ngeblog, akhirnya saya punya kesempatan untuk menulis buku yang bisa dibaca oleh anak muda di seluruh Indonesia, judulnya 101 Young CEO. Buku ini alhamdulillah best seller, sudah tiga kali cetak ulang.

Terakhir, yang paling mengubah diri dan karakter saya, adalah saat saya berorganisasi dalam OSIS dan ROHIS. Saya jadi mengerti arti kepemimpinan, komunikasi, dan bekerja dalam tim. Saat kuliah saya pernah jadi Ketua BEM Fakultas. Kini di kehidupan pekerjaan, semua hal itu sangat terpakai. Dari yang saya lihat, karyawan atau anak magang yang punya karakter kepemimpinan menunjukkan performa kerja yang lebih baik.

Jika Ada Pelatihan Kepemimpinan Saat Dulu Saya SMA..

Saya pasti jadi orang nomor 1 yang ikut.

Sayangnya saat saya SMA, tidak ada (atau saya yang memang tidak tahu?) bahwa ada pelatihan-pelatihan kepemimpinan yang akan sangat bermanfaat bagi diri kita dan orang-orang di sekitar kita nantinya.

Nah, tapi kalau 10 tahunan lalu saya tidak tahu ada pelatihan kepemimpinan untuk anak SMA, sekarang ada lho! Apa Itu?

Saya Sudah Sharing di Kelas Cerdas Komunitas “Buku untuk Papua”, dan Saya Belajar Banyak Hal

Beserta Komunitas Buku untuk Papua

A great teacher begins with a good teacher – STKIP Surya

Selalu menyenangkan rasanya, bisa mengenal dan belajar dari orang-orang baru.

Perjalanan empat jam dari Pasar Minggu ke Serpong dengan Communiter Line & angkot menuju Gading Serpong, tepatnya di STKIP Surya, terbayar sudah.

Awalnya saya diminta untuk sharing di komunitas Buku untuk Papua, chapter Karawaci/Tangerang. Materi yang saya bawakan persis dengan apa yang saya bawakan di SMK Sumbangsih beberapa waktu lalu (dengan lebih banyak improvisasi tentu saja).

Saya berbagi mengenai Ayo Berkarya lewat Internet! Ini adalah kepercayaan saya, bahwa kita harus memanfaatkan Internet dengan menciptakan karya, dengan posting hal-hal bermanfaat. Ngeblog, membuat status bermanfaat (inspiratif, lucu, seru, dsb), membuat video YouTube, dan sebagainya. Mengapa? Karena kita harus menjadi manusia yang terbaik bagi manusia lainnya, menjadi bermakna lewat karya yang kita ciptakan.

Tapi pada akhirnya malah saya sendiri yang belajar banyak hal dari mereka: Continue reading “Saya Sudah Sharing di Kelas Cerdas Komunitas “Buku untuk Papua”, dan Saya Belajar Banyak Hal”

Sharing di Kelas Cerdas Komunitas “Buku untuk Papua”, Sabtu 27 September 2014

Apakah teman-teman berada di Serpong dan sekitarnya? Sabtu ini, 27 September 2014, yuk ke STKIP Surya (depan Univ. Multimedia Nusantara).

Insya Allah saya akan sharing di Kelas Cerdas komunitas “Buku untuk Papua”. See you there!

Kelas Cerdas Buku untuk Papua Karawaci

Tema: Berkarya lewat Internet

Bersama Muhammad Ilman Akbar, Penulis buku “101 Young CEO”

Hari/tanggal

  • Sabtu, 27 September 2014
  • 13.00 – 17.00

Tempat:

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Surya
Gedung Sure Lt.3 Room 302
Jln. Scientia Boulevard Blok U No. 7, Gading Serpong, Tangerang, Banten (Depan Kampus UMN)

GRATIS!

Terbuka untuk umum,
Bawa minimal 1 buah buku edukasi untuk donasi rumah baca Buku untuk Papua

Kontak
Ayi (0898-0541-9104)

Ilman Akbar - Kelas Cerdas Buku untuk Papua

Tentang Komunitas Buku untuk Papua

Buku untuk Papua adalah gerakan komunitas yang menggalang buku-buku dari seluruh Indonesia untuk dikirimkan ke Papua. Di sana, akan didirikan rumah-rumah baca. Mengapa harus Papua? Karena lokasi yang jauh, membuat harga buku yang dijual di sana menjadi sangat mahal. Akibatnya, buku tidak menjadi kebutuhan pokok bagi mereka.

Bermula dari @dayurifanto yang ingin membantu kawan baiknya, Bapak Longginus Pekei (seorang guru dan pegiat PAUD di Nabire, Papua), yang ingin membuat sebuah rumah baca namun kekurangan buku, kini gerakan Buku untuk Papua bergerak di seluruh Indonesia.

Selengkapnya tentang Buku untuk Papua

Memperkenalkan Toko Online yang Menjual Berbagai Gamis Terbaru: Hijaiya.com

Toko Online Gamis Terbaru Hijaiya
Toko Online Gamis Terbaru Hijaiya

Lewat postingan ini, saya ingin mempromosikan sebuah toko online yang menjual berbagai gamis terbaru yang berkualitas, namun harganya tetap terjangkau: Hijaiya.com.

Apa Produk yang Ada di Sana?

Terdapat tiga kategori produk utama di Hijaiya.com:

Baju kerja muslim

Di kategori ini, ada model-model gamis terbaru yang bisa dipakai untuk kesempatan agak formal seperti saat bekerja di kantor.

Jual Baju Kerja Muslim Hijaiya.com
Jual Baju Kerja Muslim Hijaiya.com

Gamis pesta modern 

Pada kategori ini, sesuai namanya, dijual gamis-gamis formal yang modelnya modern untuk dipakai ke pesta.

Jual Gamis Pesta Modern Hijaiya.com
Jual Gamis Pesta Modern Hijaiya.com

Gamis murah/diskon

Di kategori ini, ada barang-barang cuci gudang dengan harga sale! 😀

Bagaimana dengan Harganya?

Harganya terjangkau sekali, antara 100 ribu hingga 200 ribu saja!

Bahkan untuk produk-produk sale, bahkan harganya bisa sampai 50 ribuan loh!

Siapa di Belakang Layar?

Pemilik toko online gamis ini adalah istri saya dan satu orang sahabatnya. Dijalankan bersama adik kandung saya. Istri saya menangani online marketing & website, adik kandung saya menangani penjualan dan customer service. Saya sendiri membantu mengoptimasi website-nya.

Jadii, ayo belanja gamis terbaru di Hijaiya.com!

NB: Ini milik istri saya loh, hihi

Sharing di SMK Sumbangsih Cilandak, tentang “Ayo Berkarya lewat Internet!”

Ilman in Action

Sabtu kemarin, 30 Agustus 2014, saya sharing di depan sekitar 30 anak-anak SMK Sumbangsih, Cilandak, Jakarta Selatan. Saya sharing (yang mudah-mudahan menginspirasi mereka) tentang mengapa kita harus berkarya di Internet.

Saya diundang oleh YangMuda.com, sebuah portal untuk anak muda Indonesia yang dibuat oleh Inilah.com (salah satu situs berita di Indonesia).

Latar belakang saya sharing tentang ini adalah melihat anak-anak muda Indonesia sekarang yang punya potensi sangat besar untuk berkarya, khususnya lewat Internet. 90% peserta punya Instagram! Saya ingin potensi yang besar itu mereka manfaatkan untuk berkarya, dimulai dari berkarya di Internet yang sudah mereka lakukan sehari-hari.

Saya punya kepercayaan bahwa kita semua harus aktif berkarya di Internet, karena banyak sekali manfaat yang kita dapatkan, dari perasaan menyenangkan hingga kita bisa mendapatkan berbagai keuntungan!

Di sharing ini, saya berbagi kisah beberapa orang yang aktif berkarya di Internet, mulai dari Eka Gustiwana hingga @Liputan9. Ini slide saya, sudah diubah ke dalam format Slideshare sehingga bisa dibaca sendiri.

[slideshare id=38523855&w=427&h=356&style=border: 1px solid #CCC; border-width: 1px; margin-bottom: 5px; max-width: 100%;&sc=no]

Continue reading “Sharing di SMK Sumbangsih Cilandak, tentang “Ayo Berkarya lewat Internet!””

5 Cara Supaya Berat Badan Tidak Bertambah & Perut Tidak Buncit

Waktu masih kurus

Tring. Ada notifikasi di handphone saya, pesan baru masuk di WhatsApp. Ternyata dari grup teman-teman kuliah dulu. Seseorang mengirimkan foto kita semua yang diambil 6 tahun lalu, saat kita sedang jalan-jalan angkatan, perpisahan di akhir masa-masa kuliah.

Saya tertegun.

Semua orang tampak… beberapa kilogram lebih ringan!

Ya, ini yang terjadi pada hampir semua orang, umumnya pria. Setelah lulus kuliah dan bekerja, mereka jadi lebih gemuk. Sebagian bahkan membuncit perutnya. Yang sudah menikah bahkan umumnya lebih gemuk & buncit lagi. Saya pernah melakukan survei lewat Facebook ke beberapa orang. Semua mengakui berat badan mereka bertambah setelah lulus, bervariasi antara 5 hingga 30 kg kenaikannya. Mengapa jadi buncit ya? Gimana cara mencegahnya?

Catatan tentang “Amburegul Emeseyu Bahrelway”: Yuk Terus Belajar Bahasa Inggris!

Beberapa minggu terakhir, jagat social media kita dihebohkan dengan amburegul bahereway. Apa itu?

Lihat saja screenshot ini:

14082384802003223637

Ini tersangkanya, video iklan pasta gigi Close Up dengan soundtrack berjudul Titanium oleh David Guetta.

Jujur, memang lucu sih, menertawakan orang yang tidak punya kemampuan listening bahasa Inggris yang dengan polosnya bertanya seperti itu.

Tapi tahu tidak, sebenarnya dengan menertawakan dia (entah siapa dia) kita juga menertawakan diri kita sendiri. Suka tidak suka. Menertawakan bangsa Indonesia yang memang kemampuan bahasa Inggrisnya masih harus diasah lagi. Berdasarkan English Proficiency Index dari English First, Indonesia menempati peringkat 25, masuk kategorimoderate proficiency alias pas-pasan. Nggak bego-bego amat, tapi juga tidak bisa dibilang lancar.

Siapa tahu, kita menertawakan seseorang yang punya semangat keras untuk belajar bahasa Inggris? Dan ada kemungkinan yang kita tertawakan ramai-ramai karena sudah berani bertanya seperti itu adalah pelajar SD? Berkaca pada diri sendiri, rasanya di usia SD saya memang belum punya kemampuan berbahasa Inggris, boro-boro mendengar lirik lagu berbahasa Inggris dengan baik.

Walaupun pelajaran bahasa Inggris ada sejak SD sampai SMA, tapi apa itu secara signifikan membuat kita bisa cas-cis-cus membaca, mendengar, dan berbicara dalam bahasa Inggris? Saya sih bisa bilang tidak.

Banyak orang dewasa yang tidak PD berbahasa Inggris. Ada yang takut membaca teks atau artikel berbahasa Inggris, sehingga harus menggunakan Google Translate. Lebih-lebih mendengar lagu bahasa Inggris, lebih-lebih lagi harus mengobrol dengan orang bule.

Kalau saya sendiri, alhamdulillah, sekarang saya bisa bilang saya lancar berbahasa Inggris, setelah melewati tahun demi tahun belajar bahasa Inggris secara otodidak. Tidak benar-benar sempurna tentu saja. Saya tidak hafal isi kamus Inggris-Indonesia, saya yakin grammar saya pun masih tidak sempurna. Tapi setidaknya saya percaya diri untuk menulis profil dan CV dalam bahasa Inggris, melahap bacaan berbahasa Inggris, menulis email dalam bahasa Inggris, mendengarkan materi presentasi/training berbahasa Inggris, hingga berbincang-bincang dengan orang asing dalam bahasa Inggris.

Sungguh pelajaran SD-SMA tidak cukup untuk membuat kita lancar berbahasa Inggris. Jadi di postingan ini saya mau berbagi cara saya belajar bahasa Inggris yang saya lakukan selama ini tanpa berhenti hingga kapan pun. Cara belajar otodidak ini menurut saya sangat menyenangkan. Jangan merasa tertekan dengan perasaan “harus belajar”, karena dari aktivitas seru sehari-hari, kita bisa belajar bahasa Inggris.

Bagaimana caranya man?

Kolaborasi vs Kompetisi, Mana yang Kamu Pilih?


Pedagang Pakaian

Dari dulu saya heran melihat suatu daerah/jalan yang isinya penjual-penjual dengan bidang usaha yang sama. Kok mau sih berbisnis di tempat yang banyak saingannya gitu?

Sebut saja, misalnya pedagang baju di Tanah Abang, pedagang parcel di Cikini, pedagang elektronik di Glodok, pedagang komputer di Mangga Dua, bengkel dan pedagang aksesoris motor, hingga jasa fotokopi dan print yang meluber di sekitar kampus.

Kalau sesama kompetitor jualan sebelahan, mau nggak mau akan terjadi perang harga bukan? Yang untung sih memang konsumen, tapi margin keuntungan si pengusaha makin tipis dong. Artinya seharusnya mereka berkembangnya pelan-pelan.

Tapi kalau dilihat-lihat, kenapa yang jualan di Tanah Abang makin banyak ya, sampai luber ke jalan segala? Di kampus, saya malah melihat makin banyak tempat fotokopi baru yang dibuka. Terus kok saya belum pernah dengar ada toko di Glodok bangkrut karena tidak ada pembeli ya? Nah, tapi?

Buang Sampah Sembarangan, Cerminan Mental Miskin

Ada sebuah kejadian di Piala Dunia Brazil 2014 lalu yang menyentak hati saya. Supporter Jepang membersihkan sampahnya sendiri di stadion seusai pertandingan!

Suporter Jepang Membuang Sampah Sembarangan

Ya, sampahnya dipungut dan dikumpulkan sendiri! Sebuah sikap yang jauuuuh banget berlawan dengan sebagian besar masyarakat Indonesia yang saya lihat.

Memang orang Indonesia seperti apa?

%d bloggers like this: