Saya berbagi mengenai Ayo Berkarya lewat Internet! Ini adalah kepercayaan saya, bahwa kita harus memanfaatkan Internet dengan menciptakan karya, dengan posting hal-hal bermanfaat. Ngeblog, membuat status bermanfaat (inspiratif, lucu, seru, dsb), membuat video YouTube, dan sebagainya. Mengapa? Karena kita harus menjadi manusia yang terbaik bagi manusia lainnya, menjadi bermakna lewat karya yang kita ciptakan.
Apakah teman-teman berada di Serpong dan sekitarnya? Sabtu ini, 27 September 2014, yuk ke STKIP Surya (depan Univ. Multimedia Nusantara).
Insya Allah saya akan sharing di Kelas Cerdas komunitas “Buku untuk Papua”. See you there!
Kelas Cerdas Buku untuk Papua Karawaci
Tema: Berkarya lewat Internet
Bersama Muhammad Ilman Akbar, Penulis buku “101 Young CEO”
Hari/tanggal
Sabtu, 27 September 2014
13.00 – 17.00
Tempat:
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Surya
Gedung Sure Lt.3 Room 302
Jln. Scientia Boulevard Blok U No. 7, Gading Serpong, Tangerang, Banten (Depan Kampus UMN)
GRATIS!
Terbuka untuk umum,
Bawa minimal 1 buah buku edukasi untuk donasi rumah baca Buku untuk Papua
Kontak
Ayi (0898-0541-9104)
Tentang Komunitas Buku untuk Papua
Buku untuk Papua adalah gerakan komunitas yang menggalang buku-buku dari seluruh Indonesia untuk dikirimkan ke Papua. Di sana, akan didirikan rumah-rumah baca. Mengapa harus Papua? Karena lokasi yang jauh, membuat harga buku yang dijual di sana menjadi sangat mahal. Akibatnya, buku tidak menjadi kebutuhan pokok bagi mereka.
Bermula dari @dayurifanto yang ingin membantu kawan baiknya, Bapak Longginus Pekei (seorang guru dan pegiat PAUD di Nabire, Papua), yang ingin membuat sebuah rumah baca namun kekurangan buku, kini gerakan Buku untuk Papua bergerak di seluruh Indonesia.
Lewat postingan ini, saya ingin mempromosikan sebuah toko online yang menjual berbagai gamis terbaru yang berkualitas, namun harganya tetap terjangkau: Hijaiya.com.
Apa Produk yang Ada di Sana?
Terdapat tiga kategori produk utama di Hijaiya.com:
Di kategori ini, ada barang-barang cuci gudang dengan harga sale! 😀
Bagaimana dengan Harganya?
Harganya terjangkau sekali, antara 100 ribu hingga 200 ribu saja!
Bahkan untuk produk-produk sale, bahkan harganya bisa sampai 50 ribuan loh!
Siapa di Belakang Layar?
Pemilik toko online gamis ini adalah istri saya dan satu orang sahabatnya. Dijalankan bersama adik kandung saya. Istri saya menangani online marketing & website, adik kandung saya menangani penjualan dan customer service. Saya sendiri membantu mengoptimasi website-nya.
Sabtu kemarin, 30 Agustus 2014, saya sharing di depan sekitar 30 anak-anak SMK Sumbangsih, Cilandak, Jakarta Selatan. Saya sharing (yang mudah-mudahan menginspirasi mereka) tentang mengapa kita harus berkarya di Internet.
Saya diundang oleh YangMuda.com, sebuah portal untuk anak muda Indonesia yang dibuat oleh Inilah.com (salah satu situs berita di Indonesia).
Latar belakang saya sharing tentang ini adalah melihat anak-anak muda Indonesia sekarang yang punya potensi sangat besar untuk berkarya, khususnya lewat Internet. 90% peserta punya Instagram! Saya ingin potensi yang besar itu mereka manfaatkan untuk berkarya, dimulai dari berkarya di Internet yang sudah mereka lakukan sehari-hari.
Saya punya kepercayaan bahwa kita semua harus aktif berkarya di Internet, karena banyak sekali manfaat yang kita dapatkan, dari perasaan menyenangkan hingga kita bisa mendapatkan berbagai keuntungan!
Di sharing ini, saya berbagi kisah beberapa orang yang aktif berkarya di Internet, mulai dari Eka Gustiwana hingga @Liputan9. Ini slide saya, sudah diubah ke dalam format Slideshare sehingga bisa dibaca sendiri.
Tring. Ada notifikasi di handphone saya, pesan baru masuk di WhatsApp. Ternyata dari grup teman-teman kuliah dulu. Seseorang mengirimkan foto kita semua yang diambil 6 tahun lalu, saat kita sedang jalan-jalan angkatan, perpisahan di akhir masa-masa kuliah.
Saya tertegun.
Semua orang tampak… beberapa kilogram lebih ringan!
Ya, ini yang terjadi pada hampir semua orang, umumnya pria. Setelah lulus kuliah dan bekerja, mereka jadi lebih gemuk. Sebagian bahkan membuncit perutnya. Yang sudah menikah bahkan umumnya lebih gemuk & buncit lagi. Saya pernah melakukan survei lewat Facebook ke beberapa orang. Semua mengakui berat badan mereka bertambah setelah lulus, bervariasi antara 5 hingga 30 kg kenaikannya. Mengapa jadi buncit ya? Gimana cara mencegahnya?
Jujur, memang lucu sih, menertawakan orang yang tidak punya kemampuan listening bahasa Inggris yang dengan polosnya bertanya seperti itu.
Tapi tahu tidak, sebenarnya dengan menertawakan dia (entah siapa dia) kita juga menertawakan diri kita sendiri. Suka tidak suka. Menertawakan bangsa Indonesia yang memang kemampuan bahasa Inggrisnya masih harus diasah lagi. Berdasarkan English Proficiency Index dari English First, Indonesia menempati peringkat 25, masuk kategorimoderate proficiency alias pas-pasan. Nggak bego-bego amat, tapi juga tidak bisa dibilang lancar.
Siapa tahu, kita menertawakan seseorang yang punya semangat keras untuk belajar bahasa Inggris? Dan ada kemungkinan yang kita tertawakan ramai-ramai karena sudah berani bertanya seperti itu adalah pelajar SD? Berkaca pada diri sendiri, rasanya di usia SD saya memang belum punya kemampuan berbahasa Inggris, boro-boro mendengar lirik lagu berbahasa Inggris dengan baik.
Walaupun pelajaran bahasa Inggris ada sejak SD sampai SMA, tapi apa itu secara signifikan membuat kita bisa cas-cis-cus membaca, mendengar, dan berbicara dalam bahasa Inggris? Saya sih bisa bilang tidak.
Banyak orang dewasa yang tidak PD berbahasa Inggris. Ada yang takut membaca teks atau artikel berbahasa Inggris, sehingga harus menggunakan Google Translate. Lebih-lebih mendengar lagu bahasa Inggris, lebih-lebih lagi harus mengobrol dengan orang bule.
Kalau saya sendiri, alhamdulillah, sekarang saya bisa bilang saya lancar berbahasa Inggris, setelah melewati tahun demi tahun belajar bahasa Inggris secara otodidak. Tidak benar-benar sempurna tentu saja. Saya tidak hafal isi kamus Inggris-Indonesia, saya yakin grammar saya pun masih tidak sempurna. Tapi setidaknya saya percaya diri untuk menulis profil dan CV dalam bahasa Inggris, melahap bacaan berbahasa Inggris, menulis email dalam bahasa Inggris, mendengarkan materi presentasi/training berbahasa Inggris, hingga berbincang-bincang dengan orang asing dalam bahasa Inggris.
Sungguh pelajaran SD-SMA tidak cukup untuk membuat kita lancar berbahasa Inggris. Jadi di postingan ini saya mau berbagi cara saya belajar bahasa Inggris yang saya lakukan selama ini tanpa berhenti hingga kapan pun. Cara belajar otodidak ini menurut saya sangat menyenangkan. Jangan merasa tertekan dengan perasaan “harus belajar”, karena dari aktivitas seru sehari-hari, kita bisa belajar bahasa Inggris.
Dari dulu saya heran melihat suatu daerah/jalan yang isinya penjual-penjual dengan bidang usaha yang sama. Kok mau sih berbisnis di tempat yang banyak saingannya gitu?
Sebut saja, misalnya pedagang baju di Tanah Abang, pedagang parcel di Cikini, pedagang elektronik di Glodok, pedagang komputer di Mangga Dua, bengkel dan pedagang aksesoris motor, hingga jasa fotokopi dan print yang meluber di sekitar kampus.
Kalau sesama kompetitor jualan sebelahan, mau nggak mau akan terjadi perang harga bukan? Yang untung sih memang konsumen, tapi margin keuntungan si pengusaha makin tipis dong. Artinya seharusnya mereka berkembangnya pelan-pelan.
Tapi kalau dilihat-lihat, kenapa yang jualan di Tanah Abang makin banyak ya, sampai luber ke jalan segala? Di kampus, saya malah melihat makin banyak tempat fotokopi baru yang dibuka. Terus kok saya belum pernah dengar ada toko di Glodok bangkrut karena tidak ada pembeli ya? Nah, tapi?
Ada sebuah kejadian di Piala Dunia Brazil 2014 lalu yang menyentak hati saya. Supporter Jepang membersihkan sampahnya sendiri di stadion seusai pertandingan!
Ya, sampahnya dipungut dan dikumpulkan sendiri! Sebuah sikap yang jauuuuh banget berlawan dengan sebagian besar masyarakat Indonesia yang saya lihat.
“Minum kopi dulu ah biar segar lagi buat kerja, enak kali ya?”
Dan ini solusi yang paling sering kita lakukan, bener ya?
Sepertinya banyak di antara kita yang mengalami hal sama. Setiap harinya, setelah jam13 atau umumnya setelah makan siang, kita dalam fase ngantuk-ngantuknya. Memang begitulah fase tingkat kesadaran manusia, atau siklus biologis tubuh, biasa disebut circadian clock/rythm.
Garis merah menunjukkan rasa ngantuk manusia. Lihat mulai jam 1 ke atas rasa kantuk meningkat, di sore hari tidak ngantuk lagi, dan kembali naik saat malam datang